Mengukir Takdir

Pasti Akan Melindungi



Pasti Akan Melindungi

"Kak Qingye, jangan sedih."     

Fans di auditorium berteriak untuk menyemangatinya dengan serempak.     

"Aku harap dia sedang melihat pertunjukan ini dan melihatku sekarang." Fu Qingye tersenyum lembut lalu melanjutkan, "Aku ingin bicara sebentar padanya. Di mana pun kamu berada sekarang, berbahagialah. Aku akan segera menemukanmu."     

Dewa Fu belum melakukan apa pun di atas panggung, namun para penggemar di auditorium sudah menangis. Mereka bersamaan berteriak padanya dengan suara serak, "Kak Qingye, masih ada kami. Gadis kecil itu pasti akan ditemukan."     

Sebagai penggemar setia Fu Qingye, mereka semua tahu bahwa niat awal Fu Qingye masuk dunia hiburan adalah untuk menemukan adiknya.     

Semua upaya yang dia lakukan sampai bisa menjadi superstar paling mempesona di dunia bukanlah untuk ketenaran dan kekayaan. Tanpa menjadi aktor pun, semua hal itu sudah otomatis menempel pada dirinya sejak lahir karena latar belakang keluarganya.     

Dia hanya ingin lebih banyak orang bisa melihatnya, sehingga adiknya juga melihatnya. Fu Qingye ingin menunjukkan pada adiknya bahwa Fu Qingye dan keluarganya tidak menyerah dan terus berusaha dengan keras untuk menemukannya.     

Shen Xi merasa sedikit sedih saat mendengar cerita itu, kemudian dia melihat kakaknya sendiri. Shen Xi sadar, Su Ruowan dan Fu Qingye benar-benar tidak pantas untuk dibandingkan.     

Tapi, Shen Xi sudah cukup puas. Dia punya orang tua angkat yang menyayanginya, jadi tidak apa-apa walau tidak punya kakak yang tampan dan hebat.     

Shen Xi dengan tulus berharap adik Fu Qingye bernasib sama dengan dirinya. Walaupun tidak ada cinta dari orang tua kandungnya, ada orang baik yang mengadopsi, menyayangi, dan memperlakukannya layaknya putri kandung mereka sendiri.     

Shen Xi juga berdoa untuknya berharap Fu Qingye dapat segera menemukan adiknya dan keluarga mereka dapat bersatu kembali dengan bahagia.     

Setelah wawancara ini, Fu Qingye ada jadwal wawancara kecil lainnya.     

Shen Xi kembali ke belakang panggung, bersiap untuk berkemas, dan pergi.     

Siapa sangka tepat di belakang panggung, Li Jingran menghentikannya dan bertanya, "Apa kamu penggemar Fu Qingye?"     

Shen Xi benar-benar tidak ingin berurusan dengan orang ini. Dia mengabaikannya dan terus berjalan.     

Li Jingran kesal dengan sikapnya dan berdiri menghalanginya, "Berapa yang kamu bayar untuk bisa duduk di posisi itu? Apa orang tua angkatmu yang miskin itu tahu bahwa kamu menggunakan uang hasil jerih payah mereka?"     

Shen Xi memberinya tatapan dingin dan mengejek.     

"Aku menyarankanmu untuk belajar saja. Jangan malah mengejar-ngejar artis jika tidak punya uang." Li Jingran menatapnya dan berpikir bahwa orang yang lebih tua bisa kapan saja menasihati anak kecil.     

Shen Xi akhirnya angkat bicara, "Nyonya Li iri?"     

"Apa maksudmu?" Mata Li Jingran sedikit menyipit lalu berdiri di hadapannya.     

"Mulutmu sangat bau, dan..." Shen Xi memandangnya dengan senyum sinis dan berkata dengan tegas, "Ini bukan urusanmu!"     

"Kamu..." Li Jingran kesal, "Dasar gadis tidak berpendidikan, orang tua angkatmu hanya mengajarimu hal seperti ini?"     

Bagaimana bisa seorang gadis biasa berkata seperti itu?     

"Itu lebih baik daripada mengikuti jejakmu dan menjadi simpanan orang lain, hobi melukai, dan menelantarkan putrimu sendiri."     

Wajah marah Li Jingran langsung berubah pucat. Kali ini dia benar-benar tidak bisa menahan kemarahannya. Dia mengangkat tangannya dengan tinggi dan berniat menamparnya, "Shen Xi!"     

Mata Shen Xi terpejam. Namun, sebelum tamparan itu mengenainya, ada seseorang yang menarik lengannya dengan lembut dan berdiri di depannya untuk melindunginya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.