Mengukir Takdir

Tidak Punya Uang Untuk Beli Pakaian



Tidak Punya Uang Untuk Beli Pakaian

0Yu Qiubai tercengang. Setiap kali Yu Qiubai berbicara dengannya, dia pasti akan marah. Ini adalah pertama kalinya Shen Xi memarahinya secara langsung dan benar-benar membuatnya merasakan sedikit perasaan puas, "Apa kamu marah?"     

Shen Xi melihatnya dengan kejam dan berkata dingin, "Enyahlah!"     

Walau Yu Qiubai dimarahi, tetapi suasana hatinya masih sangat baik. Ketika keluar, dia berpapasan dengan Pei Xu dan langsung melemparkan kotak hadiah kepadanya. Yu Qiubai tertawa, "Ini untukmu."     

Wajah tampan Pei Xu menjadi kesal. Baru saja saat ingin memberinya pelajaran, dia melihat Yu Qiubai sudah menuruni tangga dan menghilang dalam sekejap mata.     

Kelas menjadi lebih kacau dan ramai dari biasanya.     

Song Wenye terlalu senang, jadi langsung memegang bahu Pei Xu dan menyeretnya masuk. Dia lalu memberi tahu, "Tuan Xu, aku akan memberitahumu satu hal. Aku akan masuk ke dunia hiburan dan aku akan menjadi seorang bintang."     

Pei Xu benar-benar tidak menyembunyikan rasa jijiknya, "Orang bodoh sepertimu ingin masuk dunia hiburan?"     

Song Wenye tidak marah sama sekali. Sebaliknya, ia merasa senang, "Tuan Xu, kamu seharusnya memberiku ucapan selamat. Kamu pasti akan menjadi penggemar nomor satuku, kan?"     

Pei Xu tidak menganggapnya serius dan tidak repot-repot memperhatikannya. Dia berpikir Song Wenye sudah gila dan akan segera berubah pikiran. Dia duduk dengan malas di kursinya. Setelah melemparkan kotak hadiah di atas meja, dia bertanya pada Shen Xi, "Apa yang Yu Qiubai lakukan padamu?"     

Shen Xi mengabaikan pertanyaannya dan hanya menjawab dengan singkat, "Dia sudah gila."     

Pei Xu merasakan hal yang sama, lalu melirik dua kotak hadiah di mejanya dan memberikannya pada Shen Xi, "Aku dengar bahwa benda ini punya efek kosmetik yang bagus. Kamu bawa barang ini pulang dan berikan pada Bibi!"     

Shen Xi menjawab dengan santai, "Keluargaku tidak kekurangan ini."     

"Shen Xi tidak akan kekurangan barang ini, namun aku yang kekurangan. Tuan Xu, berikan padaku saja!" Song Wenye berlari dan merebut kotak itu dari tangannya. Setelah itu dia berkata sambil tersenyum puas, "Mulai sekarang, aku akan makan dua butir sehari dan merawat kulitku dengan baik. Semua ini demi persiapan masuk ke dunia hiburan."     

Pei Xu kini sadar bahwa Song Wenye bersungguh-sungguh saat mengatakan ingin masuk dunia hiburan. Kali ini dia dengan ramah mengingatkan Shen Xi, "Kamu jangan terlalu percaya padanya. Dia hanya antusias untuk sementara waktu saja. Mungkin saat sudah benar-benar mulai syuting, dia akan ketakutan."     

Shen Xi memandang Song Wenye dan tersenyum, "Aku percaya padanya."     

Song Wenye memelototi Pei Xu dengan ganas dan beralih memeluk Shen Xi, "Shen Xi memang yang paling mengerti aku, jadi aku tidak akan mundur!"     

Shen Xi tidak terbiasa disentuh oleh orang lain, jadi dia mendorongnya agar menjauh sambil menatapnya dengan jijik, "Jauhi aku."     

Pei Xu jarang terlihat serius seperti ini. Dia menatapnya dan bertanya, "Kamu harus memikirkannya dengan baik. Kamu ingin bermain-main saja atau memang kamu benar-benar berniat masuk ke dunia hiburan untuk berkembang?."     

"Pei Xu, apa kamu meremehkanku? Sia-sia aku menjadi temanmu selama bertahun-tahun." Song Wenye menatapnya dengan benci. Dia menepuk dadanya dan meyakinkan Shen Xi, "Aku akan melakukannya dengan baik."     

Saat ini, suasana kelas internasional sangat ramai, sedangkan kelas roket sangat suram. Walaupun siswa di kelas roket sangat senang saat mendapatkan 'Yu Yan', mereka tidak berani menunjukkannya karena takut membuat Su Mushi dan Su Ruowan kesal.     

Su Mushi memancarkan aura gelap dan hatinya dipenuhi emosi. Benar-benar ingin mematahkan pena di tangannya.     

Dia baru saja menemui kepala sekolah dan kepala sekolah berkata akan membantunya untuk bertanya, tetapi hasilnya nihil.     

Keluarga Situ mengatakan bahwa itu mungkin kesalahan dan mereka pasti memeriksanya.     

Tapi proses verifikasi ini sangat lama sekali. Su Mushi merasa mereka hanya mempermainkannya, sengaja membuat-buat alasan, dan secara tidak langsung mengatakan padanya bahwa Keluarga Su tidak layak atas hadiah yang diberikan oleh Keluarga Situ.     

Sepulang sekolah, Song Wenye bersikeras untuk pergi ke rumahnya. Padahal, dia sudah menghabiskan sepanjang hari dengan Shen Xi.     

Shen Xi benar-benar tidak tega mengusirnya, jadi dia tidak bisa berkutik dan hanya bisa setuju.     

Ketika keduanya sedang menunggu bus di halte, kebetulan mereka bertemu dengan Yu Yuanxi. Setelah saling menyapa, mereka menunggu bus dengan suasana sunyi.     

Song Wenye yang biasanya cerewet kini tiba-tiba berhenti berbicara. Keheningan yang belum pernah terjadi sebelumnya membuat suasana sedikit canggung.     

Shen Xi duduk di bangku dan membaca buku.     

Mata Song Wenye terus menatap Yu Yuanxi dan bertanya, "Kapan dia akan mulai syuting?"     

Shen Xi, "Setelah akhir semester!"     

Song Wenye, "Oh!"     

Pada posisinya yang sekarang, Song Wenye hanya bisa melihat sisi samping wajahnya. Yu Yuanxi memegang naskah di tangannya dan sepertinya sangat fokus.     

Yu Yuanxi memakai pakaian tipis dan terlihat semakin kurus. Terkadang membuat Song Wenye bertanya-tanya apa dia tidak punya uang untuk membeli pakaian.     

"Yu Yuanxi." Song Wenye memanggilnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.