Mengukir Takdir

Masih Berhati Nurani



Masih Berhati Nurani

0"Karena kamu bersikeras melindunginya," Situ Changge menunjuk luka di pundak Yu'an, "Kamu harus menanggung luka dua kali lipat lebih parah dari luka adikku. Baru aku akan membiarkanmu pergi dan melupakan masalah ini. Bagaimana?"     

Gu Xiaohan mengangkat alisnya dan tersenyum, "Sepertinya kata-kata Nona Situ tidak perlu untuk dipatuhi."     

Situ Changge menegaskan, "Apa yang aku katakan tidak akan aku tarik kembali."     

Gu Xiaohan berbisik kepada Su Ruowan, "Ada aku di sini. Aku tidak akan membiarkan siapa pun menyakitimu."     

Shen Xi hanya menghela napas ketika melihat rasa sakit yang terlintas di mata Yu'an. Sangat mengherankan bagaimana mungkin Yu'an menyukai sampah seperti Gu Xiaohan?     

"Kakak Han, jangan." Su Ruowan menangis dan mencengkeramnya dengan kuat, "Ini salahku, ini semua salahku. Aku yang melakukan saja."     

Gu Xiaohan mencondongkan tubuh ke telinganya dengan penuh kasih sayang dan berkata, "Patuhlah."     

Su Ruowan menggelengkan kepalanya dan mendorong Gu Xiaohan menjauh. Dia lalu berlari sampai ke depan Situ Changge, "Situ ..."     

Belum sempat Su Ruowan menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba terdengar suara tamparan.     

Rupanya Situ Changge tidak mengizinkannya berbicara, jadi langsung menampar wajahnya.     

Su Ruowan melotot dan terlihat sangat sedih, "Kamu ..."     

Situ Changge menampar wajahnya lagi, "Siapa kamu? Apa kamu layak berpura-pura di hadapanku. Apa kamu merasa bisa seenaknya melakukan apa saja? Dengan mudahnya berpura-pura tidak bersalah dan meminta maaf seperti itu. Kamu pikir semua orang adalah Gu Xiaohan?"     

Su Ruowan tidak menyangka bahwa dia akan menamparnya. Sekarang Su Ruowan dipenuhi dengan rasa malu dan kesal. Pipinya yang terasa panas membuat kemarahan di harinya semakin membara.     

Shen Xi tidak menyangka bahwa Nona Situ begitu kejam. Saat melihat wajah bengkak Su Ruowan, Shen Xi benar-benar ingin menyalakan petasan untuk merayakannya.     

Gu Xiaohan menarik Su Ruowan ke belakang dan berdiri di depan Situ Changge, "Nona, jangan menindas orang seenaknya."     

"Apa aku salah menindasnya? Dia yang jahat dan ingin menindas adikku. Kenapa aku tidak diizinkan melakukan sesuatu padanya?" Situ Changge mencibir, "Gu Xiaohan, otakmu ini otak babi, ya? Kamu bahkan melindungi wanita seperti ini?"     

Yu'an yang berdiri di samping tiba-tiba berkata, "Aku sudah katakan, biarkan mereka pergi!"     

Situ Changge terkejut olehnya. Dia kemudian berbalik dan menatapnya dengan marah, "Song Yu'an, apa kamu benar-benar anggota Keluarga Situ? Kenapa kamu begitu tidak sadar juga? Apa sepadan melakukan semua itu demi bajingan ini?"     

Mata Yu'an merah dan tangannya terkepal erat. Yu'an menatap Gu Xiaohan dengan mata yang sangat tenang, "Bawa dia!"     

Gu Xiaohao meliriknya dengan sinis dan ada sekilas ejekan yang jelas di matanyas. Kemudian, dia menggandeng Su Ruowan untuk segera pergi.     

Situ Changge memelototi Yu'an dengan perasaan benci. Yu'an sudah cukup tersiksa dan dia tidak tahan lagi. Jadi, Situ Changge menariknya pergi dan bertanya, "Kamu datang kembali hari ini untuk bertemu bajingan ini?"     

Yu'an menggelengkan kepalanya, suaranya lemah, "Bertemu Kakek."     

Situ Changge geram, "Ternyata kamu masih punya hati nurani!"     

Ketika mendengar percakapan mereka, Shen Xi menyadari bahwa Yu'an adalah cucu dari Keluarga Situ.     

Pundak Song Yu'an terluka dan terlihat cukup mengerikan. Untunglah lukanya tidak dalam dan tidak banyak mengeluarkan darah.     

Ketika jatuh, tangannya tergores dan darah keluar, tetapi tidak ada masalah serius di bagian tubuh lain.     

Dia tidak ingin membuat orang lain khawatir. Hanya Situ Changge dan Shen Xi yang ada di sisinya. Sekarang, dokter dengan cepat merawat lukanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.