Mengukir Takdir

Berapa Umurmu



Berapa Umurmu

0Kedua orang tuanya adalah pekerja. Ayahnya menderita kanker saat dia berusia sepuluh tahun. Mereka telah mengosongkan tabungan keluarga untuk mengobati penyakit ayahnya.     

Tidak sampai dua tahun setelah ayahnya meninggal, ibunya juga meninggal dalam kecelakaan mobil. Gao Meng akhirnya putus sekolah saat dia berusia 15 tahun.     

Semua saudaranya angkuh dan tak peduli. Hanya pamannya yang bersedia mengurusnya karena kecantikannya. Kemudian, pamannya menjual Gao Meng ke klub dan menyuruhnya tampil di atas panggung.     

Dia melarikan diri dari klub dan sendirian datang ke kota. Dia telah melakukan semua jenis pekerjaan, tetapi karena kecantikannya, wanita lain selalu memandangnya sinis dan dia juga dilecehkan oleh para pria. Akhirnya, dia tidak pernah bisa bertahan lama di satu pekerjaan.     

Bagi orang miskin, cantik adalah sebuah kesalahan. Kemudian, secara tidak sengaja dia berhasil memasuki dunia hiburan. Tapi, karena dia menolak untuk tunduk pada aturan yang tidak sesuai dengan kontrak, dia hanya bisa memainkan beberapa peran kecil dengan gaji yang sangat sedikit.     

Selama bertahun-tahun, Gao Meng telah bertemu banyak bos besar yang ingin menjadikannya simpanan dan semua ditolak olehnya. Terkadang dia masih tidak tahu kenapa melakukan itu.     

Pada saat tersulit, dia terus berpikir untuk menjual diri saja atau mengikuti aturan walau tidak sesuai kontrak, tapi pada akhirnya dia dapat meyakinkan dirinya sendiri, bahwa orang tuanya tidak melahirkan dan membesarkannya untuk melakukan hal-hal itu.     

Jika dia melakukan hal-hal itu, orang tuanya di surga pasti akan sangat sedih. Saat dia meninggal nanti, bagaimana dia akan menghadapi orang tuanya.     

Di masa lalu, dia sering bertanya pada dirinya sendiri apa arti dari kegigihan itu, tetapi sekarang dia tahu setelah bertemu Ketua Shen.     

Gao Meng berterima kasih pada Shen Xi karena sudah menganggapnya sebagai keluarganya sendiri. Dia akan berusaha yang terbaik untuk membuktikan padanya bahwa dia bisa melakukannya!     

Setelah Yun Jinping yang berhati lembut ini mendengar kata-katanya, matanya memerah. Kemudian memeluknya dengan sedih, "Kamu seringlah datang ke sini. Anggap saja rumah ini sebagai rumahmu sendiri. Bibi bukanlah orang asing."     

"Terima kasih, Bibi." Gao Meng menyesal sudah menceritakan cerita sedih dan melirik Shen Xi dengan sedikit gugup.      

'Ketua Shen tidak berpikir bahwa aku sedang memainkan trik demi mendapatkan simpati, kan?'     

Untuk pertama kalinya, Shen Xi meliriknya dengan perasaan haru. Cukup menyedihkan, tetapi dibandingkan dengannya itu benar-benar berbeda.     

Yu Yuanxi juga berhati lembut. Setelah mendengar pengalaman hidup Gao Meng, dia sekarang lebih berterima kasih kepada neneknya. Setidaknya masih ada Nenek dan dia masih memiliki keluarga, jadi dia tidak akan sendirian.     

Yu Yuanxi bertekad untuk bekerja keras di masa depan. Dia ingin menghasilkan banyak uang dan membeli rumah yang besar untuk membalas kebaikan neneknya, kemudian membiarkannya menjalani kehidupan yang baik.     

Mereka dengan cepat melanjutkan membuat makanan.     

Sebenarnya Gao Meng dan Yu Yuanxi juga membeli kue, tetapi mereka tidak berani mengeluarkannya. Pada akhirnya, Yun Jinping sendiri yang meminta mereka untuk membawanya.     

Sekarang Yun Jinping telah memutuskan untuk merayakan ulang tahunnya. Dia akan hidup bahagia. Putranya akan merasa tertekan jika melihat bahwa dia sedih dan tidak bisa merelakannya.     

Mereka semua menikmati makan bersama.     

Setelah makan, Yu Yuanxi membantu mencuci piring, sementara Shen Xi dan Gao Meng membersihkan dapur.     

Tidak peduli sekeras apa pun Yun Jinping melarang mereka bekerja, itu tidak ada gunanya. Mereka adalah anak-anak yang rajin dan bijaksana.     

Tidak masuk akal saat melihat anak laki-laki seusia Yu Yuanxi bisa memasak, tapi dia bisa melakukan segalanya.     

"Yu Yuanxi, berapa umurmu?" Tatapan mata Yun Jinping lembut. Semakin bersama dengannya, semakin dia menyukainya.     

Anak ini sangat baik, sopan, lembut dan bijaksana.     

"Sembilan belas tahun." Yu Yuanxi tersenyum dan melanjutkan, "Aku terlambat mendaftar sekolah. Jadi, aku dua tahun lebih tua dari teman sekelasku."     

Yun Jinping mengangguk dan berkata sambil tersenyum, "Belum tua sama sekali. Dulu kami kelas 3 SMA saat berusia dua puluh tahun."     

'Sembilan belas, usia yang menyenangkan!'     

'Jika Zhifei masih ada, pasti seumuran dengannya.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.