Gagal
Gagal
Tim produksi dan aktor dari Smile Mount Jiang yang menjadi sasaran kemarahan sejak tadi malam akhirnya bisa bernapas lega. Para penonton yang mengamuk sekarang mengubah target dan mengarahkan senjata mereka ke pihak stasiun televisi.
Blog resmi stasiun televisi Starlight mengirim surat klarifikasi resmi yang menyatakan bahwa mereka ke depannya akan berubah dan mengakui bahwa mereka telah mengedit episode Smile Mount Jiang. Mereka pun mengakui telah mengacaukan plot dan alur, menambah iklan demi keuntungan pribadi mereka dan ini semua tidak ada hubungannya dengan kru, penulis skenario, dan sutradara Smile Mount Jiang.
Direktur stasiun televisi Starlight, Kong Tao membuat sebuah postingan panjang di Weibo-nya. Dari hatinya dia mau mengakui bahwa dia membuat kesalahan dalam pengambilan keputusan dan akan mengundurkan diri.
Tim produksi dan para aktor melalui akun WeChat resmi Smile Mount Jiang memberi tanggapan bahwa selama pihak stasiun televisi dengan tulus mau berubah, mereka akan memaafkan. Asalkan, jangan sampai membuat kesalahan yang sama di masa depan. Mereka juga berharap kerja sama selanjutnya akan berjalan dengan lebih baik.
Tangan Su Mushi yang memegang ponsel gemetar, matanya merah, dan ekspresinya tiba-tiba muram. Beberapa saat kemudian, dia melemparkan ponselnya dan berteriak marah.
Bagaimana bisa?
Smile Mount Jiang jelas sudah di ujung tanduk. Sejak kemarin malam hingga hari ini, citra mereka sudah sangat buruk bahkan sedikit lagi akan hancur.
Saat terakhir kali Su Mushi menelepon Kakak Kedua, alur cerita Smile Mount Jiang masih berantakan dan ratingnya pasti tidak akan bisa diselamatkan lagi.
Su Mushi tidak mengharapkan apa pun lagi sekarang. Dia hanya ingin rating drama ini tidak melebihi 10%, jadi dia tidak perlu membayar taruhan.
Tapi sekarang, para pejabat stasiun televisi bisa mereka taklukkan. Bahkan, mereka berinisiatif untuk mengakui kesalahan mereka dan meminta maaf. Direktur stasiun televisi juga mengirim postingan panjang berisi pengakuan kesalahan dan rencana pengunduran diri.
Kualitas konten yang disiarkan Jumat kemarin adalah karena pengeditan secara sepihak dari stasiun televisi bukan karena tim produksinya.
Dalam beberapa menit, topik ini menyebar dari mulut ke mulut. Semua penggemar menyerang stasiun televisi agar cepat mengganti rugi.
Su Mushi makin penasaran, siapa investor di balik Smile Mount Jiang. Berapa banyak kekuatan yang dimilikinya hingga bisa membuat Starlight TV yang terkenal arogan dan semena-mena jadi seperti ini.
Raut wajah Su Mushi menjadi pucat, kakinya menjadi lemas. Dia menatap ponsel yang rusak di hadapannya dengan nanar.
Sudah berakhir.
Ini sudah berakhir.
Setelah kejadian ini, para penggemar mereka pasti akan lebih bersatu dan ratingnya pasti akan terus meningkat.
Jika aku kalah taruhan, bagaimana aku harus membayar uang dengan jumlah sebesar itu? Jika Ayah tahu tentang ini, dia akan membunuhku.
Reputasi Smile Mount Jiang telah membaik. Situasi seperti ini merupakan yang pertama kalinya dalam sejarah. Stasiun televisi mau meminta maaf sampai direkturnya mengundurkan diri. Semua orang hanya bisa mengakui bahwa Smile Mount Jiang sangat luar biasa.
Siapa yang tidak tahu bahwa TV Starlight memang bajingan, tidak tahu malu, dan suka mengedit sembarangan. Tidak pernah memedulikan kepuasan penonton.
Kali ini mereka dengan beraninya meremehkan tim produksi Smile Mount Jiang. Tidak disangka mereka menemui kegagalan besar. Tidak hanya gagal, mereka bahkan juga harus meminta maaf dan dianggap sebagai lelucon oleh orang-orang.
Netizen memarahi mereka habis-habisan, bahkan menginginkan stasiun televisi itu segera tutup saja.
Para penggemar pun tidak mungkin akan meninggalkan drama itu. Poin yang paling penting adalah stasiun televisi telah meminta maaf. Tidak ada alasan mereka harus meninggalkan drama. Mereka harus berjuang dan menaikkan rating Smile Mount Jiang ke posisi tertinggi dalam sejarah.
Kemudian, ketika Smile Mount Jiang tamat, mereka bertekad untuk tidak akan pernah menonton Starlight TV lagi. Biarkan saja mereka lambat laun mati dan tidak perlu melihatnya lagi.