Mengukir Takdir

Teman



Teman

0Hari-hari kelas internasional selalu ramai, begitu juga dengan hari ini.     

Shen Xi baru saja masuk ke kelas. Song Wenye buru-buru menghampirinya dan menatapnya dengan cemas, "Shen Xi, apa kamu baik-baik saja. Ada apa denganmu?"     

Kemarin Shen Xi meminta izin tidak masuk kelas. Guru mengatakan pada anak-anak kelas internasional bahwa dia sedang tidak enak badan. Itu membuat mereka semua khawatir.     

Song Wenye sudah pasrah jika hari ini pun Shen Xi tidak masuk kelas. Jadi, dia membeli beberapa suplemen kesehatan dan berencana untuk pergi menjenguk di rumahnya.     

"Tidak apa-apa, tidak apa-apa." Shen Xi memandangnya, "Aku dengar kemarin kamu pergi…"     

Awalnya Song Wenye mengulurkan tangan untuk menyentuh dahi Shen Xi. Tapi, begitu mendengar kata-kata itu, dia langsung menutup mulut Shen Xi dengan sembarangan dan memeluk bahu Shen Xi untuk mendorongnya ke tempat duduk. Kemudian, dengan keras Song Wenye berkata, "Tidak apa-apa, Shen Xi sudah sembuh. Lakukan saja apa yang kalian mau!"     

Teman-teman mereka bernapas lega dan langsung kembali ke tempat duduk mereka masing-masing.     

Dalam perjalanan ke bar kemarin, Song Wenye melihat ada seorang wanita tua yang dirampok oleh kawanan bersepeda motor. Barang-barang orang tua itu tidak dicuri, tetapi tubuhnya luka.     

Sebagai seorang anak muda yang baik, Song Wenye berinisiatif mengambil tanggung jawab dan membawa orang tua itu ke klinik untuk diperiksa. Karena merasa kasihan padanya, dia akhirnya menemaninya sampai ke rumah.     

Siapa yang tahu bahwa ternyata orang tua itu adalah nenek Yu Yuanxi. Nenek bersikeras untuk menyuruhnya makan bersama terlebih dulu di rumah mereka.     

Dia tidak bisa menolak, jadi menuruti permintaan Nenek untuk makan di sana.     

"Oh!" Setelah mendengarkan ceritanya, Shen Xi menjawab dengan tenang, "Aku hanya ingin bertanya, apa Nenek Yu baik-baik saja?"     

"Tidak apa-apa." Song Wenye berdeham. Tidak ada maksud lain dari perbuatannya, dia hanya ingin melakukan perbuatan baik!     

Pei Xu tiba-tiba masuk dan berteriak, "Song Wenye, apa kamu pergi ke rumah Yu Yuanxi kemarin?"     

Song Wenye jadi salah tingkah dan menunjuk ke arah Pei Xu, "Memangnya aku pergi ke mana-mana itu harus melapor padamu? Dasar Pei Xu bajingan!"     

Setelah mendengar itu, semua murid di kelas menoleh ke arah Song Wenye dan mulai bergosip.     

Kak Song pergi ke rumah Yu Yuanxi? Apa yang telah terjadi?      

"Aku hanya ingin menanyakan kondisi Nenek Yu. Kenapa kamu marah?" Pei Xu terkejut oleh teriakannya, "Jika lukanya serius, maka harus ke dokter."     

Song Wenye merasa bahwa dia sudah bereaksi berlebihan. Jadi, dia berusaha mengganti topik pembicaraannya, "Sejak kapan kamu dan Yu Yuanxi rukun?"     

"Yu Yuanxi dan aku adalah teman." Pei Xu berjalan menghampirinya sambil tersenyum, "Terima kasih sudah menolong Nenek Yu kemarin."     

Song Wenye berkata, "Tidak apa-apa, kita semua adalah teman. Yu Yuanxi dan aku juga berteman. Masalahnya juga masalahku. Neneknya juga nenekku."     

Shen Xi meliriknya dan merasa ada sesuatu yang ingin Song Wenye tutupi. Ketika nama Yu Yuanxi disebutkan, Song Wenye menjadi terlihat bersemangat.     

Pei Xu lalu berkata bahwa siapa pun yang menentang Su Mushi adalah temannya.     

Shen Xi menyipitkan matanya, "Yu Qiubai juga?"     

Pei Xu membuang roti di tangannya padahal baru setengah yang ia makan, "Apa-apaan. Kenapa kamu menyebutkan bajingan itu?"     

Persetan!     

Langsung kehilangan nafsu makan!     

Di saat yang bersamaan, Yu Qiubai sudah berdiri di pintu kelas dan menatap mereka dengan sepasang mata liciknya, "Shen Xi, Pei Xu, Guru Xu meminta kalian berdua untuk datang."     

Pei Xu meludah dengan kesal. Dia segera melompat dengan bertumpu pada satu tangan di atas meja dan melihat ke arah Shen Xi, "Aku mau keluar, kamu saja yang pergi!"     

Shen Xi hanya terdiam.     

Yu Qiubai menghentikannya dan mengangkat alisnya sedikit, "Bolos?"     

Pei Xu menepis tangan Yu Qiubai yang menghalanginya, "Enyahlah kau!"     

Sial!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.