Mengukir Takdir

Menemaninya



Menemaninya

0Kun Lun mengedipkan mata padanya sebagai isyarat untuk menyuruhnya agar tidak banyak bicara.     

Suara Li Yuan sedikit serak, lalu menatap pria tua itu dan bertanya, "Gadis itu masih di sana?"     

Pria tua itu tertegun sejenak, lalu mengangguk, "Aku baru saja memberinya payung dan membujuknya untuk pulang."     

Li Yuan menyuruh Kun Lun untuk tidak mengikuti. Li Yuan menggulingkan kursi rodanya ke pintu dan diam-diam melihat ke arah pintu.     

Kemudian pria tua itu bertanya pada Kun Lun, "Apa gadis itu yang dicari Tuan Muda?"     

Kun Lun mengangguk, "Ya."     

Pria tua itu menghela napas dengan kecewa dan berkata dengan cemas, "Seharusnya aku memberinya mantel. Cuaca hari ini dingin sekali, bagaimana jika dia membeku."     

Gadis kecil itu adalah gadis kecil yang menyelamatkan hidup Tuan Muda. Senyumannya begitu manis dan hangat. Tidak heran jika Tuan muda tidak bisa melepaskannya.     

Shen Xi meletakkan payung itu di sampingnya. Dia duduk di tangga batu di dekat pintu dan mengeluarkan ponselnya untuk mengirim pesan teks, Kakak, turun salju.     

Ponsel Li Yuan di pangkuannya bergetar. Ketika melihat pesan itu, sorot matanya yang terlihat sepi dan sunyi kini dipenuhi dengan kelembutan. Lalu dia mengetik, Apakah kamu di rumah?     

Shen Xi melihat pesan itu, lalu mengangkat kepalanya untuk melihat plakat yang terletak tepat di atas kepalanya. Hatinya yang berat kini jauh lebih baik, lalu menjawabnya, Tidak, apa di sana dingin?     

Apa salju juga turun di sana, apa akan sangat dingin, apa dia memakai pakaian tebal, apa dia makan dengan baik dan tidur nyenyak, apa Kun Lun bisa merawatnya dengan baik. Shen Xi sangat khawatir dan tidak bisa berhenti memikirkan itu semua.     

Li Yuan melirik ke arah pintu. Gadis kecilnya ada di depan matanya saat ini, tetapi dia bahkan tidak memiliki keberanian untuk melihatnya. Jadi, dia hanya menjawab, Tidak dingin. Cepat pulang.     

Di luar sangat dingin. Dia pergi ke rumah Keluarga Situ hari ini untuk menghadiri pesta ulang tahun Tuan Besar Situ. Shen Xi tidak tahu apa dia memakai pakaian hangat atau tidak, dingin atau tidak. Saat ini hari pun sudah mulai gelap, apa dia akan takut.     

Gadis ini sangat serakah. Sampai sekarang pun dia belum puas.     

Shen Xi melihat kembali ke pintu. Senyum sedikit mengembang di bibirnya. Perasaan hangat menyebar dari ujung hatinya ke seluruh tubuh. Dia lalu mengetik lagi, Aku akan pulang sebentar lagi.     

Li Yuan tidak tahu apa yang sejak tadi dia lakukan di pintu. Tetapi, dia jelas tahu bahwa gadis kecilnya ini sangat pintar dan Shen Xi pasti sudah menebak identitas dirinya. Kemudian, dia segera mendesaknya, Bukankah turun salju? Cepat pulang.     

Shen Xi membalas, Aku sedang melihat salju. Aku akan pulang sebentar lagi.     

Shen Xi ingin tinggal sedikit lebih lama. Ini adalah rumah pria itu. Tempat yang paling dia cintai, sekaligus rasa sakit terdalam di hatinya.     

Mata Li Yuan penuh dengan kekhawatiran. Dia ingin bergegas keluar dan mengantarnya pulang, tetapi kondisinya benar-benar tidak cocok untuk bertemu dengannya sekarang. Shen Xi pasti akan khawatir saat melihatnya. Li Yuan akhirnya membalas dengan singkat, Oke.     

Salju semakin deras dan cuaca sangat dingin.     

Angin dingin terus berhembus. Suhu dingin menembus sampai ke tulang.     

Kun Lun yang berdiri tidak jauh dari situ hanya memandang pria itu dengan tatapan khawatir. Setelah beberapa saat, lapisan tipis salju menumpuk di tubuh Shen Xi dan bahkan rambutnya menjadi putih. Kun Lun segera membuka payungnya dan berniat pergi menghampiri Shen Xi.     

Paman Li mengulurkan tangan untuk menghentikannya dan menggelengkan kepalanya padanya.     

Memang, anak-anak ini masih terlalu muda.     

Gadis di hati Tuan Muda sedang berdiri di salju. Tentu yang paling ingin dia lakukan saat ini adalah bersamanya.     

Dua orang. Dibatasi oleh sebuah pintu.     

Shen Xi tidak tahu dia ada di sana.     

Li Yuan tahu dia ada di depan matanya.     

Di tengah cuaca bersalju di Distrik Sanlitai, di mana hanya ada beberapa orang dewasa dan rasanya suara gemersik kepingan salju bisa terdengar dengan jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.