Mengukir Takdir

Suara Serak



Suara Serak

0Ketika seseorang berada dalam keadaan tegang dan panik yang berlebihan, maka akal sehatnya cenderung akan hilang.     

Fu Qingxuan mengurungkan niat untuk lapor polisi. Hanya saja dia merasa seperti akan gila. Tingkahnya seperti binatang buas yang terjebak di perangkap. Dia berlarian di sepanjang jalan dari rumah Keluarga Fu ke rumah Keluarga Huo sambil meneriakkan nama Shen Xi. Dia sangat khawatir dan takut sampai matanya berkaca-kaca.     

Ke mana gadis jahat itu pergi?     

Apa dia mendapat bahaya di jalan?     

Jangan-jangan Shen Xi dibawa pergi oleh orang-orang jahat.     

Jika Shen Xi dibawa oleh orang jahat, apa yang harus aku lakukan?     

Bagaimana aku bisa begitu ceroboh dan tidak mengawasi Shen Xi!     

Fu Qingxuan menyesal dan merasa bahwa ini semua salahnya. Jika tidak memedulikan egonya sendiri dan segera bertanya kepada orang-orang dari Keluarga Huo. Hal semacam ini tidak akan terjadi.     

Ya Tuhan, hari sudah gelap. Tidak ada seorang pun di jalan.     

Angin bertiup sangat kencang, hatinya pun semakin kacau. Fu Qingxuan benar-benar bingung dan takut, seolah-olah ada rumput yang mulai menggeliat di tubuhnya dan membuat pikirannya menjadi panik.     

Setelah Shen Xi melatih tariannya untuk terakhir kali, napasnya terengah-engah dan keringat membasahi rambutnya. Tapi itu justru membuatnya terlihat semakin cantik.     

Guan Yue berlari dan memberinya segelas air. Dia berusaha menyeka keringatnya sambil tersenyum hangat dan berkata dengan sedikit tertekan, "Kamu sudah bekerja keras."     

Gadis ini memang pantas menjadi orang yang disukai Guru. Dia tidak merasa kesulitan atau kelelahan. Dedikasinya untuk menari dan mengejar kesempurnaan lebih dari diriku dan Guru.     

Shen Xi mengambil cangkirnya, "Terima kasih."     

Guan Yue tersenyum lebih dalam dan lebih bahagia, "Kenapa begitu sungkan, kita semua adalah keluarga."     

Setelah Shen Xi minum segelas air, dia memandangnya dan Shu Baiyu, "Kakak Guan Yue, Guru Shu, ini sudah malam. Aku harus pulang dulu."      

Tidak ada yang bisa menduga, awalnya Shen Xi ingin belajar menyulam, tetapi malah berakhir dengan menari.     

Namun dibandingkan dengan bordir dan sulaman, Shen Xi memang masih lebih suka menari.     

Shu Baiyu membenarkan, "Benar, ini sudah malam. Biarkan Guan Yue mengantarkanmu pergi!"     

Shen Xi mengingat Fu Qingxuan dan ada sedikit senyum di matanya, "Tidak perlu, ada yang menungguku di pintu."     

Shu Baiyu mengira dia sedang berbicara tentang Su Yi dan karenanya suasana hatinya agak kacau, jadi dia mengingatkannya, "Pelayan Huo mengatakan bahwa Tuan Su telah pergi."     

Tidak peduli bagaimanapun, ayah kandung tetaplah ayah kandung. Orang asing tidak boleh terlalu mencampuri urusan keluarga. Semua ini terlalu rumit dan jika Shu Baiyu tidak menjaga kata-katanya, maka akan menjadi rumit.     

"Oh." Shen Xi segera mengenakan jaketnya dan beranjak pergi.     

Shu Baiyu mengantarkannya ke pintu.     

Guan Yue tidak bertanya lagi, dia segera berdiri dan berjalan di samping Shen Xi, "Aku akan mengantarmu ke pintu. Jika tidak ada siapa-siapa, aku akan mengantarmu pulang."     

"Oke." Shen Xi juga tidak menolak. Dia berlatih menari sepanjang hari tanpa istirahat dan tubuhnya sudah sangat lelah.     

Tapi dia sendiri tidak tahu mengapa dia begitu yakin Fu Qingxuan pasti akan datang menjemputnya.     

Guan Yue meliriknya diam-diam. Masalah antara Keluarga Su dan Shen Xi memang sangat rumit. Beberapa orang mengatakan bahwa Shen Xi tidak memiliki perasaan terhadap orang-orang dari Keluarga Su dan tidak berencana untuk kembali ke Keluarga Su.     

Tapi masalah ini, bagaimanapun adalah masalah hubungan darah. Shen Xi adalah tipe gadis yang keras di perkataannya tapi lembut di hatinya. Cepat atau lambat mungkin dia akan segera bimbang.     

