Mengukir Takdir

Tumbuh Kebencian



Tumbuh Kebencian

0"Bu." Su Ruowan memanggil ibunya dengan lemah, "Beri tahu adik agar setuju menjadi murid Guru Shu. Itu merupakan suatu kehormatan, aku saja tidak memiliki keberuntungan itu."     

"Itu bukan salahmu." Li Jingran mencibir, "Bukannya kamu tidak beruntung, Guru Shu saja yang tidak punya selera."     

'Wanwan sangat hebat. Bagaimana bisa dia lebih buruk dari Shen Xi?'     

'Shu Baiyu hanya cemas tidak punya penerus, jadi dia terpaksa menerima siapa pun sebagai muridnya.'     

"Bu, Guru Shu tidak seperti itu, adik sangat pandai menari." Su Ruowan semakin terlihat sedih, matanya berkaca-kaca, "Aku yang tidak berguna. Aku tidak bisa membanggakan ibu, bahkan sekarang kakiku sakit saat menari."     

Li Jingran memeluknya dengan sedih, "Maaf, ini semua salah ibu. Jika ibu tidak bersikeras membawa gadis sialan itu kembali, kakimu tidak akan terluka."     

Kaki Wanwan sakit karena Shen Xi mendorongnya. Dia tidak bisa melakukan olahraga berat sekarang, apalagi menari.     

'Gadis sialan itu menghancurkan masa depan cerah Wanwan, aku tidak akan memaafkannya.'     

Kekhawatiran di hati Su Ruowan akhirnya hilang.     

Ibunya lebih peduli padanya dan dia bisa dengan mudah mengingatkannya betapa kejamnya Shen Xi. Ibunya pasti akan merasa kasihan padanya.     

Setelah pertemuan orang tua, Li Jingran pergi ke suatu pesta. Dia membawa Su Ruowan untuk ikut bersamanya agar dia bisa mengenal lebih banyak orang di dunia hiburan.     

Di dalam mobil mewahnya, Li Jingran melemparkan ponselnya dengan marah, "Jiang Yin sombong sekali."     

Su Ruowan bertanya dengan hati-hati, "Bu, apa Guru Jiang Yin tidak mau mempertemukanmu dengan Guru Cai Ni?"     

Li Jingran sangat kesal, "Mereka hanya penata rias, kenapa berani sekali terus melawanku?"     

"Bu, jangan marah. Apa hebatnya seorang penata rias." Su Ruowan berusaha menghibur ibunya.     

Siapa sangka kalimat itu malah membuat Li Jingran marah, "Apa yang kamu tahu? Tahukah kamu betapa pentingnya seorang penata rias bagiku? Jika Cai Ni mendesain baju untuk Gong Zhi dan membantu meriasnya untuk Festival Film Hua Xia di akhir tahun, bukankah Ibu akan malu?"     

Su Ruowan ketakutan dan menatapnya dengan sedih, "Bu, maafkan aku. Aku mengatakan hal yang salah."     

Su Ruowan tahu bahwa ibunya sudah mengeluarkan banyak uang untuk mendapatkan informasi. Ibunya ingin menemukan Cai Ni, menjadikan dia penata rias, dan mendapatkan karya Cai Ni yang memenangkan penghargaan emas, "Fantasy Feather", untuk dipakai di karpet merah pada Festival Film Hua Xia di akhir tahun nanti.     

'Tapi, apa sebegitu hebatnya? Cai Ni saja baru sekali ini memenangkan penghargaan emas. Apa itu sepadan dengan semua usaha yang sudah dilakukan?'     

"Maaf, Ibu galak padamu." Li Jingran mengusap air mata putrinya.     

"Akulah yang tidak berguna. Aku bahkan tidak memenangkan penghargaan emas. Aku mengecewakan Ibu." Su Ruowan mulai menangis, "Jika saja aku memenangkan penghargaan emas, Ibu bisa memakai gaun yang aku rancang untuk tampil di karpet merah."     

Saat berkata seperti itu, di dalam hati Su Ruowan mulai tumbuh sedikit rasa benci. Bagaimanapun, Li Jingran bukanlah ibu kandungnya. Bibir Su Ruowan memang mengatakan bahwa dia mencintai ibunya, tapi sebenarnya? Su Ruowan membencinya. Itu karena Li Jingran tidak menyukai gaun rancangannya hanya karena tidak memenangkan penghargaan emas.     

'Terus menerus memikirkan Cai Ni! Apa aku lebih buruk dari Cai Ni?'     

'Tunggu saja. Lain kali, aku pasti akan memenangkan penghargaan emas. Membuat semua orang kagum dan memohon demi bisa mengenakan gaun yang kurancang untuk karpet merah.'     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.