Mengukir Takdir

Hidup dengan Baik



Hidup dengan Baik

0Fu Qingxuan memang belum makan malam. Setelah terbang dari Milan, dia langsung datang ke rumah ini. Dia tidak tahu bahwa Paman Chen dan istrinya sudah pulang untuk berlibur. Pada saat ini, dia sangat lapar.     

Hot pot yang dibuat Shen Xi terlihat sangat enak. Perutnya mulai keroncongan dan dia menjilat bibirnya. Dia ingin ikut makan.     

Gadis sialan! Dia hanya basa-basi dan benar-benar tidak menawariku lagi.     

Fu Qingxuan tidak tahan lagi. Dengan sikap tenang, dia pergi ke dapur untuk mengambil segelas air. Setelah meminumnya, dia justru merasa lebih lapar.     

Ada sekotak nasi dan sayuran di depan Shen Xi. Ada kuah panas di atasnya yang membuat orang yang melihatnya mengeluarkan air liur. Hanya dengan mencium aromanya saja sudah tahu itu pasti enak. Aroma hot pot yang sangat khas.     

Shen Xi makan dengan nikmat. Tiba-tiba terdengar suara perut keroncongan yang datang dari belakang. Dia berpura-pura tidak mendengar apa-apa dan tidak memedulikan mata sedih Fu Qingxuan yang berapi-api. Penuh dengan kesedihan dan kebencian.     

Kelihatannya benar-benar enak.     

Apalagi setelah seharian hanya makan satu kali di pesawat dengan maknan yang tidak enak. Hot pot kecil itu sudah seperti makanan yang paling lezat.     

Fu Qingxuan meminum segelas air lagi dan akhirnya terpaksa bertanya pada Shen Xi, "Apa yang kamu makan?"     

"Hot pot instan." Shen Xi menjawabnya dengan serius.     

Fu Qingxuan tampak sangat tertarik. Dia perlahan berjalan mendekat dan meliriknya, "Makanan langka macam apa itu? Ini pertama kali aku melihatnya."     

Shen Xi menjelaskan kepadanya dengan cara yang sangat rinci dan serius, "Ini menggunakan semacam zat kapur untuk memanaskan airnya agar makanan menjadi panas. Makanan instan yang sederhana dan mudah. Produk baru yang belum ada di pasaran."     

Fu Qingxuan melihat betapa seriusnya Shen Xi saat memberitahunya seberapa bagus bahan-bahan yang ada di dalamnya, bagaimana itu diproses, kemudian memberi tahu juga bagaimana cara kerjanya. Setelah menjelaskan itu semua, Shen Xi tetap saja tidak membiarkan dia mencicipinya. Air liur Fu Qingxuan seakan mengalir deras karena kelaparan.     

Shen Xi sengaja menggodanya. Dia tadi sudah bertanya, namun pria ini bilang tidak mau makan. Dia menatapnya dan bertanya, "Tuan Muda, apa kamu punya pertanyaan?"     

Fu Qingxuan memandang hot pot itu dengan mata berapi-api. Dia hanya bisa menelan ludah dan berpura-pura tenang, "Tidak."     

Shen Xi melihat ekspresinya dan langsung tersenyum.     

Fu Qingxuan keluar dari dapur dengan penuh kebencian, Gadis sialan, aku sudah membiarkannya tinggal di kamar Adik, namun tidak membagi makanannya padaku sama sekali!     

Setelah selesai makan, Shen Xi membuang sampah makanannya dan mengeluarkan beberapa kotak hot pot lagi. Dia lalu berjalan ke pintu ruang kerja.     

Tidak disangka, pintu ruang kerja terbuka.     

Fu QIngxuan terlihat menurunkan tatapan matanya dan duduk sangat tegak. Di depannya ada sebuah buku kuno dengan kertas yang mulai menguning. Ketika sedang serius, dia sangat mempesona dan memancarkan aura elegan. Sama sekali tidak ada jejak kekanak-kanakan.     

Fu Qingxuan sepertinya merasakan kedatangan Shen Xi dan akhirnya berkata, "Ada urusan?"     

"Bukan apa-apa." Shen Xi memandang pemuda di depannya itu dan menghela napas dengan emosi. Putra Keluarga Fu memang terlahir menjadi tampan dan kali ini dia bertanya dengan hangat, "Bolehkah hot pot yang aku bawa kumasukkan ke dalam lemari dapur?"     

"Ya." Perhatian Fu Qingxuan terikat pada buku itu, jadi dia tidak menoleh ke arahnya sama sekali.     

Shen Xi melihat ke sekeliling ruang kerja ini. Beberapa tingkat rak yang penuh dengan buku. Kebanyakan di antaranya adalah buku medis kuno. Shen Xi tidak mau mengganggunya lagi, lalu diam-diam mundur.     

Shen Xi sebenarnya ingin bertanya apa pria ini ingin makan hot pot atau tidak. Tetapi jika dinilai dari situasinya saat ini yang sedang fokus pada buku yang dia baca, sepertinya dia tidak lapar!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.