Mengukir Takdir

Wanita yang Menyedihkan



Wanita yang Menyedihkan

"Kemudian, ayahku mengalami kecelakaan mobil dan meninggal secara tidak terduga. Baru saat itulah Kakek membawaku dan Ibu kembali, sekaligus mengakui identitas kami. Kematian ayahku terlalu membuat ibuku terpukul hingga menjadi gila." Yu Qiubai tersenyum pahit, "Aku kemudian menemukan bahwa kematian ayahku adalah alasannya. Ibuku menderita depresi dan sepanjang waktu dia selalu makan obat depresan."     
0

Shen Xi mendengarkan cerita itu dan merasa ini terlalu menyedihkan hingga membuat hatinya juga merasa sedih.     

Ini bukan cerita, tapi pengalaman nyata ibunya. Semakin nyata suatu cerita tentu lebih berat bagi yang menjalaninya.     

"Setelah ibuku sakit, pamanku dan keluarga lainnya mengusir kami. Tentu saja, mereka mengatakan bahwa mereka tidak berniat untuk mengusir, tetapi karena mereka takut ibuku akan berpengaruh buruk pada orang lain setelah dia jatuh sakit." Yu Qiubai tidak tahu kenapa dia memberitahu Shen Xi cerita ini. Ada banyak hal yang telah terpendam di hatinya terlalu lama. Rasanya sangat berat hingga dia tidak bisa bernapas dan hampir pingsan.     

Dia bisa yakin bahwa walaupun dia memberi tahu Shen Xi tentang masalah ini, Shen Xi tidak akan pernah memberi tahu orang lain.     

Mungkin Yu Qiubai sudah menganggapnya sebagai seseorang yang bisa dipercaya.     

Shen Xi masih mendengarkan dengan tenang dan melakukan pekerjaannya sebagai pendengar.     

"Setelah muncul penyakit itu, aku membawanya ke mana-mana untuk diperiksa. Ibu juga pernah dirawat di rumah sakit, tetapi bukannya membaik, kondisinya menjadi semakin serius. Selama Imlek, ada masa-masa baik dan masa buruk, bahkan baru-baru ini Ibu sudah tidak mengenalku." Suara Yu Qiubai sangat tenang. Tatapan matanya terlihat sedih.     

Aku takut, sangat takut.     

Ketika kami diusir oleh keluarga Yu, aku tidak takut.     

Ketika aku merawatnya dan membawanya ke dokter sendiri, aku tidak takut.     

Aku tidak takut pada apa pun. Tidak takut Ibu sakit, tidak takut dia akan menyakiti orang lain, tidak takut merawatnya, tapi aku hanya takut saat Ibu tidak akan pernah mengenaliku lagi.     

Shen Xi akhirnya bicara, "Bisakah kamu memberitahuku secara rinci tentang kondisi mentalnya saat ini?"     

Yu Qiubai terlihat sangat tertekan. Dia menggelengkan kepalanya dan berkata dengan putus asa, "Aku bukan dokter, jadi aku tidak tahu. Hanya saja kondisinya buruk, sangat buruk."     

"Oke." Shen Xi menjawab hanya dengan satu kata. Dia menunduk lagi dan melanjutkan permainannya.     

Yu Qiubai meliriknya melalui kaca spion. Suasana hatinya tiba-tiba menjadi tenang dan napasnya menjadi stabil.     

Dia tidak membutuhkan orang lain untuk menghiburnya atau bersimpati dengannya. Dia hanya membutuhkan seseorang untuk mendengarkannya dengan tenang.     

Shen Xi telah membayangkan situasi terburuk di hatinya, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa situasinya benar-benar akan sangat buruk. Kemungkinan jauh lebih buruk daripada yang dikatakan Yu Qiubai.     

Ruangan gelap gulita dan tidak bisa melihat apa-apa. Shen Xi melangkah masuk. Layaknya memasuki neraka, dia tidak dapat melihat cahaya sedikit pun.     

Ada bau aneh yang tercium. Bau kamar yang lembab dan suram karena jendela tidak pernah terbuka untuk waktu yang lama. Bau itu bercampur dengan bau busuk.     

"Bu, aku masuk." Yu Qiubai berkata di pintu dengan suara lembut, "Jangan takut, aku akan menyalakan lampu."     

Di dalam ruangan, tidak ada yang menjawab.     

Mata Shen Xi dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang gelap dan melihat sosok wanita itu dalam kegelapan.     

