Mengukir Takdir

Manja



Manja

0Fu Qingxuan tetap bersikukuh, "Aku menyelamatkanmu dan aku juga harus pergi."     

Shen Xi mulai marah, "Kamu terlalu manja!"     

Fu Qingxuan merasa kesal.     

Shen Xi benar-benar ingin menendangnya dan menunjuk perampok yang telah dia ikat sebelumnya, "Bagaimana dengan mereka?"     

Fu Qingxuan menjawab dengan tak acuh, "Ada orang yang akan memedulikan mereka."     

Setelah mendengarkannya, Shen Xi melirik ke arah belakang di sisi kiri mereka.     

Shen Xi tahu bahwa sangat tidak mungkin bagi Fu Qingxuan untuk pergi keluar tanpa seseorang untuk melindunginya. Dia punya pengawal rahasia yang hebat.     

Ke mana pun Fu Qingxuan pergi sejak masih kecil, dia selalu dilindungi oleh pengawal di sekitarnya. Bahkan jika Shen Xi tidak bisa melindunginya, orang-orang yang mengikutinya itu tidak akan membiarkan dia mengalami sesuatu yang buruk.     

Namun, sebelum para pengawal rahasia itu sempat bergerak, mereka sudah melihat Shen Xi menghajar para perampok itu.     

Pengawal itu pun mengakui kemampuan Shen Xi benar-benar hebat. Serangannya bersih dan rapi. Gerakannya tidak gegabah sama sekali dan memiliki gaya khas grand master Hua Xia.     

Pengawal itu mengira Fu Qingxuan suka pada Shen Xi dan ingin menjadi pahlawan. Ternyata hasilnya sama sekali gagal. Malah sebaliknya dia diselamatkan oleh Shen Xi.     

Shen Xi mengemudi dengan sangat cepat.     

Fu Qingxuan memandangnya, "Kemampuan mengemudimu bagus juga. Apa kamu bisa balapan?"     

Setiap gerakan Shen Xi memiliki gaya seorang pembalap.     

Shen Xi tersenyum dengan sedikit percaya diri, "Percaya atau tidak, tidak ada seorang pun di dunia yang dapat menandingiku."     

Fu Qingxuan tampak jijik, "Kamu hanya bisa membual saja."     

Shen Xi cemberut, "Jika kamu tidak percaya, lupakan saja."     

Kecepatan mobil tidak terlalu cepat atau terlalu lambat. Ini kecepatan yang paling nyaman.     

Ketika sampai di tempat, Fu Qingxuan yang duduk di kursi sebelah sudah tertidur.     

Shen Xi keluar dari mobil dan melirik ke arah belakangnya dengan mata dingin, "Keluar!"     

Fu Qingxuan tertidur dan Shen Xi meminta pengawalnya untuk mengantarnya pulang.     

Setelah banyak menunda waktu, sekarang sudah pukul setengah lima.     

Di area ini sangat sepi, tidak ada satu orang pun yang lewat.     

Shen Xi berdiri di pintu dan menunggu sambil melihat ke sisi yang berlawanan dari tempatnya berdiri. Di belakang gunung sudah terlihat matahari terbit, pasti hari ini akan menjadi hari yang cerah.     

Huo Yuping bangun jam 5.30 setiap pagi untuk berjalan-jalan dan berlatih Tai Chi. Ketika membuka pintu, dia melihat seseorang sudah menunggu di depan.     

Shen Xi memandang lelaki tua di depannya. Sepertinya usianya sudah lebih dari setengah abad. Guru mengatakan bahwa dia berusia sekitar tujuh puluh tahun. Tubuhnya masih kuat dengan mata yang cerah. Shen Xi menyapa dengan sopan, "Halo, Tuan Huo, aku Shen Xi. Guru Jiang Yin yang merekomendasikan aku di sini."     

Huo Yuping balik menatapnya, Gadis kecil ini mungkin baru berusia enam belas atau tujuh belas tahun. Dia sangat cantik dan memiliki sikap yang sopan.      

Huo Yuping berjalan langsung ke arahnya, "Ayo jalan-jalan denganku!"     

Shen Xi tersenyum sopan, "Baik."     

Huo Yuping sudah tidak muda lagi, tetapi kebugaran fisiknya luar biasa. Dia terus berolahraga setiap hari dan hasilnya dia terlihat seperti 20 tahun lebih muda dari usianya. Dia lalu menatap Shen Xi, "Bisakah kamu berlari?"     

Shen Xi mengangguk, "Tentu, Tuan Huo. Silakan."     

Huo Yuping berlari di depan.     

Shen Xi berada di belakangnya dan berlari dengan lambat. Dia mengagumi kesehatan pria tua itu yang berlari tanpa terengah-engah.     

Huo Yuping juga tidak menyangka bahwa Shen Xi terlihat sangat muda, sangat stabil, dan kebugaran tubuhnya cukup baik. Dia dapat dengan mudah mengikuti ritmenya.     

Hanya sedikit anak muda yang bisa seperti ini. Itu juga merupakan masalah umum dari kebanyakan anak muda saat ini. Setelah berlari bersamanya selama beberapa saat, mereka akan lelah. Kemudian, setelah berlari sejauh satu kilometer dengannya, mereka tidak akan bisa mengikutinya lagi.     

