Mengukir Takdir

Ternyata Kamu Monyet



Ternyata Kamu Monyet

0Ini adalah pertama kalinya Guan Yue melihat orang yang tidak punya rasa malu. Kebaikan yang masih ada di dalam hatinya membuatnya bisa menahan rasa kesal dan menjawab, "Tuan Su bicara tentang Shen Xi, kan? Aku tidak bisa membuat keputusan itu."     

Shen Xi dengan jelas memberi tahu dia dan gurunya bahwa ketika bertemu orang-orang dari Keluarga Su lebih baik abaikan mereka. Jangan perlu menunjukkan sikap sopan santun terhadap mereka karena dia.     

Su Yi akhirnya malu. Dia mengangguk dan berpura-pura tetap percaya diri, "Oke, aku akan berbicara dengan Shen Xi."     

Jika sejak awal aku bisa berbicara dengan gadis itu secara langsung, aku tidak akan mau memohon padanya dengan begitu rendah.     

Orang ini benar-benar memandang rendah diriku dan tidak memedulikan martabatku sama sekali. Setelah membawa pulang Shen Xi, lihat saja apa dia begitu berani sombong padaku.     

Hingga saat itu, jika Shu Baiyu ingin menjadikan Shen Xi sebagai muridnya, maka harus melewatiku terlebih dahulu. Aku akan mempermalukan mereka dan menghancurkan kesombongan mereka.     

Su Ruowan benar-benar ingin menghilang saat ini, terutama saat dia melihat Su Yi yang terus menjilat Guan Yue demi Shen Xi. Sebelumnya dia tidak pernah melihat ayahnya begitu peduli pada Shen Xi. Sikapnya terhadap Shen Xi sekarang sangat rendah seperti anjing.     

Shen Xi sudah mengabaikannya tapi Su Yi terus mengejarnya dan memohon belas kasihan. Hal ini benar-benar memalukan bagi Keluarga Su.     

Hati Su Muxuan menjadi sangat marah.     

Dia selalu menghormati ayahnya. Sampai identitas Shen Xi terbongkar kemudian sikap ayahnya tiba-tiba berubah, dia benar-benar sangat marah dan akhirnya berubah menjadi kekecewaan dan dendam.     

Bagaimana mungkin Shen Xi dengan mudah mendapatkan seluruh perhatian ayahnya? Tidak peduli apa yang dia lakukan, ayahnya terus berusaha membujuknya. Tidak keberatan merendahkan sikapnya untuk memohon padanya dan membawanya pulang dengan segala cara.     

Bagaimana dengan anak-anaknya yang lain? Tidak peduli berapa banyak hal yang mereka lakukan, di mata Su Yi, semua itu bukan apa-apa.     

Terutama setelah memutuskan untuk membawa pulang kembali Shen Xi. Setiap hari ayahnya selalu membela Shen Xi dan melarang orang lain untuk mengatakan hal buruk tentangnya, seolah-olah Shen Xi akan bersedia kembali bersamanya.     

Tarian Shen Xi adalah pertunjukan yang hebat.     

Tarian yang ditampilkan setelahnya menjadi terasa membosankan.     

Penonton masih merasa terkejut dengan "Hua Ling". Mereka bahkan tidak peduli pada tarian selanjutnya. Sampai beberapa orang bangkit dan meninggalkan panggung, mereka baru sadar bahwa acara sudah berakhir.     

"Hei, tunggu sebentar." Su Ruowan melihat Fu Qingxuan bangun dan memanggilnya.     

Fu Qingxuan hanya memiliki Shen Xi di hatinya sekarang dan dia hanya ingin pulang lalu menunggunya. Bagaimanapun, Shen Xi tidak boleh tahu dia ada di sini. Dia datang ke tempat ini sendirian dan jika Shen Xi tahu maka akan menertawakannya.     

Su Ruowan menyaksikan pemuda itu pergi dan setelah beberapa langkah dia melihat bahwa sosoknya telah menghilang di tengah kerumunan. Ada terlalu banyak orang dan Su Ruowan tidak dapat menemukannya lagi. Dia mengepalkan tangannya dan geram pada dirinya sendiri.     

Dia punya firasat bahwa dirinya pasti akan bertemu dengan Fu Qingxuan lagi.     

Li Jingran memandang Su Ruowan yang terus melamun, kemudian berjalan ke arahnya dan bertanya, "Siapa dia?"     

Su Ruowan tidak mengatakan yang sebenarnya, "Aku juga tidak tahu."     

Sebelum berhasil, dia tidak akan pernah mengungkapkan identitasnya. Ketika sudah berhasil, dia akan mengungkapkan identitasnya dan membuat mereka semua memandangnya dengan kagum.     

