Mengukir Takdir

Kucing kecil itu bersembunyi di balik mantelnya, lalu tiba-tiba kepalanya muncul. Mata besarnya berkaca-kaca, benar-benar sangat lucu.     

"Aku mengadopsinya." Li Yuan tersenyum dan menatap gadis kecil itu, "Saat pulang tadi, kucing ini hampir tertabrak."     

Shen Xi menjadi kasihan saat melihatnya dan berkata dengan penuh semangat, "Berikan padaku."     

Rasanya Shen Xi ingin melompat dari dinding dan memeluk kucing ini.     

Kun Lun segera datang dan berniat mengambil kucing kecil itu. Siapa sangka berbeda dari penampilannya yang lucu, kucing itu ternyata sangat galak. Dia hampir menggigit Kun Lun dan bulu-bulu di sekujur tubuhnya menjadi berdiri.     

Shen Xi cemas, "Kun Lun, kamu jangan menakut-nakutinya!"     

Kun Lun segera menyembunyikan tangannya ke belakang dan bergumam, "Kucing ini yang membuatku takut."     

Kesimpulannya sederhana. Kucing ini tidak suka padanya dan tidak ingin melihatnya. Apa dia tidak ingat siapa yang berhenti untuk menyelamatkannya? Padahal Kun Lun sudah sangat bertanggung jawab.     

Li Yuan memberi isyarat agar Kun Lun sedikit mundur dan dengan lembut menyentuh kepala kucing kecil itu untuk menenangkannya.     

Shen Xi khawatir, "Apa kucing ini juga tidak menyukaiku?"     

"Tidak mungkin." Li Yuan membawa kucing itu keluar dari mantelnya dan mengelus kepala kecilnya yang lembut. Dia lalu menatap kucing itu dan menunjuk ke arah Shen Xi, "Dia akan menjadi tuanmu mulai sekarang. Ingat, ya?"     

Setelah kucing kecil itu turun, Shen Xi dapat melihat dengan jelas bahwa kedua kaki kecilnya terbungkus rapat dengan kain kasa. Kelihatannya kucing ini terluka.     

Li Yuan menjelaskan, "Saat aku mengambilnya, kaki depannya patah. Dokter berkata bahwa beruntung dia masih bisa selamat dan akan segera pulih setelah operasi."     

Shen Xi memandang kucing itu dengan sedih.     

Kucing kecil ini seperti bisa merasakannya. Dia menatap Shen Xi dengan mata besar yang berkaca-kaca, kemudian mengeong dengan suara yang hangat dan indah.     

Shen Xi tersenyum padanya, "Apa kamu ingin ikut denganku?"     

Li Yuan memandang kucing kecil itu, "Aku belum pernah memelihara kucing, jadi kau akan banyak mengeluh dan menderita jika bersamaku."     

Kucing kecil itu menatapnya dan beralih menatap Shen Xi. Matanya yang besar membuatnya semakin imut.     

Li Yuan memasukkan kucing itu ke dalam keranjang. Ketika Shen Xi mengangkatnya pun, kucing ini juga sangat patuh. Saat sudah dekat dengannya, Shen Xi mencoba menyentuhnya dengan hati-hati.     

Kucing kecil itu mengendus-endus telapak tangan Shen Xi seolah sedang berkenalan. Tubuhnya terasa hangat dengan aroma yang aneh.     

Ketika kucing kecil yang begitu lembut dan lucu itu bersandar di telapak tangan Shen Xi, dia menggulungkan tubuhnya menjadi seperti bola.     

Kun Lun terdiam saat melihat kucing itu.     

Lihat, perilakunya akan membaik jika diperlakukan dengan baik!     

Bahkan seekor kucing bisa memilih pemiliknya sendiri!     

"Kak, aku akan menjaganya dengan baik." Shen Xi terdiam sejenak, lalu melanjutkan ucapannya, "Bantu aku memberi dia nama!"     

"Si Permen Kecil." Li Yuan menjawab tanpa berpikir.     

Shen Xi mengerutkan kening dan mengelus dahi kucing itu, "Tapi ini kucing oranye, kenapa dipanggil Si Permen Kecil?"     

Li Yuan menatapnya sambil tersenyum. Terdengar suaranya yang lembut, "Karena dia sangat manis!"     

Shen Xi sangat manis, Li Yuan berharap kucing ini akan semanis dia.     

Setiap kali Li Yuan melihat Si Permen Kecil, Li Yuan seperti melihat sosok Shen Xi.     

Setiap kali memikirkan Si Permen Kecil, Li Yuan juga segera teringat pada Shen Xi.     

Shen Xi tampak setuju dan memandang kucing kecil itu dengan serius, "Namamu Si Permen Kecil."     

Li Yuan memandangi mereka yang terlihat serasi dan lucu. Satunya besar dan yang satunya kecil. Saat itu juga muncul perasaan yang sangat indah di dalam hatinya.