Wanita itu diikat ke tempat tidur. Tangan, kaki, dan tubuhnya terikat erat. Mulutnya disumpal dan dia hanya bisa mengeluarkan suara dengungan rendah, seperti raungan binatang buas yang terperangkap.     

Kali ini, Yu Qiubai menyalakan lampu.     

Lampu menyala dengan cahaya yang remang-remang dan kekuningan, tapi cukup untuk bisa melihat semua yang ada di ruangan itu. Hanya kosong, kecuali tempat tidur.     

Baru pada saat itulah Shen Xi melihat dengan jelas wanita di tempat tidur. Dia sangat kurus, seolah-olah hanya memiliki beberapa tulang yang tersisa. Tulang pipinya terlihat jelas, pipinya cekung, rambutnya mulai botak, dan matanya melotot besar. Dia terlihat sangat ketakutan.     

Jika tidak tahu bahwa ini adalah orang yang masih hidup, seseorang mungkin akan berpikir bahwa ada zombie di depannya.     

"Bu." Yu Qiubai berjalan mendekat. Dia berdiri di samping wanita itu dan menunjuk ke arah Shen Xi, "Ini dokter, jangan takut, dia di sini untuk memeriksa penyakitmu."     

Saat Ibu Yu mendengar kata-katanya, dia tidak memberontak. Dia hanya menatapnya dengan tatapan yang asing.     

Yu Qiubai duduk di samping tempat tidurnya dan dengan lembut menata rambutnya yang berantakan ke belakang. Dia menoleh dan menatap Shen Xi dengan penuh harapan.     

Shen Xi melirik wanita itu dengan tatapan tenang di matanya, "Minggir, aku akan melihatnya."     

Yu Qiubai bangkit dan memberinya tempat duduk.     

Shen Xi duduk di samping tempat tidur, menepuk tangan kurus wanita itu tanpa rasa jijik, dan berkata dengan hangat, "Jangan takut, aku seorang dokter, aku tidak akan menyakitimu."     

Ibu Yu memutar matanya. Begitu melihat Shen Xi, kepanikan di matanya menghilang, tetapi sebaliknya dia merasakan rasa bersalah yang mendalam, lalu menangis tersedu-sedu.     

Saat melihat reaksinya, Shen Xi sedikit terkejut. Ibu Yu terisak dan terlihat seperti akan berbicara. Dia menoleh dan bertanya pada Yu Qiubai, "Bisakah kamu menurunkan penutup mulutnya?"     

Saat melihat reaksi ibunya, Yu Qiubai tertegun sejenak. Dia sedikit takut dan suaranya tertekan, "Dia akan menggigit lidahnya."     

Shen Xi berbicara dan menatap wanita itu dengan lembut, "Aku akan menurunkannya untukmu, jangan sakiti dirimu sendiri, oke?"     

Seketika isakan Ibu Yu benar-benar berhenti. Dia menatap Shen Xi dengan tatapan yang terlalu dalam dengan bola mata yang besar menakutkan. Namun, dia terlihat sangat fokus.     

Shen Xi mengendurkannya, tetapi dia benar-benar tidak bergerak selama proses itu, dia hanya menatapnya.     

Yu Qiubai, yang menonton dari samping, melihat Shen Xi dengan terkejut. Ekspresi di matanya berubah dan setelah beberapa saat, dia merasa lega.     

Dia adalah seorang dokter yang dapat menyelamatkan Ning Sinian yang telah dalam keadaan koma selama dua tahun dan telah divonis mati oleh dokter. Jika dia dapat menenangkan ibuku, itu bukan hal aneh lagi.     

Shen Xi menatapnya tanpa tindakan lain.     

Ibu Yu juga menatapnya dan tidak membuat gerakan apa pun.     

Waktu berlalu dengan lambat seolah mengalir perlahan dalam kegelapan dan keheningan. Hati Yu Qiubai tertahan, tidak tahu apa yang terjadi di depannya.     

Ibu Yu akhirnya berbicara, bibirnya bergetar, dan satu kata terucap sangat jelas, "Maaf."     

Suaranya serak seolah-olah ditekan keluar dari dadanya. Tangannya yang kurus terulur ke wajah Shen Xi dengan gemetar.     

Pada saat ini, Shen Xi juga terkejut. Namun, ketika tangannya sudah hampir menyentuh wajah Shen Xi, Ibu Yu tiba-tiba berbalik, meringkuk, dan merintih, "Maafkan aku."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.