Setelah berlari ke kaki gunung, Huo Yuping duduk di bangku batu di dekatnya. Dia memandangi gadis kecil yang berdiri dengan patuh di depannya. Kemudian dia menunjuk ke arah papan catur dan bertanya sambil tersenyum, "Bisa?"     

Shen Xi mengangguk dengan sangat rendah hati, "Lumayan."     

Huo Yuping tidak menyangka Shen Xi berkata bisa bermain catur. Hatinya segera menjadi senang karena tidak banyak anak muda zaman sekarang yang bisa bermain catur, "Kalau begitu kita main dua ronde?"     

Bangku, meja, dan papan catur yang terbuat dari batu terletak di sebuah area terbuka di kaki gunung.     

Huo Yuping menatapnya, "Apa kamu ingin aku mengalah dulu?"     

Shen Xi menjawab, "Itu tidak perlu, Tuan Huo."     

"Jangan menangis jika sudah kalah!" kata Huo Yuping dengan nada mengejek.     

Shen Xi percaya diri, "Anda juga tidak boleh menangis jika kalah!"     

Huo Yuping terkekeh mendengar jawaban Shen Xi, "Kamu berani juga."     

Shen Xi hanya tersenyum, "Kalau begitu mulai saja."     

Ronde pertama Huo Yuping kalah. Dia menggosok telapak tangannya dan tertawa, "Oke, aku telah bertemu seorang master hari ini. Apa kamu berani bermain lagi?"     

Shen Xi memandang pria tua di depannya itu lalu mengangguk sambil tersenyum, "Oke."     

Pria tua itu memiliki aura yang bermartabat. Kesannya yang mendalam memberi orang-orang di sekitarnya perasaan yang tenang. Dia bukanlah jenis orang yang akan marah jika kalah. Justru dia akan mengajak main catur terus-menerus.     

Pada ronde kedua Shen Xi menang dengan skor tipis dan berkata sambil tersenyum, "Satu ronde lagi, maka aku pasti kalah."     

Pria tua itu memang pantas menjadi master. Sejak ronde pertama, dia telah mengamati gaya bermain Shen Xi. Lalu, pada ronde kedua telah berhasil memulihkan situasi.     

"Gadis kecil yang luar biasa!" Huo Yuping semakin menyukainya. Dia merasa Shen Xi mempunyai temperamen yang tenang dan tidak terburu-buru. Dia adalah bibit yang baik.     

Gadis kecil ini masih muda dan gaya permainan caturnya tidak diragukan lagi. Dia tidak menunjukkan kelemahannya sama sekali. Bagaimanapun juga, dia masih muda dan itu adalah hal yang baik.     

Dua orang ini telah berjalan perlahan kembali ke rumah. Tepat pada pukul tujuh adalah waktunya untuk makan.     

Menu untuk sarapan adalah bubur dan roti kukus.     

Setelah makan, Huo Yuping tidak langsung menyebutkan tentang sulaman, melainkan malah membawa Shen Xi ke rumah kaca. Dia bersiap untuk mengaduk tanah dan menanam bunga. Sekantung biji bunga diberikan kepada Shen Xi, "Pilih biji yang belum dimakan serangga."     

Shen Xi sudah mengambil penggaruk dan bersiap membalik tanah. Dia memandang pria tua itu dan berkata, "Anda ambil bijinya, aku akan membalik tanahnya!"     

Huo Yuping tercengang saat melihat pemandangan itu. Seorang gadis yang tampak lemah terlihat sangat hebat saat memegang penggaruk, "Apa kamu pernah melakukan ini sebelumnya?"     

Shen Xi tersenyum, "Aku tinggal di pedesaan saat masih muda dan aku biasa bercocok tanam dengan ibuku."     

Keluarga Shen pernah tinggal di desa dan mempunyai sebidang tanah. Sebelum ayah angkatnya kaya, keluarga mereka juga bertani.     

Shen Xi tetap rendah hati, "Aku sedikit bisa melakukannya."     

Huo Yuping berjongkok di tanah untuk mengambil benih, mengawasinya membalikkan tanah, dan berkata sambil tersenyum, "Kamu tahu banyak."     

Shen Xi terus merendah, "Tidak banyak."     

Huo Yuping belum pernah melihat seorang gadis muda di usianya yang hebat seperti ini. Kebanyakan murid yang menghadap padanya untuk belajar seni hanya berpura-pura patuh dan terus bertanya apa yang harus dilakukan. Lama-lama hati Huo Yuping menjadi kesal dan akan memarahi mereka.     

Sementara Shen Xi tidak peduli apa yang mereka lakukan, dia terlihat tulus dan bahagia. Huo Yuping berpikir bahwa seorang Jiang Yin yang tidak dapat diandalkan beruntung mempunyai murid kecil yang begitu cantik.     

Karena Shen Xi sudah berpengalaman tentu saja bisa mengolah ladang. Dia dengan cepat mengaduk sebidang kecil tanah di depannya dan mulai menggemburkan tanah dengan terampil.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.