"Istriku." Su Yi datang dan berkata, "Ikutlah denganku ke belakang panggung untuk mencari Shen Xi. Sudah lama sekali keluarga kita tidak makan bersama. sebentar lagi Tahun Baru Imlek, jadi kita bisa membawanya pulang dan berkumpul bersama."     

Raut wajah Li Jingran sedikit berubah dan terpaksa mengangguk, "Oke."     

Li Jingran benar-benar menyesal karena seharusnya dia tidak datang ke sini. Awalnya, dia ingin melihat Shu Baiyu mempermalukan dirinya sendiri, tetapi ternyata hanya ada pertunjukan bagus dari Shen Xi dan saat ini hatinya penuh dengan kemarahan.     

Shen Xi adalah kesialan baginya. Shen Xi hidup hanya untuk membuatnya marah.     

"Aku tidak pergi, kalian saja." Su Muxuan menggelengkan kepalanya dan berjalan pergi dengan marah.     

Su Ruowan menahannya, "Kakak, jangan begini, ikut kami untuk mencari Adik. Ayah benar, keluarga kita harus berkumpul bersama saat Tahun Baru Imlek."     

"Jika kamu tidak ikut, jangan pernah pulang ke rumah." Su Yi berbicara dengan kasar untuk melihat seperti apa reaksinya.     

Pada akhirnya, Su Muxuan masih tidak memiliki keberanian untuk itu, jadi dia ikut pergi mencari Shen Xi dengan rasa benci.     

Di dalam teater, para penonton berjalan keluar dengan tertib.     

Tepat ketika Fu Qingxuan keluar, seseorang meraih pakaiannya dari belakang. Ketika berbalik, dia melihat gadis kecil yang sedang menatapnya dengan jahat.     

Shen Xi tersenyum, "Bukannya kamu tidak akan datang?"     

Fu Qingxuan sudah yakin dalam hatinya sendiri bahwa Shen Xi tidak akan mengenalinya, lalu berkata dengan sangat tenang, "Kamu salah mengenali orang."     

Shen Xi sedikit tertawa dan mengangkat tangannya untuk melepas kacamata hitamnya, lalu berkata, "Benarkah?"     

Tidak jauh dari sana, seorang pria di kursi roda memandang Fu Qingxuan dengan tetapan sedingin es. Matanya yang semula jernih dan penuh kasih sayang berubah menjadi sangat berbahaya dan dingin.     

Kun Lun mendorong kursi roda seolah-olah merasakan tekanan dari neraka. Dia tiba-tiba merasa sedikit sulit bernafas dan keringat dingin keluar dari dahinya, lalu matanya beralih ke dua sosok itu yang berada tidak jauh dari tempat mereka.     

Di tengah kerumunan orang yang datang dan pergi, ada seorang pemuda yang berpakaian terlalu aneh dan seorang gadis yang terlihat pintar dan cantik. Ketika mereka berdua bersama, benar-benar terlihat sangat mencolok.     

Gadis itu menarik pemuda itu dan tidak mau melepaskannya dan pemuda itu hanya mengikutinya seperti orang bodoh. Akhirnya tangan gadis itu di dorong sampai hampir jatuh dan pemuda itu segera melangkah maju dengan gugup.     

Gadis itu melepas kacamata hitam di wajah pemuda itu dan memperlihatkan wajah tampan yang tak terlukiskan dari pemuda itu.     

Kejadian ini sangat indah. Ada senyum licik dan cerdik dari gadis itu dan tatapan tak berdaya dari pemuda itu. Mereka terlihat seperti lukisan sempurna yang hidup dan nyata.     

Tatapan mata pria di kursi roda menjadi semakin gelap dan semakin dingin. Tangannya yang pucat memegang jantungnya diikuti oleh batuk rendah yang tertahan.     

Tidak jauh dari sana, dua orang yang saling bertengkar itu saling memandang dengan tatapan jijik ke arah satu sama lain.     

"Fu Qingxuan." Shen Xi tertawa dan mencubit wajahnya, "Kamu masih ingin menipuku, apa kamu tidak tahu bahwa mataku sangat tajam?"     

Fu Qingxuan melepaskannya dan menarik kepang rambutnya, "Aku benar-benar tidak tahu. Ternyata kamu adalah monyet."     

Shen Xi merasa bahagia dan sekarang sangat ingin meminta pujian darinya. Matanya bersinar seperti bintang, "Bagaimana tarianku?"     

Fu Qingxuan tidak ingin memujinya, karena takut dia akan bangga, "Biasa saja."     

"Kamu..." Shen Xi hanya mengucapkan satu kata. Dari sudut matanya, dia tiba-tiba melihat sosok yang dikenalnya. Dia berbalik dengan panik, mencari sosok itu, lalu bergumam, "Kakak."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.