Mengukir Takdir

Masalah di Dapur



Masalah di Dapur

Siapa sangka muncul kekacauan saat acara utama akan segera dimulai.     

Salah seorang staf merusak buah persik yang akan diletakkan di atas kue ulang tahun dan sudah tidak sempat untuk membuatnya lagi. Rasanya seperti ingin mati saja.     

Kepala koki marah.     

Para koki dan asisten di meja sebelah hanya melihat kejadian ini dengan ekspresi ketakutan dan tidak berani berbicara.     

Jika pesta ulang tahun keluarga Situ kacau, mereka semua akan celaka.     

Staf itu bukan bagian dari tim mereka, tetapi hanya seorang pekerja paruh waktu yang direkrut untuk membantu. Dia terlihat sangat pintar. Siapa sangka ternyata dia sangat ceroboh dan penanggung jawab acara dibuat kesal olehnya.     

"Maaf." Gadis itu menundukkan kepalanya dan berjongkok untuk mengambil buah persik yang jatuh.     

"Maaf?" Koki itu berteriak lagi dengan marah. Saat melihat gadis itu jongkok dengan raut wajah yang pucat, dia segera menendangnya begitu saja.     

Gadis itu sedang mengambil buah persik dan tidak memperhatikan kaki koki. Tendangan kepala koki itu mengenai kepalanya.     

Tatapan mata Shen Xi tiba-tiba menjadi dingin. Dia menghampirinya dan mencengkeram pergelangan kaki koki itu sehingga membuat koki yang tinggi dan berbadan besar itu jatuh ke lantai dengan keras.     

Koki berteriak lalu berdiri dengan tergopoh-gopoh. Matanya merah dan raut wajahnya sudah seperti kerasukan hantu. Dia segera mengacungkan jarinya ke arah Shen Xi, "Gadis sialan, siapa kamu?"     

Shen Xi malah berbalik dan sedikit membungkuk. Dia meraih lengan gadis itu dan menariknya untuk berdiri, "Apa gajimu tidak cukup? Kamu di sini untuk bekerja paruh waktu, kan?"     

Gadis itu mengangkat kepalanya dan memperlihatkan wajah cantiknya yang pucat. Ternyata dia adalah Yu'an.     

"Direktur Shen, aku..." Yu'an menatapnya dengan gelisah. Sebelum selesai berbicara, pupil matanya tiba-tiba membesar. Di belakang mereka, koki itu bersiap untuk meninju bagian belakang kepala Shen Xi. Yu'an berteriak dengan cemas, "Hati-hati."     

Shen Xi berbalik dengan cepat dan meraih pergelangan tangan koki itu. Setelah menampar wajahnya, dia mencibir, "Dia adalah orangku."     

Koki itu sangat terkejut karena tamparan Shen Xi. Tidak butuh waktu lama untuknya semakin mengamuk, "Gadis sialan, aku akan membunuhmu!"     

Shen Xi tidak peduli lalu menamparnya lagi. Sudut bibirnya tersenyum sinis dan memperingatkan, "Itu pantas kau dapatkan."     

Memangnya siapa dia berani-beraninya menindas orangku!     

Mentang-mentang jabatannya lebih tinggi lalu merasa hebat dan bisa menyakiti siapa pun sesuka hati?     

Jika Shen Xi tidak menghentikannya, mungkin Yu'an akan meninggal.     

Meskipun Yu'an telah terbiasa melihat ketegasan Shen Xi, namun masih saja tetap terkejut. Matanya merah dan merasa terharu, "Direktur Shen, Anda ..."     

"Ada apa?" ​​Situ Changyou bergegas mendekat.     

Ketika Yu'an mendengar suara itu, tubuhnya tiba-tiba menegang. Raut wajahnya berubah dan tidak peduli dengan hal di sekitarnya lagi. Dia segera berbalik dan berlari dengan panik.     

Ketika orang-orang yang hadir melihat Situ Changyou datang, mereka berdiri tegak dan menundukkan kepala dengan hormat.     

Koki itu sudah dijatuhkan, kemudian masih ditampar dua kali berturut-turut. Kepalanya terasa pening. Tapi ketika melihat Situ Changyou, dia kembali sadar. Dengan sorot mata penuh kebencian, dia menunjuk Shen Xi, "Tuan Situ, aku tidak tahu siapa dia. Gadis sialan ini datang ke dapur untuk membuat masalah, bahkan memukuliku!"     

Begitu mendengar hal itu, Situ Changyou bergegas berjalan ke sisi Shen Xi dan menatapnya dengan khawatir, "Apa kamu baik-baik saja? Apa kamu terluka?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.