Mengukir Takdir

Cinta Pada Pandangan Pertama



Cinta Pada Pandangan Pertama

0Terutama aura seperti bangsawan yang Shen Xi miliki. Tanpa diturunkan dari beberapa generasi, tidak mungkin seseorang bisa memiliki aura seperti ini.     

Jing Yu sedikit penasaran, Siapa identitas sebenarnya dari Guru Cai Ni? Gadis bangsawan mana dia?     

"Kalau begitu Tuan Fu, aku akan pergi. Sampai jumpa besok." Shen Xi bangkit dan tersenyum sopan pada pria di depannya.     

Shen Xi datang ke sini hanya berniat untuk membicarakan urusan yang penting. Itu seharusnya tidak terlalu mengganggunya, karena Shen Xi khawatir Fu Qingye akan kesal padanya. Selain itu, Shen Xi selalu menganggap penting setiap urusannya.     

"Guru Cai Ni, hati-hati." Fu Qingye mengantarnya ke pintu. Setelah melihat gadis itu menghilang dari hadapannya baru kemudian dia menutup pintu. Tiba-tiba dia merasa senang, lalu memandang Jing Yu dan memberinya perintah, "Dalam dua menit, aku ingin tahu semua informasinya."     

"Baik, Tuan Fu." Jing Yu menjawab dengan hormat.     

Selain menjadi manajer Fu Qingye, Jing Yu juga merupakan teman, asisten, sekaligus orang yang paling Fu Qingye percayai. Jing Yu selalu siap akan perintahnya. Urusan keluarga Fu adalah urusannya juga.     

Sifat dan wajah Cai Ni sangat mirip dengan Nyonya Fu. Jing Yu pun mengira mungkin Cai Ni adalah nona muda yang hilang, terlebih saat melihat reaksi Fu Qingye,      

Tidak perlu menunggu lama, saat diperintahkan untuk mencari informasi dalam dua menit, Jing Yu benar-benar menyerahkan informasi itu dalam dua menit, tidak lebih tidak kurang.     

Fu Qingye melihat pada profil yang hanya berupa selembar kertas tipis. Sorot matanya berubah. Setelah sempat merasa terkejut dan gembira, kini yang tersisa hanya emosi dan kekecewaan.     

Hatinya menjadi kosong dan tidak nyaman.     

Tidak!     

Ternyata dia bukan adiknya.     

Dia terlihat mirip dengan ibunya hanya karena dia adalah putri dari keluarga Su, putri dari Su Yi dan Li Jingran.     

Li Jingran benar-benar luar biasa. Dia meninggalkan putri kandungnya sendiri dan malah membesarkan putri orang lain.     

Gadis yang mengikutinya hari itu bukanlah putri kandungnya, melainkan putri angkatnya.     

Fu Qingye tersenyum. Jari-jarinya dengan lembut menggosok nama yang tertulis pada kertas itu, Shen Xi.     

Di depan matanya tampak foto wajah gadis kecil yang cantik. Terlihat dingin dan dewasa, lebih dewasa dari usia yang sebenarnya.     

Gadis kecil pada usia yang masih sangat muda dibawa pulang oleh orang tua kandungnya, dikucilkan, lalu diusir. Selain mengalami hal tragis itu, dia pasti dipukuli dan menderita di dalam hatinya.     

Selama Fu Qingye membayangkan itu, dia merasa tercekik dan tertekan.     

Li Jingran dan suaminya sama sekali bukan manusia. Mereka bahkan membuang putri mereka sendiri sesuka hati. Tampaknya keluarga mereka memiliki kebiasaan turun-temurun yang kotor, yaitu membuang darah daging mereka sendiri.     

Mereka tidak menginginkannya, kan?     

Tapi, aku ingin!     

Gadis ini memiliki nasib yang sama dengan ibunya dan seumuran dengan sepupunya.     

Fu Qingye bertekad melindunginya dengan baik dan tidak akan pernah membiarkan orang lain menindasnya.     

Shen Xi sudah turun dari lift, tapi masih merasa sedikit aneh.     

Seperti ada yang salah dari tatapan mata Fu Qingye saat memandangnya. Tatapan matanya terasa sangat lembut.     

Baik di video atau di foto, Shen Xi belum pernah melihat pria hebat seperti itu.     

Dia adalah putra dari keluarga bangsawan sejati. Tidak peduli di mana, dia akan selalu terlihat mulia dan anggun, seindah batu giok. Benar-benar berbeda dari orang biasa.     

Tapi, Fu Qingye terlalu ramah dan lembut padanya. Jika Shen Xi mau bersikap sedikit lebih narsis, dia bisa mengira kalau Fu Qingye jatuh cinta padanya pada pandangan pertama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.