Mengukir Takdir

Siapa Kakakmu



Siapa Kakakmu

0Shen Xi, gadis sombong dan kejam ini, yang dengan tega menindas Ruowan, bahkan Adik Ketiga dan Kedua juga menderita karenanya. Ibu pun juga sangat marah padanya.     

Jika Su Muxuan tidak melihatnya, mungkin tidak akan terjadi apa-apa. Namun karena sekarang dia sudah melihat Shen Xi, Su Muxuan berpikir untuk memberinya pelajaran.     

Memangnya gadis ini pantas untuk masuk tempat seperti ini?     

"Saya benar-benar minta maaf. Saya akan menyuruh seseorang menanganinya." Dengan segera manajer restoran membungkukkan badannya dengan hormat. Saat melirik ke arah bebatuan, ada tatapan menghina yang jelas melintas di sorot matanya. Dia dengan cepat melambaikan tangan ke bagian keamanan. "Penjaga, sebenarnya apa yang kalian lakukan? Cepat usir orang itu!"     

Dia sudah menjadi manajer selama lebih dari sepuluh tahun. Jika memang dia tamu terhormat, dia pasti bisa mengenali dalam sekilas dari pakaian dan auranya.     

Gadis ini hanya mengenakan pakaian biasa, dari mana dia masuk!     

Apa yang dikerjakan penjaga keamanan selama ini? Apa mereka mau bertanggung jawab jika terjadi sesuatu?     

Raut wajah Su Muxuan menjadi dingin. Dia hanya berdiri di tempatnya tanpa bergerak dan menatap Shen Xi dengan muram.     

Penjaga keamanan menghampiri Shen Xi dan bertindak sesuai prosedurnya, "Nona, tolong tunjukkan kartu VIP-mu."     

Shen Xi memandang mereka dengan sinis dan menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."     

Penjaga keamanan memberinya perintah tegas, "Kalau begitu ikut kami. Restoran kami hanya menerima tamu VIP."     

Shen Xi mengerutkan kening, "Tapi, kakakku punya."     

Penjaga keamanan melihat di sekeliling mereka, "Di mana Kakakmu?"     

Shen Xi menunjuk ke sembarang arah dan berkata sambil tersenyum, "Kakakku pergi ke Restoran Michelin di sebelah untuk membelikanku makanan penutup."     

Su Muxuan yang berada tidak jauh dari sana menunjukkan ekspresi kesal di wajahnya.     

Gadis menyebalkan. Memangnya kakaknya berasal dari mana? Penuh omong kosong.     

Dia bilang Restoran Michelin di sebelah? Seharusnya Ultraviolet by Paul Pairet, bahkan dia tidak bisa menyebutkan namanya dengan benar!     

Ini kan hari Minggu. Jika memang benar, kakak yang dikatakan gadis ini benar-benar orang yang hebat sampai-sampai mampu membuka restoran yang sedang libur hanya untuk membuatkan makanan penutup untuknya.     

Ultraviolet by Paul Pairet memang hanya buka lima hari seminggu dan hanya menerima 8 tamu sehari. Kalau ingin ke sana, seseorang perlu membuat janji melalui telepon setengah tahun sebelumnya. Harga per porsinya lebih dari 50.000 yuan. Orang biasa tidak akan bisa masuk.     

Pada awalnya manajer restoran sedikit mempercayai ucapan Shen Xi yang berkata bahwa dia bersama kakaknya. Namun, saat mendengar dia menyebut Restoran Michelin, mereka langsung menyimpulkan bahwa dia pembohong dan berteriak keras, "Omong kosong apa yang kamu katakan? Cepat usir dia!"     

Penjaga keamanan pun tahu bahwa Restoran Michelin tidak akan buka hari ini.     

"Kakak!" Mata Shen Xi tiba-tiba berbinar dan dengan bersemangat melambai ke arah pintu.     

Su Muxuan mencibir, tatapan matanya sangat suram.     

Gadis menyebalkan, memangnya siapa yang dia sebut dengan kakak!     

Apa dia tidak malu sudah berbohong sampai seperti ini?     

Untung saja, aku telah lama memutuskan hubungan dengannya dan aku tidak memiliki adik yang menjijikkan seperti Shen Xi!     

Shen Xi menghampirinya dengan senyum cerah di wajah kecilnya yang cantik, seperti bunga paling indah yang mekar di musim semi.     

Orang-orang di sekeliling mereka yang melihat kecantikan Shen Xi segera terpesona dan tanpa sadar tersenyum.     

Gadis kecil yang sangat cantik, polos, dan menawan ketika tersenyum. Seolah-olah memiliki kekuatan magis untuk bisa menjernihkan hati orang.     

Awalnya Su Muxuan juga terpesona oleh tawanya. Setelah tersadar, dia mendengus marah dan menggertaknya dengan keras, "Gadis menyebalkan, memang siapa kakakmu? Aku tidak punya adik sepertimu!"     

Bukankah dia begitu munafik? Ketika dia masih berhubungan dengan keluarga mereka, tingkah lakunya sangat kejam dan arogan. Begitu diusir dari restoran, dia memanggilku kakak dan memberikan senyum yang menjijikkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.