Guan Yue tidak menyukai orang-orang dari Keluarga Su. Dia sudah pernah bertemu dengan Li Jingran dan Su Ruowan beberapa kali dan mereka selalu memintanya untuk menjadi guru. Hanya saja Guan Yue merasa Su Ruowan benar-benar tidak memiliki bakat menari.     

Shu Baiyu sebelumnya juga sudah mengatakan jika memang Su Ruowan serius, dia hanya bisa berlatih menari untuk mengisi waktu luang, bukan menuju ke arah profesional.     

"Oh, iya." Shen Xi memiringkan kepalanya sedikit dan memandang Guan Yue. Dia memikirkan sesuatu dan berhenti lagi, "Mari kita bicarakan besok!"     

Jika Guan Yue sudah penasaran, nafsu makannya terganggu. Dia harus segera bertanya padanya, "Apa yang ingin kamu katakan?"     

Shen Xi menggelengkan kepalanya, "Mari kita bicarakan besok!"     

"Jangan tunggu besok." Guan Yue cemas, "Katakan padaku dulu."     

Jika Shen Xi bicara setengah-setengah seperti itu, rasanya benar-benar tidak nyaman!     

Shen Xi tersenyum, "Ini bukan masalah besar, aku hanya bertanya apa kamu dan Guru Shu dapat membantu seseorang yang mau belajar."     

Guan Yue memandangnya dengan curiga, "Temanmu?"     

Jangan-jangan dia akan menyebutkan Su Ruowan!     

Sebelum Guan Yue dan Shu Baiyu datang ke Wina, Li Jingran dan Su Ruowan datang sekali lagi untuk bertemu dengannya. Tapi kali ini mereka tidak menyebutkan gurunya dan berharap bahwa Su Ruowan bisa berlatih dengannya.     

Shen Xi mengangguk, "Ya, setelah Tahun Baru, dia akan berpartisipasi dalam 'National Idol'. Aku ingin dia belajar dari kalian untuk sementara waktu. Dia sendiri memiliki beberapa keterampilan menari dasar."     

Song Wenye bisa menari dan menyanyi dengan baik, tetapi sangat malas dan tidak punya motivasi, jadi Shen Xi harus menemukan seseorang yang tegas untuk melatihnya dengan baik.     

Karena sebelumnya telah diputuskan untuk memberi kesempatan pada Song Wenye untuk menghancurkan Su Ruowan, tentu saja persiapannya harus benar-benar matang. Song Wenye tidak pernah bertarung dalam pertempuran secara langsung.     

Raut wajah Guan Yue berubah dan bertanya dengan ragu, "Apa itu Su Ruowan?"     

Shen Xi tertegun sejenak, lalu menggelengkan kepalanya sambil tersenyum, "Bagaimana mungkin? Dia adalah temanku. Namanya Song Wenye, aku akan berdiskusi dengannya, dan akan memberi tahu kalian besok."     

Tentu saja! Apa yang sebenarnya aku pikirkan?     

Sudah bagus tidak membunuh Su Ruowan, mana mungkin bisa memberinya kesempatan yang begitu bagus?     

"Oke." Setelah itu Guan Yue kembali normal dan menghela napas lega. Semuanya baik-baik saja selama bukan Ruowan, dia mengingatkannya dengan serius, "Tapi kamu harus memberitahunya sebelumnya. Jika ingin belajar maka harus siap menderita. Jika tidak mau menderita, lebih baik menyerah saja sesegera mungkin."     

"Ya." Shen Xi sangat mengerti apa yang dia maksud.     

Sore ini, Shen Xi sendiri telah mengetahui bagaimana mereka menyerahkan hati yang tulus dan cinta yang mendalam untuk menari.     

Shen Xi harus memulai dari awal lagi jika ada tatapan atau gerakan yang tidak pada tempatnya, bahkan jika perasaan yang dia tuangkan dirasa masih belum cukup. Mereka telah melatih Shen Xi secara bergantian sejak sore hingga sekarang.     

Sifat Song Wenye juga harus diasah.     

"Merasa berat?" Guan Yue tiba-tiba mendekatinya, "Atau takut?"     

Shen Xi mengangkat alisnya dan menunjukkan kesombongannya, "Bagaimana aku bisa takut, aku tidak pernah merasa menderita."     

Latihan menari membutuhkan ketekunan dan kemampuan untuk menanggung kesulitan. Shen Xi telah berlatih menari sejak masih kecil, bahkan lebih intens daripada sekarang. Dia sudah terbiasa karena pada setiap kompetisi, dia berlatih dari siang hingga malam.     

Guan Yue melihat ekspresinya yang arogan dan berkata dengan sedikit emosi, "Guru dan aku mungkin sedikit lebih ketat, tetapi itu semua untuk kebaikanmu sendiri. Jangan dibawa perasaan."     

"Apa aku terlihat begitu cepat marah..."     

Sebelum Guan Yue sempat menjawab, tiba-tiba ada yang menyela pembicaraan mereka.     

"Shen Xi!" teriak Fu Qingxuan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.