Mengukir Takdir

0"Aku juga senang. Dia adalah artis perusahaan kami. Dia bisa menjadi populer karena banyak orang yang menyukainya. Dia dapat membantu perusahaan menghasilkan banyak uang. Tentu saja aku akan senang." Shen Xi tertawa lebih keras.     

Ketika Li Yuan mendengar kata 'menghasilkan uang', dia menatap gadis kecil itu dan tersenyum lega, "Kun Lun sangat menyukai Bai Yuyan."     

'Ternyata Shen Xi bukan menyukai orangnya, tapi lebih karena dia sudah menghasilkan uang untuknya.'     

Shen Xi tertawa terbahak-bahak, dan dengan sengaja melirik Kun Lun yang berdiri tidak jauh darinya, "Oh!"     

'Ternyata Kun Lun suka wanita nakal dan kaya.'      

Bai Yuyan adalah pemeran utama wanita kedua dalam "Smile Mount Jiang" yang diperankan oleh Gao Meng.     

Kun Lun tidak mendengar percakapan mereka, tapi ketika Shen Xi menatapnya seperti itu, dia merasa ada yang aneh, 'Bos pasti telah memberi tahu Nona Shen sesuatu tentang diriku.'     

Shen Xi tidak banyak bicara lagi, lalu Yun Jinping memanggilnya.     

"Kak, kalau begitu aku pulang dulu. Aku masih ada pekerjaan yang harus dilakukan." Setelah Shen Xi selesai mengatakan itu, dia menatap Li Yuan dengan penuh semangat, "Jangan makan besok malam, aku akan mengundangmu untuk makan malam!"     

"Oke." Li Yuan mengangguk dan mendengarkan langkah kaki gadis kecil itu menghilang di kejauhan.     

Kun Lun merasa bahwa bosnya sedikit aneh hari ini. Dia tidak melepas kacamatanya. Setelah mandi pun, masih saja menggunakan kacamata itu.     

Tuhan tahu bahwa mata Bos itu masih sehat dan hanya memakai kacamata saat sedang rapat. Kebiasaan yang sudah dia lakukan sejak masih muda dan tidak pernah berubah.     

Kun Lun berpikir bahwa bosnya mungkin sedang terburu-buru. Tapi, dia tidak tahu bahwa Li Yuan akan tetap memakai kacamata itu selama beberapa hari ke depan.     

Apalagi saat bertemu Shen Xi, dia pasti memakai kacamata. Kun Lun akhirnya mengerti bahwa Nona Shen pasti telah mengatakan sesuatu padanya.     

Setelah Shen Xi kembali ke rumah, dia menyalakan komputer. Dia mencari semua informasi tentang aktor Fu Qingye, terutama foto-fotonya. Shen Xi menganalisis gaya berpakaian dan preferensinya dengan cermat .     

Gurunya menemukan satu pekerjaan untuknya.     

Aktor muda paling tampan dalam sejarah film dunia, Fu Qingye. Pemenang empat penghargaan besar di industri hiburan itu, akan datang ke Hua Xia dan memintanya untuk menjadi penata rias selama Fu Qingye tinggal di Hua Xia.     

Shen Xi mengunduh gambar dan mencetaknya satu per satu. Baru kemudian dia berusaha mencari pemahaman yang mendalam tentang suatu penampilan yang sempurna.     

Aktor ini memiliki wajah yang sempurna, tubuh sempurna, setiap senyuman dan gerakannya sangat menawan.     

Dia terpesona olehnya hanya dengan melihat foto-fotonya. Jika melihat orang yang sebenarnya, pasti akan lebih terpesona lagi.     

'Orang ini sangat pantas mendapatkan gelar penampilan yang sempurna.'     

Shen Xi tidak sabar untuk melihatnya, dengan wajah yang begitu indah dan proporsi tubuh yang sempurna. Bahkan jika dia hanya mengenakan tas kulit ular, Shen Xi yakin dia akan tetap indah dan modis.     

Jika ditanya sesuatu yang modis itu memerlukan apa? Tentu saja tergantung pada wajah dan tubuh!     

Shen Xi ingin segera bertemu aktor Fu Qingye, tetapi masih butuh waktu seminggu sebelum dia bisa memulai perjalanannya ke Hua Xia. Jadi, Shen Xi hanya bisa menonton film dan wawancara Fu Qingye untuk memuaskan hasratnya.     

Episode kedua 'Smile Mount Jiang' ditayangkan. Seperti yang sudah diprediksi, peringkatnya naik. Serial itu langsung meraih peringkat pertama dari program serupa yang sedang tayang dengan rating 3%.     

Shen Xi meminta Yuan Yu untuk menggunakan akun pemasaran yang sudah disiapkan sebelumnya di halaman utama Weibo dan platform video untuk mempromosikan dan merekomendasikan 'Smile Mount Jiang'.     

Terutama untuk mengenalkan protagonis pria He Pei. Dengan keterampilan aktingnya yang luar biasa, aura yang hebat dan ketampanannya, dia berhasil menarik banyak penggemar. Saat ini dia sedang berada di puncak popularitasnya.