Mengukir Takdir

Mirip Kakak Adik



Mirip Kakak Adik

0"Jadi, aku berhasil?" Fu Qingye tersenyum lembut dan mendorong dahi Shen Xi dengan lembut, "Gadis kecil, tidak semua orang itu jahat. Kamu juga harus mencoba menerima kebaikan yang diberikan oleh orang lain."     

Shen Xi merenung sejenak dan menatapnya dengan senyum yang terlihat provokatif, "Apa Tuan Fu akan mengabaikan adik kandungmu sendiri setelah punya adik yang cantik dan menawan seperti aku? Aku yakin kamu tidak akan bisa melepaskan diri dari pesonaku."     

"Aku percaya bahwa setiap orang memiliki pesona yang unik. Kamu punya pesonamu sendiri. Adikku secara alami pun akan punya pesonanya sendiri. Putri keluarga Fu tidak akan bisa dibandingkan dengan siapa pun." Fu Qingye tersenyum bangga, "Atau kamu takut kamu akan menjadi anak yang sombong setelah aku memanjakanmu seperti ini?"     

Shen Xi mengangkat alisnya dan tertawa terbahak-bahak, "Menjadi adik Tuan Fu tidak berarti apa-apa bagiku. Karena Anda sangat menginginkanku menjadi adik, maka aku akan menerimanya walau hanya sebagai pengganti."     

Memangnya ada yang lebih baik di dunia ini daripada ini?     

Tuan Muda Kedua dari keluarga Fu sedang mencoba untuk yang kedua kalinya untuk menjadikan Shen Xi sebagai adiknya. Jika dia menolak lagi, maka itu benar-benar sudah keterlaluan.     

Keluarga Su sangat berharap bisa bergabung dengan Keluarga Fu, tetapi Keluarga Fu tidak pernah melirik mereka. Jika mereka tahu bahwa Fu Qingye bersikeras agar Shen Xi menjadi adiknya, pasti mereka akan sangat marah.     

Jing Yu sedang menunggu di samping mobil dan menyaksikan dua orang ini saling beradu kecerdasan. Tidak berbelit-belit, namun dipenuhi suasana yang mendebarkan.     

Apalagi saat mereka saling memprovokasi satu sama lain, dari ekspresi wajah hingga gerakan tangan mereka terlihat sangat mirip!     

Ternyata inilah alasan kenapa Fu Qingye, yang notabene selalu baik kepada orang lain, sangat kerepotan dalam memikirkan cara untuk mengungkapkan niatnya secara langsung. Fu Qingye sudah tahu bahwa Shen Xi tidak akan dengan mudah menerima kebaikannya.     

Trauma dan luka yang diterima Nona Shen saat tinggal dengan keluarga Su membuatnya menutup hatinya. Hanya dengan cara ini dia bisa setuju untuk menjadi adik Tuan Muda.     

"Aku punya beberapa koneksi. Aku akan meminta seseorang untuk membantumu menemukan putra dari orang tua angkatmu." Ketika Fu Qingye mengatakan ini, ada sekilas perasaan sepi yang melintas di sorot matanya.     

Shen Xi tahu apa yang dia pikirkan dan menghiburnya, "Jangan khawatir, Tuan Fu. Cepat atau lambat adikmu pasti akan ditemukan."     

Koneksi keluarga Fu tidak mungkin hanya dalam skala kecil. Jika mereka bisa membantu, pasti keberadaan Kakak Shen Xi akan segera ditemukan.     

"Tuan Fu?" Fu Qingye menekankan suaranya.     

"Kakak Fu." Shen Xi dengan cepat mengubah panggilan namanya.     

"Kakak Kedua." Fu Qingye mengoreksinya dengan serius.     

"Kakak Kedua." Shen Xi memanggil dengan lembut.     

"Adik." Fu Qingye tersenyum senang.     

Jing Yu memandang mereka, Nona Shen dan Tuan Muda benar-benar seperti kakak-adik yang asli.     

Jika fakta bahwa Nona Shen adalah putri dari keluarga Su tidak diketahui sebelumnya, mungkin kami benar-benar akan salah mengira bahwa Shen Xi adalah nona muda yang hilang dari keluarga Fu.     

Jing Yu akhirnya menyadari sesuatu. Keluarga Su mempunyai sikap yang buruk seperti Keluarga Li. Kemungkinan leluhur mereka sedikit bersikap baik dan memberikan seorang putri yang lembut seperti Shen Xi.     

Nona Shen adalah pengecualian, begitu juga dengan Nyonya.     

Alasan kenapa Tuan sangat mencintainya adalah karena penampilan Nona Shen dan Nyonya sangatlah mirip.     

Shen Xi melakukan apa yang dia katakan. Tidak hanya menjadi adiknya, tetapi juga bertindak sebagai pemandu wisata untuk Fu Qingye dan membawanya berkeliling Kota Bay.     

Rongyanfu adalah restoran pribadi paling terkenal di Kota Bay. Bagian dalam gedungnya mempunyai taman, ada jembatan kecil, sungai kecil yang mengalir, kolam, dan paviliun. Suasananya tenang dan elegan.     

Shen Xi sedang menunggu Fu Qingye yang sedang keluar membeli sesuatu. Karena bosan, dia berjongkok di samping bebatuan di pinggir kolam untuk melihat ikan koi.     

Dari arah pintu, sekelompok pria berjas lengkap dengan dasi berjalan sambil mengobrol dan tertawa.     

Manajer restoran, yang sedari tadi berdiri di pintu masuk lobi untuk menunggu kedatangan mereka memberi sambutan dengan hormat dan senyum di wajahnya, "Silakan masuk."     

Shen Xi menoleh saat mendengar suara itu. Dia memiringkan kepalanya untuk melihat lebih jelas. Pria yang dikelilingi oleh orang-orang itu adalah Su Muxuan.     

Saat melewati kolam, Su Muxuan melihat Shen Xi berjongkok di tepi kolam. Tiba-tiba sorot matanya menjadi dingin dan berkata dengan tidak senang, "Manajer Lin, apa sekarang di Rongyanfu semua orang bisa masuk seenaknya?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.