Mengukir Takdir

Detak Jantung



Detak Jantung

0Shen Xi tidur sangat nyenyak dengan berbaring di sofa. Wajahnya terkubur di bantal, hanya bagian belakang kepalanya yang menghadap seseorang yang baru datang itu.     

Saat pertama masuk, Nyonya Fu melihat gadis ini tidur dengan berbaring di sofa. Dia meringkuk seperti bola kecil dan hanya bagian belakang kepalanya yang terlihat. Tatapannya lembut dengan sedikit ketidakberdayaan.     

Teman Fu Qingxuan ini sama saja sepertinya. Bisa tertidur di laboratorium setelah lelah seharian.     

Saat Fu Qingxuan sedang melakukan eksperimen, dia sering lupa makan dan tidur. Dia bekerja siang dan malam. Sudah biasa baginya untuk bisa tidur di berbagai sudut laboratorium.     

Kebiasaan Fu Qingxuan itu tidak baik. Aku sudah menasihatinya berkali-kali tapi tidak pernah didengarkan. Jadi, aku menyuruh seseorang untuk membuat tempat khusus di setiap laboratorium dengan meletakkan sofa malas lengkap dengan meja kecil, sehingga Fu Qingxuan akan tidur lebih tenang di sini.     

Ada lemari penyimpanan di sisi laboratorium. Nyonya Fu berjalan ke sana, membuka lemari, dan mengambil selimut untuk menutupi tubuh Shen Xi agar tidak masuk angin.     

Siapa sangka gadis yang tidur di sofa tiba-tiba bangkit dan melihat ke arahnya tatapan waspada seperti pedang tajam yang dingin.     

Setelah beberapa saat, tatapan mata yang tajam itu menghilang. Hanya tersisa ketenangan dan sedikit perasaan terkejut. Shen Xi menatap orang di depannya tanpa berkedip.     

Nyonya Fu juga terpana. Dia jauh lebih terkejut dari pada Shen Xi. Sepasang matanya yang lembut sudah dipenuhi dengan air mata. Hatinya terasa rumit.     

Shen Xi juga tercengang dan hanya butuh beberapa saat baginya untuk bereaksi. Orang di depannya bukanlah Li Jingran, tetapi wanita yang dia lihat sekilas di bandara. Shen Xi sedikit mengangguk dan menyapanya.     

Saat berada di bandara, dia masih sedikit ragu dengan apa yang dilihatnya. Pada saat ini, dia bisa yakin bahwa wanita di depannya adalah Nyonya Keluarga Fu dan ibu dari kakak beradik Keluarga Fu.     

"Apakah kamu teman Qingxuan?" Nyonya Fu menekan debaran di hatinya, tetapi kegembiraan yang melonjak di hatinya membuatnya merasakan kedekatan yang sangat dalam hingga menusuk tulang.     

"Siapa Anda?" tanya Shen Xi dengan sopan.     

"Aku ibu Qingxuan." Nyonya Fu berjalan ke arahnya dengan wajah lembut, namun tampak serius. Tatapannya terkunci dan tidak mau berpaling darinya.     

Shen Xi merasa sedikit tidak nyaman saat dia menatapnya dan akhirnya mengatakan identitasnya demi mencegah dia salah paham pada dirinya, "Halo, Nyonya Fu. Namaku Shen Xi, putri Li Jingran."     

Sebenarnya, dia benar-benar tidak ingin mengakui Li Jingran, terutama sebagai seorang ibu, tetapi perasaan disalahpahami sangat tidak nyaman.     

Sekarang dia telah mengerti mengapa Fu Qingli dan Fu Qingxuan menganggapnya sebagai pengganti adik mereka. Bagaimanapun, Li Jingran terlihat persis seperti ibu mereka, sehingga Shen Xi pun terlihat mirip dengannya.     

Jika dia sudah tahu sejak awal, maka tidak akan salah paham lagi. Hal yang terbaik adalah memastikan banyak hal terlebih dahulu agar tidak perlu merasa tidak nyaman bagi setiap orang.     

Sesuai yang diharapkan, setelah mengatakan identitasnya, tatapan lembut di mata Nyonya Fu menghilang dan pikirannya sedikit bingung. Dia tidak menggubris dengan apa yang Shen Xi katakan sebelumnya dan hanya fokus pada kata putri Li Jingran.     

Dia memikirkannya beribu kali untuk beberapa saat. Seharusnya tidak mungkin ada perasaan kecewa di dalam hatinya karena dia telah mengalami kehilangan semacam ini lebih dari sekali. Akhirnya, dia berusaha menatap Shen Xi dengan sangat lembut dan penuh emosi, "Kamu adalah putrinya!"     

