Mengukir Takdir

Sedih dan Ingin Menangis



Sedih dan Ingin Menangis

0Shen Xi berbalik dan tersenyum, "Itu benar sekali."     

Qi Xiu juga tersenyum dan berjalan ke arah mereka dengan kakinya yang panjang, "Tunggu aku."     

Qi Xiu akan mempercayainya kali ini.     

Shen Feng memandang Qi Xiu yang duduk di kursi sebelah. Dia mengerutkan kening saat memikirkan apa yang telah dia lakukan. Dalam hatinya masih saja tidak menyukai Qi Xiu, "Kamu benar-benar pergi bersama kami seperti ini?"     

Qi Xiu mengangguk dan melirik Shen Xi, "Dia bilang dia akan bertanggung jawab atas segalanya untukku."     

Shen Feng mendengus, dengan sedikit jijik, "Apakah kamu tidak pulang untuk mengemasi barang-barangmu dan mengambil koper?"     

"Dia akan membelikan semuanya untukku."     

Shen Feng mengerutkan alisnya karena kesal, "Apakah kamu tidak akan pamit pada keluargamu?"     

Kakak, kita ini akan ke Ibu Kota, bukannya pergi ke pinggiran kota untuk main sebentar. Setidaknya kamu harus pulang dan mengatakan sesuatu, serta mengambil barangmu!     

Qi Xiu menjawab dengan ketus, "Aku tidak punya keluarga."     

Shen Feng seketika terdiam.     

Sial, kamu menang.     

Qi Xiu hanya dengan gitar rusaknya mengikuti Shen Xi dan Shen Feng kembali ke rumah Keluarga Shen.     

Xia Hai mengantar Xia Ze untuk meminta alamat di kantor polisi, membeli hadiah, kemudian datang ke rumah Qi Xiu untuk meminta maaf.     

Qi Xiu tinggal di rumah sewaan tua dekat Sekolah Menengah Nomor 1 di Kota. Pintunya terkunci dan tidak ada orang di dalam. Setelah menunggu beberapa jam, tidak ada yang kembali. Dia akhirnya pergi dan akan kembali besok.     

Pagi hari berikutnya, Keluarga Shen Xi akan kembali ke Ibu Kota dengan Qi Xiu.     

Shen Feng mengantar mereka ke bandara.     

Shen Tang akan pergi ke Ibu Kota bersama orang tuanya setelah menyelesaikan urusan keluarga. Jadi mereka akan berangkat lebih lambat dari mereka.     

Begitu Shen Xi dan yang lainnya tiba di bandara, Shen Tang menelepon dan mengatakan bahwa cincin Yu Qiubai ditemukan. Wen Wen menemukannya di pinggir jalan dan sudah terlambat untuk menyerahkannya kepada mereka, jadi dia bertanya apakah bisa mengirimkannya dengan kurir.     

Shen Xi menelepon Yu Qiubai dan dia berkata bahwa takut kehilangannya lagi, jadi dia meminta mereka untuk menyimpan dan membawanya. Saat mendapatkan cincin itu, dia akan mengajak mereka untuk makan bersama.     

Pada hari kelima Imlek, perkantoran dan sekolah mulai masuk kembali dan Ibu Kota kembali ke kesibukan sebelumnya. Saat ini suasana begitu ramai.     

Setelah Qi Xiu tiba di Ibu Kota, dengan arahan Shen Xi, dia pergi ke perusahaan untuk menemui Yuan Yu, menandatangani kontrak, dan tinggal di asrama yang diatur oleh perusahaan.     

Sebelumnya dia tidak pernah bermimpi bahwa selain mendapatkan hak kreatif gratis dan jaminan tidak akan ada yang mengganggu produksi musiknya, dia juga mendapat posisi sebagai direktur departemen musik Universe Entertainment.     

Departemen musik Universe Entertainment secara resmi didirikan setelah dia menandatangani kontrak. Saat ini, dia adalah satu-satunya. Shen Xi telah mengatakan bahwa dalam waktu singkat dia akan datang untuk merekrut penyanyi wanita lain.     

Sebagai direktur musik perusahaan, tugasnya adalah untuk memahami gaya musik populer, membuat label gaya musik pribadi untuk penyanyi yang akan bergabung dengan perusahaan di masa depan, mengontrol kualitas rekaman, dan menyeleksi pendatang baru. Tekanan ini begitu besar.     

Tetapi Shen Xi dan Yuan Yu sangat mempercayainya. Mereka tidak hanya memberinya kebebasan dan kedaulatan mutlak dalam produksi musik, tetapi juga mempercayakannya dengan pekerjaan penting perusahaan. Dia pasti akan bekerja keras dan tidak akan mengecewakan mereka.     

Shen Xi telah memberinya tugas pertama untuk merilis single debutnya pada 18 Maret.     

