Mengukir Takdir

Menangis



Menangis

0Tapi semakin Shen Xi bersikap seperti ini, semakin dia ingin mendekatinya. Kemampuan aktingnya tidak begitu sempurna dan sikap kerasnya lebih cenderung membuat orang curiga.     

Ketika Nyonya Fu berjalan ke pintu, tiba-tiba dia menyadari bahwa ketika Shen Xi memperkenalkan diri, dia tidak mendengar namanya dengan jelas.     

Begitu melihatnya tadi, suasana hatinya sangat kacau sehingga dia tidak bisa mengingat siapa namanya, hanya kata pertama yang mampu diingatnya, yaitu Shen.     

Tetapi dia ingat bahwa Li Jingran hanya memiliki satu anak perempuan, yaitu Su Ruowan!     

Dia menoleh untuk melihat gadis yang sudah mulai bekerja itu. Wajahnya serius dan hati-hati.      

Saat fokus gadis ini terlihat sama persis dengan Qingxuan. Aku ingin bertanya padanya, tapi tidak tega mengganggunya.     

Nyonya Fu menutup pintu dan berdiri di sana untuk waktu yang lama. Dia merasa tidak tahu ke mana harus pergi. Dia ingin melihatnya, tetapi sama sekali tidak ada celah di pintu itu, jadi dia tidak bisa melihat ke dalam.     

Namun, pintu kedap suara itu belum tertutup rapat sehingga Nyonya Fu masih bisa mendengar suara Shen Xi. Setelah beberapa saat, Nyonya Fu mendengarnya menjawab telepon. Suara lembut dan manis itu masuk ke telinganya. Saat mendengar Shen Xi memanggil ibu dengan manis, tiba-tiba Nyonya Fu menangis. Hatinya menjadi sedih dan tidak tahan untuk menangis hingga tubuhnya gemetar tak terkendali.     

Ibu.     

Aku setiap hari memikirkannya dan berharap bisa mendengar putriku memanggilku ibu.     

Aku tidak tahu apakah aku akan bisa bertahan hidup sampai melihat Xiao Xi dalam kehidupan ini.     

Sebelumnya Asisten Fu Qingxuan berkata bahwa setengah jam lagi Fu Qingxuan akan selesai, tetapi Fu Qingxuan tidak meninggalkan laboratorium sampai malam.     

Nyonya Fu tidak pergi. Dia tidak bisa menahan keinginan untuk melihat Shen Xi sekali lagi, tetapi dia tahu bahwa gadis kecil ini tidak mau bertemu dengannya.     

Qingxuan tidak kunjung keluar. Saat aku menelepon dan bertanya pada Qingli, Qingli berkata bahwa dia tidak mengenal putri Li Jingran dan ingin datang ke sini untuk menjemputku pulang.     

Sejak Nyonya Fu pergi, Shen Xi sedikit linglung saat melakukan eksperimen. Perasaan hatinya yang terluka perlahan mulai muncul.     

Apakah aku bertindak terlalu keterlaluan? Bagaimana aku bisa memperlakukan orang yang begitu lembut dan baik hati seperti itu?     

Saat terbangun tadi, aku melihat Nyonya Fu membawa selimut, dia pasti ingin menutupi tubuhku. Sebelum pergi, dia bahkan menyuruhku memakan kue yang dibawanya. Benar, dia datang untuk mengantarkan kue padaku.     

Tetapi saat memikirkan wajah kejam Fu Qingli beserta masalah yang akan dia timbulkan di masa depan, aku pikir lebih baik membentengi diri agar menghindari terjadinya masalah.     

Saat berada di bandara hari ini, Kakak mengatakan bahwa dia takut pada Fu Qingli. Saat itu dia memang tidak mengakuinya, tetapi aku sendiri tahu bahwa di dalam hatinya sangat takut pada Fu Qingli.     

Saat berada di depan Fu Qingli, sepertinya aku tidak bisa menyembunyikan apa pun. Aku membenci perasaan ini dan harus mengakui bahwa Fu Qingli benar-benar hebat.     

Pasti Kakak juga merasa seperti itu. Aku yakin dia lebih kuat dari Fu Qingli, tapi dia tidak akan melakukan ini padaku.     

Penelitian dan analisis berjalan dengan lancar. Hanya saja, untuk percobaannya membutuhkan waktu yang lama untuk mengolah sampel eksperimental. Sebagian besar waktu dihabiskan untuk menunggu. Kondisi dari sampel itu juga harus diamati setiap saat, sehingga Shen Xi tidak bisa pergi terlalu jauh dari laboratorium itu.     

Sebenarnya, Shen Xi benar-benar ingin mengambil kesempatan ini untuk berjalan-jalan di seluruh bangunan laboratorium. Kemudian, saat kembali nanti, dia akan berdiskusi dengan Situ Changyou untuk membangun laboratorium terpadu seperti ini.     

Laboratorium sebesar itu tentu saja harus diimbangi dengan sumber daya dan kemampuan finansial yang besar, tetapi Shen Xi ingin memulainya dengan membangun laboratorium yang kecil namun tetap canggih.     

