Mengukir Takdir

Guru Li Marah Hingga Pingsan



Guru Li Marah Hingga Pingsan

Ketika Li Jingran dibawa pergi oleh staf medis, masih ada beberapa wartawan gosip yang mengejarnya.     

"Guru Li, apa kamu benar-benar pingsan?"     

"Guru Li, apa kamu hanya berpura-pura tidak sadar? Kamu berniat menggunakan cara ini untuk menghindari pertanyaan kami."     

...     

"Pergi!" Li He kesal dan berteriak marah pada wartawan.     

Orang-orang bajingan ini tidak memiliki rasa kemanusiaan sama sekali. Jingran benar-benar pingsan dan masih saja terus ditanyai. Apa ada orang yang sengaja pingsan?     

LI He tidak pernah memikirkan bahwa Guru Cai Ni adalah Shen Xi, putri kandung Li Jingran. Li Jingran dan Su Yi benar-benar rugi!     

Sangat wajar jika anak yang hebat seperti itu diusir, tantu Li Jingran akan sangat marah hingga pingsan.     

Li Jingran mengenakan 'Fantasy Feather' palsu dan menuduh Guru Cai Ni memakai barang palsu. Bahkan diekspos oleh Guru Cai Ni sendiri di depan semua orang. Insiden tiba-tiba pingsan ini dengan cepat menduduki peringkat pertama topik panas.     

Untungnya pihak perusahaan Li Jingran sudah membuat surat klarifikasi dan melakukan persiapan yang matang. Mereka memberikan respon tepat waktu.     

Walau perusahaan Li Jingran telah memikirkan banyak kemungkinan, mereka tetap tidak menyangka akan langsung terbongkar begitu saja. Terutama akan dibongkar oleh musuh mereka di depan umum yang membuat mereka sangat malu.     

Pernyataan permintaan maaf segera dirilis dan kata-katanya terlihat menyedihkan. Mereka mengatakan bahwa Li Jingran sudah tertipu dan tidak sengaja membeli yang palsu.     

Adapun fitnah Guru Cai Ni di karpet merah itu juga karena demi melindungi reputasi Guru Cai Ni dan karyanya.     

Li Jingran pada akhirnya menjadi orang yang tidak bersalah yang keberadaannya disembunyikan oleh orang-orang jahat dari awal hingga akhir dalam sebuah naskah yang sudah diatur. Dia telah ditipu dan membeli gaun palsu. Li Jingran berubah menjadi korban.     

Perusahaan Li Jingran juga mengeluarkan surat pernyataan dan bertekad untuk menemukan orang yang menjual gaun palsu. Mereka akan menuntut di jalur hukum, mencari keadilan untuk Guru Li, dan memberikan penjelasan kepada Guru Cai Ni.     

Su Ruowan dan Su Mushi sedang dalam perjalanan ke festival film. Ketika mereka melihat topik panas, wajah mereka menjadi pucat. Mereka tidak tahu apakah harus takut atau terkejut.     

Shen Xi adalah Cai Ni.     

Li Jingran pingsan di karpet merah.     

Dampak dari dua hal yang digabungkan itu sangat kuat.     

Su Ruowan menangis, "Kakak Ketiga, bagaimana ini bisa terjadi? Adikku adalah Cai Ni. Bagaimana dia bisa melakukan ini? Bagaimana dia bisa menipu kita hingga Ibu pingsan."     

Shen Xi adalah Cai Ni, fakta ini membuatnya merasa seperti ada api yang berkobar di dalam dadanya. Dia sangat cemburu hingga menjadi gila dan ingin mencabik-cabik Shen Xi.     

Raut wajah Su Mushi terlihat mengerikan. Ada kebencian di sorot matanya. Emosinya membara, "Gadis sialan, dia cari mati! Aku tidak akan pernah mengampuninya!"     

Su Mushi benar-benar ingin membunuh Shen Xi! Dia pasti membunuhnya!     

Shen Xi menyembunyikan identitasnya dan membiarkan ibunya dan Su Ruowan menderita. Bahkan sampai pingsan di tempat karena marah. Jika tidak membunuhnya, mustahil bisa menghilangkan kebencian di hatinya.     

Mobil sudah tiba di lokasi Festival Film Hua Xia.     

Su Mushi meminta pengemudi untuk berhenti. Tubuhnya terbakar dengan api neraka pekat, wajahnya suram seperti hantu, dan mendorong pintu untuk keluar dari mobil.     

Su Ruowan meraihnya, matanya merah karena air mata, dan dia kehabisan napas, "Kakak Ketiga, apa yang akan kamu lakukan? Ayo pergi ke rumah sakit untuk menemui Ibu!"     

Su Mushi berusaha untuk melepaskan diri dari genggaman Su Ruowan. Dengan tatapan menakutkan di matanya dia berkata, "Pergi temui Ibu. Tinggalkan aku sendiri."     

Dia bertekad untuk membunuh Shen Xi hari ini.     

Tidak peduli cara apa yang harus ia gunakan, Shen Xi tidak akan bisa melihat matahari besok.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.