Dari proses produksi lagu, hingga syuting MV, Shen Xi menyerahkan semua pada Qi Xiu. Untuk mendukungnya, Qi Xiu boleh menggunakan berbagai sumber daya perusahaan. Qi Xiu adalah direktur musik sekaligus penyanyi pertama yang diluncurkan oleh Universe Entertainment.     

Pada hari ini, cuaca di Ibu Kota sangat bagus dan matahari sangat cerah.     

Kun Lun memandang pria yang telah memperhatikan arah dinding sejak pagi dan hanya bisa terheran-heran.     

Bos akhirnya memiliki orang yang dia sayangi dan kembali memiliki gairah hidup. Dia tidak lagi seperti sebelumnya, ketika orang tidak dapat merasakan emosinya dan terlihat sangat kesepian.     

Bos sedikit sedih saat melihat orang tua Nona Shen sudah kembali, namun tidak melihat Nona Shen kembali bersama mereka.     

Ternyata Nona Shen tidak langsung pulang setelah dia turun dari pesawat. Dia membawa penyanyi yang dia cari langsung ke perusahaan. Entah kapan akan kembali. Bos sudah menantikan untuk melihatnya.     

Shen Xi bersin. Seketika dia merasa bahwa kakaknya pasti merindukannya. Dia kemudian menggosok-gosok hidungnya, melihat ke arah kompleks, dan tersenyum konyol.     

Di malam hari, matahari berwarna oranye dan terasa hangat di tubuh.     

Shen Xi membuka pintu dan segera naik ke atas dinding, melihat sekeliling, tetapi tidak melihat seorang pun. Hatinya tiba-tiba kosong dan permen di mulutnya tidak lagi enak.     

Kakak tidak di sini.     

Kakak tidak menungguku.     

Kenyataan ini membuat hatinya sedikit sakit.     

Dia tidak tahu mengapa begitu sedih. Hidungnya sakit, matanya bengkak, dan ingin menangis.     

Seolah-olah seperti telah menantikan kencan untuk waktu yang lama dan selalu diliputi suasana hati yang baik, tetapi tiba-tiba menemukan bahwa itu hanya angan-angannya saja.     

Tapi kenapa aku harus berharap?     

Apa hakku sampai berani berharap padanya?     

Apa dia mengatakan kepadaku bahwa saat kembali hari ini Kakak akan menungguku di rumah?     

Li Yuan sedang bekerja di ruang kerja. Tiba-tiba dia merasakan sesuatu dan saat menoleh dia melihat gadis kecil itu menunjukkan kepala berbulu kecil di dinding.     

Gadis kecil itu mengenakan jaket putih dan topi wol putih memegang dua manisan berwarna merah di tangannya. Dia terlihat seperti peri yang lucu dan lincah.     

Awalnya wajah gadis kecil itu dipenuhi dengan kegembiraan dan harapan. Saat melihat halaman yang kosong, raut wajahnya terlihat kecewa dan terbungkus erat dalam kesedihan. Bahkan, mata besar yang jernih itu dipenuhi dengan cahaya yang hancur.     

Li Yuan merasakan hatinya sakit dan panik untuk sementara waktu. Dengan kecepatan maksimal, dia menggulingkan kursi rodanya ke arah jendela dan membukanya. Kegugupannya membuat suaranya terdengar sedikit panik, "Shen Xi."     

Saat Shen Xi mendengar suara itu, dia pikir sedang berhalusinasi. Dia mengikuti suara itu dan melihat pria itu. Rasa pahit di mulutnya berubah menjadi manis, lalu segera memanggilnya kembali, "Kakak!"     

Dia tahu itu bukan angan-angannya saja.     

Li Yuan memang sedang menunggunya.     

Wajah pria itu tidak lagi tenang seperti biasanya, tetapi berisi kepanikan yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Seperti danau yang tenang lalu ada sebuah batu tiba-tiba dilemparkan ke dalamnya. Gelombang segera menyebar membentuk lingkaran di danau.     

Li Yuan melihat senyum manis di wajah gadis kecil itu dan hatinya ikut merasa manis. Dia juga tersenyum padanya dan berkata, "Tunggu sebentar, aku akan mencari Si Permen Kecil."     

Li Yuan di ruang kerja dan Shen Xi di dinding. Jarak di antara mereka agak jauh. Ketika mereka berbicara, mereka harus sangat keras untuk bisa saling mendengar.     

Shen Xi sedang menggigit permen dan tiba-tiba merasa bahwa berbicara sedikit lebih jauh seperti itu, juga terasa sangat nyaman. Ini mengingatkannya pada romansa gadis-gadis muda yang menyanyikan lagu-lagu cinta.     

Segera, di pintu ruang tamu, seorang pria tampan menggulingkan kursi roda, mengejar kucing yang berlari liar di depannya. Dengan sedikit ketidakberdayaan di wajahnya, dia terus memanggil, "Si Permen Kecil."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.