Di tengah penelitiannya, Shen Xi memakan kue kecil yang dibawa oleh Nyonya Fu. Rasanya sangat enak dan melekat di lidahnya. Itu adalah kue terbaik yang pernah dia makan.     

Yun Jinping juga bisa membuat kue dan rasanya juga lebih baik daripada yang dijual di toko-toko kue, tetapi masih tidak bisa dibandingkan dengan buatan Nyonya Fu.     

Tes selanjutnya membutuhkan waktu sekitar satu malam penuh agar bisa mendapatkan hasil di keesokan harinya. Sesaat setelah tes dimulai, Jennifer datang menghampirinya.     

Prosesnya sangat sederhana dan tidak perlu memeriksa perkembangannya setiap saat. Karena membutuhkan waktu semalaman, Shen Xi tidak mungkin menunggu di sini. Setelah menjelaskannya kepada Jennifer, dia melepas jas labnya dan berganti pakaian biasa.     

Setelah melihat Shen Xi pergi, Jennifer buru-buru pergi ke kantor Fu Qingxuan untuk melaporkan situasinya kepada Nyonya Fu.     

Begitu Shen Xi naik lift, dia melihat Nyonya Fu datang. Langkah kakinya terburu-buru dan napasnya sedikit tidak stabil. Jelas bahwa dia kelelahan berlari.     

"Tunggu sebentar." Ketika berbicara, Nyonya Fu masih terengah-engah.     

Shen Xi menahan pintu lift. Dia mengangguk kecil dan menyapanya dengan senyuman. Saat melihat Nyonya Fu masuk dan berdiri di sampingnya, dia menjadi tidak nyaman lagi.     

Setiap perkataannya selalu tersendat. Dia sudah mulai terbiasa dengan perasaan tidak nyaman karena harus membencinya dan melawan perasaannya sendiri.     

 Nyonya Fu menatapnya dengan lembut dan bertanya, "Sudah selesai?"     

Awalnya Shen Xi hanya menggumam dan merasa bahwa dia terlalu dingin lagi. Kemudian, dia berkata lagi, "Sudah selesai."     

Nyonya Fu memandangi gadis kecil yang terlihat menjauh. Dia sangat ingin berbicara dengannya, "Apakah kamu sudah mendapat hasilnya?"     

Bagaimana perasaan gadis ini setelah melihatku? Sepertinya dia menjadi sedikit gugup, apakah aku memberi tekanan padanya?     

"Besok pagi." Shen Xi bertanya-tanya dalam hatinya bagaimana caranya menjawab sehingga tidak akan terlihat terlalu dingin, tapi sekaligus bisa menghentikan percakapan dengan Nyonya Fu.     

Tapi dia merasa itu tidak berguna. Dia bahkan sudah bersikap sangat dingin saat sebelumnya tapi Nyonya Fu masih berbicara dengannya seperti ini.     

"Maukah kamu tetap berkunjung ke sini selama beberapa hari setelah penelitianmu selesai? Kamu tinggal di mana?" Nyonya Fu berbicara dengan hati-hati dan akhirnya mengajukan pertanyaan yang telah lama berkecamuk di hatinya.     

Sejak pergi tadi, Shen Xi tahu Nyonya Fu ingin menjalin hubungan dengannya. Dia telah memikirkan bagaimana harus berbicara dengannya sehingga tidak terlalu sensitif tapi tetap bisa menghindarinya.     

"Temanku sedang banyak urusan. Aku harus segera kembali setelah menyelesaikan eksperimen." Shen Xi merasa bahwa liftnya terlalu lambat dan ruangan lift ini terlalu kecil. Dia berharap bisa tiba dengan cepat.     

Untuk pertama kalinya, Shen Xi merasakan perasaan yang tidak bisa dia tahan. Andai dia bisa melarikan diri dari sini, dia tidak akan perlu merasa begitu tidak nyaman dan tidak akan merasa bersalah pada dirinya sendiri.     

"Jika kamu sedang terburu-buru, apa kamu sempat membeli tiket pesawat?" Rencana Nyonya Fu sudah siap. Jika Shen Xi memang sedang terburu-buru, Nyonya Fu sanggup mengantarkannya dengan jet pribadi keluarga.     

"Aku datang ke sini dengan jet pribadi."     

Nyonya Fu terkejut dan menatap gadis kecil itu dengan heran.      

Dia jelas gugup. Tubuhnya tegang dan wajah kecilnya tampak serius dan acuh tak acuh.     

Kenapa begitu gugup? Aku bukan monster yang bisa memakan orang.     

Shen Xi tidak berani melihat ke samping. Semakin lembut dan hangat tatapannya, semakin Shen Xi merasa tidak nyaman. Shen Xi merasa bahwa dia telah melakukan hal yang keterlaluan. Seolah-olah dia telah membuat kesalahan besar dan hatinya terbelenggu pada rasa bersalah.     

Ketika lift terbuka, dia akhirnya merasa lega. Namun, perasaan itu hanya bertahan beberapa saat sebelum berubah menjadi terkejut. Seketika, tatapan matanya tiba-tiba menjadi dingin.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.