Mengukir Takdir

Hanya Bisa Memanggilku Guru



Hanya Bisa Memanggilku Guru

0Shen Xi menatap orang itu masuk ke dalam rumahnya dengan perasaan bingung, 'Sebenarnya rumah siapa ini?!'     

'Celaka, sepertinya sudah menyinggung seseorang yang seharusnya tidak disinggung.'     

Ketika Yun Jinping mendengar seseorang bicara di pintu, dia bergegas keluar untuk menyambutnya. Setelah melihat seorang dengan kecantikan ras campuran mendekat ke arahnya, tiba-tiba dia tidak bisa berkata-kata.     

"Kakak, kamu adalah ibunya Shen Xi, kan? Aku gurunya, namaku Jiang Yin." Jiang Yin segera tertawa untuk memecah suasana, "Aku tidak memberitahumu terlebih dulu malah langsung datang. Maaf apabila mengganggu."     

"Tidak, tidak mengganggu." Yun Jinping melihat wanita cantik di depannya, lalu melirik putrinya yang seperti sudah siap menghadapi takdirnya. Kemudian, Yun Jinping mengedipkan matanya dengan bingung, 'Ada apa ini? Guru?'     

Shen Xi mengangkat bahunya dan menghela nafas, 'Sejujurnya, aku sama sekali belum mengiyakan!'     

Shen Xi telah melihat banyak murid yang ingin berguru pada seseorang. Ini adalah pertama kalinya dia melihat guru yang bersikeras merekrut murid.     

"Kakak, ini piala Shen Xi. Aku bantu membawanya ke sini. Kakak dapat menyimpannya." Jiang Yin membuka kotak hadiah yang sangat indah. Piala indah yang ada di dalamnya merupakan piala emas dari kompetisi desain.     

"Terima kasih." Yun Jinping tersenyum lembut. Setelah bertemu Jiang Yin, dia senang sekaligus bingung, "Shen Xi tidak memberitahuku, jadi aku tidak menyiapkan apa-apa."     

"Kamu tidak perlu menyiapkan apa pun. Kita semua adalah keluarga." Jiang Yin sangat ramah, terlihat sangat dekat saat memanggil Yun Jinping dengan sebutan kakak.     

Tidak hanya sudah memanggil ibu Shen Xi sebagai kakak, tetapi juga dengan mudahnya memerintah Shen Xi.     

Shen Xi datang dengan dua gelas jus dan melirik guru barunya dengan ekspresi heran di wajahnya, 'Dia sudah sangat akrab. Orang yang tidak tahu pasti mengira ini adalah rumahnya!'     

Yun Jinping sangat bersemangat sampai-sampai tidak tahu harus berkata apa, "Shen Xi masih kecil, tolong jaga dia."     

Tidak mengherankan Yun Jinping langsung merasa akrab. Orang di depannya ini adalah Jiang Yin, mantan pemimpin redaksi majalah "Tianqiao" favoritnya.     

Putrinya sangat luar biasa bisa menjadi murid dari Jiang Yin, penata busana nomor satu. Dia tidak tahu bagaimana harus berterima kasih kepada Jiang Yin.     

"Shen Xi ini sangat pintar, Kakak. Panggil saja aku dengan namaku atau panggil saja adik. Jangan terlalu sungkan." Jiang Yin melirik gadis kecil yang sedang memotong apel di sampingnya. Ibunya tidak tahu bahwa anaknya ini sangat hebat.     

Jiang Yin jelas tahu bahwa andai saja gadis ini tidak berpura-pura menjadi muridnya, tidak akan ada kesempatan lain dimana Jiang Yin bisa menerima Shen Xi sebagai murid.     

Shu Baiyu setiap hari berkata di depannya bahwa dia telah menemukan bibit yang bagus, tetapi sayang sekali tidak mau menjadi muridnya.     

Setelah ini, Jiang Yin akan membawa muridnya ke hadapan Shu Baiyu untuk membuat penampilan yang sensasional, 'Siapa suruh untuk terus-menerus pamer di depannya setiap hari!'     

"Guru Jiang." Shen Xi menyerahkan apel yang sudah dikupas kepadanya sambil tersenyum.     

Jiang Yin meliriknya, "Kamu memanggilku apa?"     

Shen Xi tersenyum tanpa emosi, "Guru, apelmu."     

Jiang Yin tersenyum puas pada saat ini. Dia lalu mengambil sebuah apel dan memberikannya kepada Yun Jinping, "Aku dengar bahwa Kakak paling suka apel. Aku punya beberapa kotak apel, besok aku akan memberikannya padamu."     

'Guru Jiang hanya panggilan yang bisa dikatakan oleh orang-orang tertentu, hanya Shen Xi yang bisa memanggilnya guru di kehidupan sekarang!'     

Ini adalah pertama kalinya Yun Jinping melihat tokoh besar yang begitu hebat, tapi sikapnya tetap ramah, mudah bergaul, dan sangat baik kepada orang lain.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.