Tidak heran gadis ini memberiku perasaan yang hangat dan ramah. Gadis ini ternyata masih memiliki hubungan darah denganku.     

"Ya." Walaupun Shen Xi tidak mau mengakuinya, dia masih menjawab.     

Konflik antara dia dan Keluarga Su adalah urusannya sendiri dan dia tidak perlu memberi tahu orang lain. Shen Xi tidak ingin orang lain bersimpati padanya karena dia tidak membutuhkan itu.     

Nyonya Fu memandang gadis di depannya dengan senyuman, tetapi sikap Shen Xi terhadapnya tampak dingin dan keras. Nyonya Fu merasa sedikit tidak nyaman untuk sementara waktu dan suaranya sedikit serak, tetapi masih menunjukkan kelembutan, "Kapan kamu dan Qingxuan saling kenal?"     

Shen Xi tidak menghindar dari pertanyaan-pertanyaan ini dan mengatakannya secara singkat. Dia tidak mengatakan tentang Fu Qingxuan yang mengganggunya dan mengikuti sampai ke rumahnya untuk merayakan Imlek.     

"Begitukah?" Nyonya Fu tersenyum dan tidak mengajukan pertanyaan lebih lanjut. Lebih tepatnya, dia akan menanyakan semua ini pada anaknya.     

Aku telah lama mengatakan bahwa aku tidak akan pernah ikut campur urusan anak muda. Ketika Qingxuan bisa berteman dengannya, itu berarti dia sudah mendengarkan kata-kataku.     

Tapi anak itu membawa gadis ini ke sini dan merahasiakannya dariku. Apa karena takut aku akan marah?     

Gadis ini jelas berbeda. Qingxuan adalah seorang anak yang lambat sejak kecil, memiliki temperamen dingin, dan acuh tak acuh terhadap anggota keluarga selain masalah medis.     

Fakta bahwa Qingxuan sampai membawanya ke laboratorium menunjukkan bahwa dalam pikiran Qingxuan, dia bukanlah seorang teman dengan hubungan dangkal seperti yang dia katakan.     

"Kali ini aku terlalu merepotkan demi urusan temanku." Shen Xi terus bersikap sopan, "Tuan Fu adalah orang yang baik dan aku sangat bersyukur dia bisa membantuku."     

Aku sama sekali tidak menyangka akan bertemu Nyonya Fu di sini. Bahkan betemu empat mata seperti ini. Lebih baik jangan sampai menjadi akrab. Semoga dia pergi dengan cepat dan tidak terlalu memperhatikanku.     

Kalau sampai Fu Qingli tahu bahwa aku telah bertemu dengan Nyonya Fu, dia mungkin akan menggangguku lagi. Aku tidak ingin melihatnya lagi!     

"Tidak apa-apa." Nyonya Fu merasa sedikit sedih saat mendengar kata-katanya.     

Gadis ini sopan padaku dan berusaha untuk menjelaskan hubungannya dengan Qingxuan. Sepertinya dia tidak ingin aku salah salah paham tentang hubungannya.     

Shen Xi merasa bahwa suasananya sedikit canggung, Dia tidak tahu harus berbicara apa untuk sementara waktu. Rasanya seperti ada sebuah dinding yang didirikan di dalam hatinya. Dia memperingatkan dirinya sendiri untuk berhati-hati dan tidak melampaui garis peringatan.     

Tapi entah kenapa, hatinya tiba-tiba terasa sakit saat melihat kesedihan terpancar di mata Nyonya Fu karena sikap dinginnya.     

Untungnya, pada saat ini, alarm pengingat yang dia setel sebelumnya akhirnya berdering dan menyelamatkan hidupnya. Jika tidak, dia sendiri tidak akan tahu berapa lama bisa bertahan dalam keadaan ini.     

"Nyonya Fu, aku akan melanjutkan pekerjaanku dulu, maaf." Shen Xi menatapnya dengan pandangan meminta maaf dan segera berdiri.     

Nyonya Fu tahu bahwa dirinya membuat gadis ini merasa tidak nyaman. Dia menatapnya dan tersenyum, "Cepat pergi, jangan tunda pekerjaanmu."     

Shen Xi mengangguk padanya lagi, lalu bangkit dan mengenakan jas putih. Tatapan matanya memancarkan keterasingan dan ketidakpedulian.     

Nyonya Fu menatapnya dengan perasaan campur aduk. Dia meletakkan kue kecil di atas meja kopi dan menatap punggungnya yang dingin, "Ada kue di atas meja, makanlah jika kamu lapar."     

Shen Xi menjawab tanpa menoleh, "Terima kasih."     

Nyonya Fu menghela napas dalam hatinya dan bisa dengan jelas merasakan sikap gadis ini yang sedikit menjauh darinya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.