Mengukir Takdir

Aku Bisa Membutikannya



Aku Bisa Membutikannya

0"Kamu bilang kamu ada di kamar. Siapa yang bisa membuktikan bahwa kamu tidak pergi ke mana pun?" Su Mushi mengepalkan tangan sampai kuku-kukunya tertancap di telapak tangannya.     

Dia tidak bisa memikirkan satu orang pun yang bisa begitu kejam pada Ruowan, kecuali Shen Xi.     

"Aku! Aku bisa membuktikannya." Song Wenye berlari keluar dari kamar mandi. Saat melihat mereka bergabung untuk menindas Shen Xi, Song Wenye marah dan segera mengambil vas besar kemudian bergegas ke sana.     

Su Mushi melihat Song Wenye lari terbirit-birit seperti anjing gila, dengan reflek dia mundur beberapa langkah.     

Setelah melangkah mundur, dia sadar bahwa Song Wenye bukan akan menyerangnya, tapi menyerang Ruowan.     

Song Wenye tidak takut pada siapa pun. Dia dengan kuat memegang vas di tangannya dan membidik kepala Su Ruowan.     

"Ruowan, awas!" Su Mushi tidak punya waktu untuk menghentikan Song Wenye. Dia hanya bisa berteriak dengan panik dan melindungi Su Ruowan yang berada di depannya.     

Song Wenye mencoba memberi mereka pelajaran terutama pada Su Ruowan, pelacur menyebalkan itu. Namun, tangannya ditahan oleh seseorang dan dia segera memelototi orang yang menghentikannya, "Yu Qiubai, aku memperingatkanmu. Jangan ikut campur masalah ini."     

Sialan!     

Mereka menindas Shen Xi. Apa mereka pikir Shen Xi mudah ditindas?     

"Semuanya, tenang dulu." Yu Qiubai menengahi. Matanya menatap Shen Xi, kemudian berkata, "Aku baru saja melihat kamera CCTV hotel. Sejak Shen Xi datang ke hotel, dia hanya pergi untuk mencari Yu Yuanxi. Selebihnya, dia tinggal di kamarnya dan tidak keluar."     

Ketika Su Mushi mendengar ini, tatapan matanya menjadi semakin jahat dan ganas, lalu kebencian di dalam hatinya semakin besar.     

Guru menghampiri mereka dengan tergesa-gesa setelah mendengar berita itu.     

"Ada apa? Ada ribut-ribut apa di malam hari? Apa kalian tidak mau ikut ujian besok?" Guru memarahi mereka.     

Mata Su Ruowan merah dan berlinang air mata. Wajahnya sangat pucat. Dia tampak sangat menyedihkan dan berbicara dengan suara yang serak, "Guru, maafkan aku. Ini semua salahku."     

Seorang guru otomatis akan melindungi gadis yang lemah, "Jangan menangis. Beritahu guru apa yang terjadi?"     

Untungnya, seluruh lantai ini dihuni oleh siswa SMA 4. Jika tidak, tamu lain akan melihat mereka sebagai lelucon dan akan merusak reputasi SMA 4.     

Suara Su Ruowan yang sangat pelan terdengar sedih dan ketakutan. Setelah dia meminta maaf, dia berhenti bicara dan hanya menangis.     

Yu Qiubai menjelaskan penyebab insiden itu dan berkata sambil tersenyum, "Su Mushi terlalu mengkhawatirkan Ruowan, jadi datang kemari untuk bertanya pada Shen Xi. Tidak ada yang serius."     

"Pergi!" Song Wenye marah. Dia berkata dengan ketus sambil menunjuk hidung Yu Qiubai, "Jangan sok membela. Jika kalian tidak memberikan penjelasan dengan benar, aku tidak akan melupakan masalah ini."     

Baiklah!     

Saat menindas orang kalian bertingkah sangat arogan.     

Tapi saat kalian yang salah, masih saja melemparkan kesalahan ke orang lain. Siapa yang akan setuju dengan hal itu?     

"Kakak Ketiga." Su Ruowan berteriak dengan lemah. Matanya menjadi bengkak karena menangis dan terlihat semakin memelas.     

Dia yakin bahwa yang dia dengar adalah suara Shen Xi. Pasti dia yang menuangkan air dingin padanya!     

Shen Xi, jalang ini. Bagaimana bisa dia menghindari kamera CCTV dan membuat alibi?     

Su Mushi juga menyadari bahwa masalah ini adalah kesalahannya. Dia bahkan tidak memeriksa kamera CCTV hotel terlebih dahulu. Dia langsung datang untuk menuduh Shen Xi dan melampiaskan emosinya.     

Tapi tidak mungkin baginya untuk meminta maaf pada Shen Xi!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.