Mengukir Takdir

Ada Tikus Besar



Ada Tikus Besar

0Li Yuan duduk di kursi roda dan memandangi sosok Shen Xi yang terlihat kesepian. Saat melihat air matanya, jantungnya merasa seolah-olah ditusuk dan rasa sakitnya sangat kuat hingga dia tidak bisa bernapas.     

Gadis kecil itu menggigit bibirnya dan menatapnya dalam diam. Matanya yang jernih seperti pancuran air mata yang terus jatuh. Terasa penuh dengan kekhawatiran dan ketakutan.     

Li Yuan tidak tahu apa yang harus dia lakukan untuk menghibur gadis kecil ini. Di sisi lain, dia tidak tahu bagaimana memberinya pelajaran sehingga gadis kecil ini berhenti mempertaruhkan nyawanya.     

Shen Xi tidak tahu bagaimana Li Yuan bisa memahami betapa patah hati, betapa takut, dan betapa putus asa saat dirinya hampir mengalami kecelakaan.     

Tetapi saat Shen Xi melihat pria itu muncul di depannya, semua emosi yang menumpuk di dadanya menghilang dalam sekejap. Hanya menyisakan tekanan di hatinya. Li Yuan dengan sedikit bingung mendekatinya. Dia mencoba mengulurkan tangan untuk menghapus air matanya.     

Shen Xi masih menangis terisak. Namun, saat merasakan jari-jari Li Yuan yang dingin menyentuh kulitnya, suaranya langsung tercekat. Sesaat kemudian, Li Yuan tiba-tiba memeluknya dan Shen Xi menangis semakin keras.     

Li Yuan kaku saat merasakan tubuh hangat gadis kecil itu bergetar. Shen Xi menangis dengan sangat sedih dan tangisannya yang tertahan seperti pisau yang ditebaskan ke jantung Li Yuan. Tangan besarnya tanpa sadar memeluk Shen Xi dengan lembut.     

Gadis bodoh ini akhirnya bisa merasa takut.     

Perasaan Shen Xi yang tertekan akhirnya menemukan jalan keluar. Semakin dia menangis, semakin merasa nyaman. Akhirnya dia menangis semakin keras dan meneriakkan semua ketakutan di hatinya.     

Di depan Li Yuan, dia tidak ingin memikirkan apa pun lagi. Dia hanya ingin memanjakan dirinya sekali saja.     

Dia takut.     

Bagaimana mungkin dia tidak takut?     

Dia hampir tidak akan pernah bertemu dengan Li Yuan lagi.     

Terlihat kesedihan di mata Li Yuan. Dia mengencangkan pelukannya dan dengan lembut menepuk punggung Shen Xi untuk menenangkannya.     

Li Yuan selalu berpikir bahwa gadis ini tidak takut pada apa pun, tetapi ternyata dia masih mempunyai rasa takut.     

Sebenarnya apa yang dia takutkan? Apakah dia takut tidak akan pernah melihatku lagi?     

Suara gadis kecil itu berangsur-angsur menjadi serak.     

Li Yuan berkata dengan sedih, "Jangan menangis lagi."     

Tubuh Shen Xi gemetar. Saat mendengar kata-katanya, dia akhirnya menyadari apa yang telah dia lakukan. Dia tidak ingin Li Yuan tahu apa yang terjadi hari ini dan tidak ingin Li Yuan khawatir. Kali ini Shen Xi mengangkat kepala dan melihatnya. Kata-katanya terdengar tidak jelas, "Kakak, orang tuaku tidak di rumah. Lalu, ada tikus, ada tikus di rumah."     

Li Yuan tahu bahwa gadis ini takut dirinya menjadi khawatir, jadi dia tidak mengungkapkan yang sebenarnya terjadi. Dia meletakkan ujung jarinya di wajah kecil Shen Xi dan dengan lembut menyeka air matanya. Suaranya masih sedikit serak, "Aku tahu, aku akan menyuruh Kun Lun untuk mengeluarkannya."     

"Aku takut setengah mati." Shen Xi mengeluh dengan sedih dan masih terlihat ketakutan. Air matanya masih mengalir.     

"Oke." Li Yuan menurunkan pandangannya dan menatap mata merah dan bengkak gadis kecil itu. Tetesan air mata yang pecah itu membuat jantung Li Yuan berdebar kesakitan dan membujuknya dengan hangat, "Aku ada di sini, jangan takut."     

Shen Xi akhirnya berhenti menangis, lalu menghindari pandangannya dengan perasaan bersalah. Dia tidak berani menatap matanya yang sepertinya bisa melihat semuanya.     

Dia telah bertahan sekuat tenaga dan berpikir tidak akan menjadi lemah, tapi saat melihat Li Yuan, dia tiba-tiba tidak bisa menahan diri.     

Tidak jauh dari persimpangan, sebuah Bentley hitam terparkir dengan tenang.     

