Mengukir Takdir

Tatapan Yu'an sayu. Bibirnya mulai terbuka. Dia ingin mengatakan sesuatu, tetapi dia tidak tahu bagaimana mengatakannya.     

"Kamu tidak perlu menjelaskannya." Shen Xi menyadari bahwa itu bukan karena dia, tetapi karena Gu Xiaohan.     

Bukan dia yang ingin diselamatkan, tapi Gu Xiaohan. Meskipun dia merasa sedikit kecewa dan merasa sedikit bersalah.     

"Istirahatlah." Shen Xi tidak tahu harus berkata apa padanya. Sejujurnya, Shen Xi tidak terlalu peduli dengan masa lalunya dan hubungan antara dia dan Gu Xiaohan.     

Saat melihat dia pergi, Yu'an menghentikannya. Dia berkata sambil menatapnya, "Maaf."     

Shen Xi balas menatapnya dengan aneh, "Obati saja lukamu. Kamu baik-baik saja, jadi tidak ada yang perlu minta maaf."     

Sebagai karyawan perusahaannya, dia hanya perlu bekerja keras dan itu sudah cukup.     

Situ Changge mengantarkannya keluar sekaligus ingin mengetahui situasi Yu'an saat ini. Jadi dia mengobrol dengannya, "Terima kasih sudah menjaga Yu'an selama ini."     

Shen Xi tersenyum sopan, "Sama-sama, aku yang membawanya ke sini. Tidak mudah baginya untuk sendirian, sudah semestinya aku melakukan ini."     

Dia hanya tidak menyangka bahwa Yu'an adalah anggota Keluarga Situ.     

"Su Ruowan ingin melukaimu!" Situ Changge paham, "Dia bukan orang lemah. Pasti akan ada percobaan kedua. Kamu harus hati-hati."     

Benar-benar susah untuk menjaga jarak dari seorang penjahat. Su Ruowan yang jahat ini punya banyak rencana di hatinya.     

"Aku tahu, terima kasih Nona telah mengingatkanku. Aku tidak akan mengganggumu lagi." Shen Xi beranjak pergi.     

Jika Su Ruowan ingin menyakitinya, sebaiknya lihat dulu apa dia benar-benar mampu atau tidak.     

Ini adalah hal yang sangat menarik ketika memikirkannya. Gu Xiaohan mungkin tidak sesederhana itu. Sebelum dan sesudah dia dikunci di kamar mandi, benar-benar seperti orang yang berbeda.     

Shen Xi menduga, dia telah menemukan wajah asli Su Ruowan sejak lama. Asam sulfat dalam botol pasti telah diganti olehnya. Gu Xiaohan sudah tahu sifat asli Su Ruowan, tapi masih melindunginya tanpa ragu-ragu.     

Song Wenye dan teman-temannya juga menerima berita tentang kemunculan Shen Xi di pesta ulang tahun Tuan Besar Keluarga Situ.     

Di ruangan mewah KTV, Song Wenye akhirnya melepaskan mikrofon. Setelah minum setengah botol air, dia bertanya kepada Pei Xu, "Pei Xu, Shen Xi pergi ke rumah Keluarga Situ. Kenapa kamu tidak ke sana?"     

Pei Xu mengangkat alisnya, "Aku terlalu malas untuk melihat wajah Situ Changyou, jika kamu takut dia akan diganggu, kamu saja yang pergi!"     

Song Wenye menggodanya, "Kamu tidak setampan dia. Jika aku mendapat undangan, aku pasti sudah sejak tadi ada di sana. Jika kamu memberiku undangan, aku akan melindungi Shen Xi. Aku dengar bahwa Gu Xiaohan membawa Su Ruowan bersamanya juga."     

Saat mendengar ini, Pei Xu mencibir dan memerintahkan, "Lin Ge, pesan 9999 mawar atas namaku dan kirimkan ke rumah Keluarga Situ untuk Su Ruowan."     

Lin Ge bergegas mendekat dan bertanya dengan aneh, "Tuan Xu, apa Anda tidak pergi?"     

Pei Xu sudah lama mengabaikan Su Ruowan. Lin Ge berpikir bahwa Pei Xu menyerah setelah tidak mendapatkan jawaban Su Ruowan. Tidak menyangka sekarang masih saja memikirkannya!     

"Lakukan saja, kenapa banyak sekali omong kosong!" ​​Song Wenye menyipitkan matanya, "Tuan Xu takut akan panas saat melihat Su Ruowan."     

Lin Ge tampak bingung, "Tidak... Bukankah Tuan Xu menyukai Su Ruowan?"     

Sebenarnya Lin Ge tidak terlalu menyukai Su Ruowan. Dulu, dia mau memanggilnya Dewi, hanya untuk membuat Pei Xu bahagia. Bagaimanapun, dia adalah orang yang dikejar Pei Xu.     

Song Wenye menatap matanya, "Tuan Xu masih mengejar Su Ruowan itu hanya agar dia tidak malu. Tuan Xu-mu ini tetap setia pada Song Xiaose-ku setiap hari!"     

Lin Ge tercengang, "Siapa Song Xiaose?"