Mengukir Takdir

Mengutuk Dia Mati



Mengutuk Dia Mati

0Mereka yang datang untuk menghadiri pertemuan bukanlah orang biasa. Orang yang bisa hadir harus memenuhi syarat, karena Kepala Sekolah akan mengadakan pertemuan antara orang tua dengan guru secara langsung.     

"Shen Xi, di mana orang tuamu?" Kepala Sekolah memandangnya dengan serius.     

Siswa ini luar biasa. Hanya dalam beberapa bulan, dia sudah menjadi salah seorang siswi berpengaruh di sekolah. Dia selalu menjadi juara pertama di berbagai kompetisi dan juga mendapatkan banyak penghargaan untuk sekolah. Tentu saja, Kepala Sekolah sangat senang.     

"Ibu angkatku ada urusan dan tidak bisa datang." Shen Xi memandang Kepala Sekolah dan menjawab dengan serius dan sopan.     

Kepala Sekolah mengerutkan kening dan bertanya lagi, "Bagaimana dengan ibu kandungmu?"     

Shen Xi melirik Li Jingran dengan tatapan sinis di matanya dan menjawab pertanyaan itu dengan nada dingin, "Mati!"     

Li Jingran sangat marah mendengar kata-katanya. Raut wajahnya menjadi sangat jelek.     

'Apa anak itu menyumpahi aku mati? Bagaimana bisa hatinya begitu kejam!'     

'Ibu angkatnya hanya seorang ibu rumah tangga dan belum pernah datang ke pertemuan orang tua. Bagaimana mungkin begitu sibuk? Memangnya apa yang bisa dia lakukan?'     

'Gadis sialan ini pasti sengaja membuat marah!'     

Kepala Sekolah menatapnya dengan kasihan dan berhenti bertanya, "Kalau begitu, duduklah!"     

Shen Xi mencari tempat untuk duduk.     

Li Jingran sangat marah namun harus menjaga sikapnya di pertemuan ini. Tidak mungkin memberinya pelajaran sekarang. Setelah acara ini, dia ingin memberi pelajaran pada gadis yang tidak berpendidikan itu.     

Setelah Kepala Sekolah membuat sambutan pembukaan yang sederhana, dia tersenyum dan melihat ke arah orang tua yang hadir, "Sekarang hasil ujian semester ini akan diumumkan dan yang menempati juara pertama di sekolah adalah..."     

Semua orang tua yang hadir melihat ke arah Li Jingran. Ekspresi dari sorot mata mereka berbeda-beda. Tapi bagaimanapun, tidak ada keraguan lagi bahwa anak-anak Li Jingran-lah yang memenangkan juara pertama dan kedua.     

Li Jingran sangat puas saat ini. Dia duduk tegak dan tersenyum seakan bersiap menerima pujian dan kecemburuan dari semua orang.     

Kepala Sekolah melihat ke arah Shen Xi dan berkata sambil tersenyum, "Kali ini yang pertama di sekolah adalah Shen Xi. Selamat untuknya!"     

Senyum Li Jingran seketika menghilang. Dia melihat ke arah Shen Xi dengan rasa tidak percaya, 'Bagaimana mungkin juara satunya gadis sialan ini?!'     

Dia ingat bahwa nilainya selalu buruk dan setiap ujian peringkatnya jelas di bawah. Hanya membuatnya malu.     

Orang tua yang hadir menoleh untuk melihat Shen Xi. Tanpa diduga, seseorang merebut tempat pertama di sekolah.     

Setelah beberapa saat, mereka semua memandang ke arah Li Jingran dengan tatapan mengejek. Biasanya, mereka memandangnya dengan rasa iri. Wajah mereka tersenyum, tapi di dalam hati terasa asam seperti memakan buah lemon. Ternyata hanya menunggu waktu sampai dia mempermalukan dirinya sendiri.     

'Kali ini yang pertama bukan anaknya, lihat saja apa dia masih bisa sombong!'     

Semua orang tua mulai bertepuk tangan.     

Li Jingran tidak bisa kehilangan martabatnya dan ikut bertepuk tangan, namun sorot matanya berubah.     

'Shen Xi, gadis sialan ini, pasti curang!'     

'Kalau tidak, bagaimana bisa dia menjadi yang pertama di sekolah dengan otaknya yang rusak itu.'     

Shen Xi berdiri untuk mengambil transkrip nilainya. Dia menunduk dan tersenyum sopan pada semua orang tua yang hadir, kecuali Li Jingran.     

Li Jingran sangat marah padanya.     

Gadis ini telah membuat dia malu di depan begitu banyak orang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.