Fu Qingli di dalam mobil memandangi dua orang di depannya dengan ekspresi rumit. Tatapan matanya berubah dan tangannya yang memegang kemudi segera terkepal dengan keras.     

Dia sendiri tidak tahu kenapa bisa berakhir di sini. Dia sudah mencoba yang terbaik untuk memperingatkan dirinya sendiri agar tidak memedulikan gadis ini dan tidak ingin melihatnya lagi.     

Tetapi ketika Fu Qingxuan mengatakan bahwa orang tua Shen Xi pergi dalam perjalanan bisnis, dia gelisah dan akhirnya datang ke sini.     

Tangisan Shen Xi seolah menembus masuk ke telinganya dan membuatnya merasa kesal lagi.     

Ternyata gadis ini tidak seperti yang dia pikirkan. Shen Xi bukannya tidak takut apa pun dan bukan tidak ingin menangis. Shen Xi hanya tidak bisa menunjukkan kelemahan di depannya dan teman-temannya.     

Sekarang dia menangis.     

Tapi orang yang bisa membuatnya meluapkan perasaannya adalah Li Yuan.     

Kun Lun sepertinya merasakan sesuatu. Matanya yang waspada melirik ke belakang dan melihat sebuah mobil di persimpangan mulai menghilang dalam sekejap.     

"Kakak, apakah mataku bengkak?" Shen Xi terisak dan ingin menyentuh matanya.     

Li Yuan menggenggam pergelangan tangannya dan berkata dengan hangat, "Jangan bergerak, aku akan merebus telur nanti untuk mengurangi pembengkakannya."     

Shen Xi mengangguk dengan penuh semangat dan setelah menyesuaikan perasaannya, dia mulai menjelaskan kepadanya secara berlebihan seberapa besar dan menakutkannya tikus itu, "Tikus itu sangat besar dan menakutkan. Aku bahkan tidak berani pulang ke rumah untuk tidur."     

Li Yuan tidak mengungkapkannya dan menatap Si Permen Kecil, "Apa saja yang kamu lakukan? Lain kali jika ada tikus keluar lagi, aku akan mengurangi makanan kalengmu selama sebulan."     

Si Permen Kecil mengeong padanya dengan polos seolah-olah sedang protes.     

Kun Lun berdiri di samping mereka. Kepalanya menunduk. Dari sudut matanya, dia melirik Si Permen Kecil.     

Nona Shen benar-benar tahu cara untuk berbohong. Masih saja mengatakan ada tikus besar. Saat mendengarkan ceritanya, kemungkinan itu bukan tikus, tetapi roh tikus. Apakah dia benar-benar berpikir bahwa Bos tidak akan tahu apa yang sebenarnya terjadi padanya?     

Ketika Bos menerima kabar bahwa Nona Shen mengalami kecelakaan, dia hampir menjadi gila dan marah besar. Ini adalah pertama kalinya aku melihat Bos membuat keributan seperti itu.     

Sepanjang jalan, aku merasa seperti akan mati beberapa kali. Aura mematikan Bos dapat membunuh orang secara diam-diam. Tekanan udara yang sangat rendah dan dingin seperti dapat mencekik orang.     

Bai Yu masih berlutut di kantor sekarang. Dia baru saja kembali, tapi sudah menyebabkan masalah. Balapan mobil macam apa yang bisa menyebabkan Nona Shen mengalami kecelakaan?     

"Pulanglah!" Li Yuan dengan lembut menyeka air mata terakhir dari wajahnya.     

Shen Xi menggelengkan kepalanya dan berkata dengan suara rendah, "Tikusnya pasti akan keluar."     

Li Yuan berkata dengan lembut, "Aku akan menemanimu."     

Mata Shen Xi tiba-tiba menyala dan dia segera mengangguk. Setelah menangis beberapa saat, semua emosinya sudah terlepas dan seluruh tubuhnya menjadi rileks.     

Pintu rumahnya tidak memiliki akses kursi roda. Ada empat undakan batu yang cukup tinggi di depan pintu.     

Kun Lun membantu mengangkat kursi roda ke atas.     

Shen Xi mendorong kursi rodanya masuk. Dengan tatapan lembut di matanya, dia menatap pria di depannya dan tidak bisa menahan diri untuk merasa gembira.     

Ini adalah pertama kalinya Li Yuan masuk ke rumah Shen Xi. Dekorasinya tidak mewah, tetapi terlihat bersih dan hangat. Ada jejak kehangatan di mana-mana.     

Li Yuan melihat sekarang gadis kecil itu duduk di sampingnya.     

Gadis kecil itu sedang bermain dengan Si Permen Kecil. Suara meongnya begitu keras. Ketika bernapas, ia sedikit tersedak. Tidak hanya matanya, tetapi juga hidung dan pipinya memerah. Kucing itu terlihat imut sekali.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.