Mengukir Takdir

Tidak Berguna



Tidak Berguna

0Pada saat ini, suasana hatinya agak rumit. Tatapan Shen Xi yang terlihat mengejek terasa seperti sebuah tamparan keras di wajahnya.     

Ketika melihat dua adik laki-laki dan bibinya tidak curiga dan tidak menyadari siapa dokter itu sebenarnya, Fu Qingli merasa lega.     

Fu Qingli tidak punya pilihan selain mengikuti permainannya karena Shen Xi juga tidak punya niatan untuk membongkar identitasnya.      

Tanpa rasa takut, Shen Xi menatap kembali setiap tatapan tajam yang Fu Qingli berikan kepadanya. Tatapan matanya terlihat kuat seperti ratu yang sedang memandang rendah orang lain dari singgasananya yang tinggi. Fu Qingli pun mulai mengelak.     

Ya benar, dia mengelak.     

Fu Qingli tidak berani melihat langsung ke arah Shen Xi. Dia juga tidak menunjukkan perasaan benci atau tidak suka padanya. Dia hanya mengangguk sedikit, berdiri, dan menyerahkan sebuah kursi.     

Fu Junqiu sudah memperkenalkan Fu Qingli kepada Shen Xi, tetapi tidak menyangka bahwa mereka berdua hanya saling menatap.     

Di sisi lain, Fu Qingye menangkap perubahan ekspresi Fu Qingli yang cukup jelas. Dia bisa merasakan lonjakan emosinya dalam sekejap.     

Tanpa sadar, dia menatap dengan curiga ke arah dokter yang sudah duduk di kursi yang sebelumnya dipakai Fu Qingli. Dokter itu sedang memeriksa denyut nadi ibunya.     

Apa Kakak Tertua mengenalnya?     

Kakak Tertua pasti mengenalnya.     

Fu Qingxuan tidak menyadari apa pun dan berdiri dengan gugup di samping Shen Xi. Dia terlihat menahan napas selama menunggu diagnosisnya.     

Setelah Shen Xi memeriksa nadi Nyonya Fu, ekspresinya menjadi lebih serius. Dia menoleh untuk melihat Fu Qingxuan dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Nyonya Fu menderita depresi yang menyebabkan tubuhnya terkena demam tifoid. Untuk sementara, dia tidak bisa menerima obat yang terlalu kuat."     

Memang benar demam tifoid masuk ke dalam tubuh, tetapi penyebab sebenarnya yang menyebabkan NYonya Fu menjadi seperti sekarang adalah penyakit hati. Hatinya mengalami syok yang tiba-tiba dan tubuhnya tidak bisa menahannya hingga akhirnya jatuh sakit.     

Ketika Fu Qingxuan mendengar kata-katanya, dia merasa seperti linglung. Matanya seketika memerah dan suaranya sedikit serak, "Apa lagi?"     

Dia sendiri adalah seorang dokter dan jelas tahu bahwa kondisinya tidak akan sesederhana itu. Jika tidak, ibunya tidak mungkin mengalami koma.     

Shen Xi memandangnya dengan serius, "Penyakitnya telah menembus ke dalam tubuh dan menyerang anggota tubuh lain hingga ke tulang. Walaupun meminum obat dalam jumlah yang tepat pun tidak akan banyak berpengaruh."     

Shen Xi mengerti bahwa fokus utama Fu Qingxuan adalah pengobatan modern dan hanya sedikit tahu tentang pengobatan tradisional. Namun, seorang dokter pengobatan tradisional yang berpengalaman pun belum tentu bisa menilai penyakit Nyonya Fu, apalagi menentukan obat yang tepat.     

Depresi bukanlah penyakit fisik biasa, melainkan lebih serius daripada penyakit. Jika demam tifoidnya menyebar ke seluruh tubuh dalam beberapa hari, mungkin tidak akan ada obat untuk itu.     

Padahal, penyakit yang paling menakutkan bukanlah penyakit yang dapat dideteksi dengan mudah, melainkan penyakit hati. Kematian akibat patah hati tidak bisa diremehkan begitu saja.     

Terkait hal misterius ini, Shen Xi berani mengatakan bahwa selain dia tidak akan ada orang lain lagi yang dapat mendiagnosis penyakit ini hanya dengan menyentuh nadi saja. Apalagi peralatan medis canggih itu yang hanyalah mesin biasa.     

"Bisakah kamu menyembuhkan penyakit ibuku?" Fu Qingxuan tidak mengerti bagaimana dia bisa menanyakan kata-kata itu, tetapi seluruh tubuhnya mulai bergetar.     

Pertanyaanku sudah benar, apa Ibu bisa disembuhkan?     

Minggu ini, Ibu telah mengalami banyak kemunduran. Aku sudah putus asa dan tidak ingin kecewa lagi.     

Dokter paling jenius di dunia pun telah dipanggil ke laboratorium. Orang-orang menganggap mereka jenius dan masa depan dari profesi medis, tetapi mereka bahkan tidak bisa menyembuhkan demam.     

Setelah kekecewaan yang luar biasa, satu-satunya yang tersisa adalah keputusasaan. Hal ini membuat Fu Qingxuan meragukan keterampilan medisnya sendiri untuk sementara waktu.     

Aku bahkan tidak bisa mengetahui penyakit apa yang diderita Ibu. Aku hanya bisa melihat Ibu jatuh sakit dan semakin memburuk dari hari ke hari.     

Perasaan ini seperti duri besar yang menusuk jiwa.     

Shen Xi menatap Fu Qingxuan yang gugup dan seolah mengharapkan suatu keajaiban. Saat ini, dia tidak terlihat seperti seorang dokter jenius, melainkan, hanyalah anggota keluarga pasien yang berharap penyakit ibunya dapat disembuhkan. Shen Xi kemudian berkata dengan sungguh-sungguh, "Aku akan melakukan yang terbaik."     

Sebagai seorang dokter, Shen Xi tidak bisa berbicara terlalu banyak, terutama di depan Fu Qingli.     

"Apa yang kamu butuhkan?" Saat ini, Fu Qingxuan sangat sedih dan langsung menanyakan pertanyaan yang paling penting.     

Fu Qingxuan percaya padanya.     

Dia tidak tahu mengapa dirinya sangat mempercayai dokter itu. Mungkin karena matanya yang tegas atau mungkin karena sikapnya yang tenang atau mungkin karena metode pemeriksaannya atau mungkin hanya karena dokter itu sendiri.     

"Obat dan juga satu set pot dan kompor untuk meracik obat." Setelah selesai berbicara, Shen Xi meminta pena dan kertas untuk menuliskan nama obat serta jumlah yang dia butuhkan. Kemudian menyerahkannya kepada Fu Qingxuan, "Ini."     

Mungkin di mata orang asing, ini adalah metode paling kotor, tetapi seringkali yang paling kotor dan paling tidak mencolok adalah yang paling efektif.     

Fu Qingxuan tidak memiliki keraguan tentang resep itu.     

Selama percakapan antara Shen Xi dan Fu Qingxuan, tidak ada satu orang pun yang menyela. Mereka jelas tahu bahwa Fu Qingxuan paham apa yang harus dilakukan.     

Pada saat ini, Fu Qingxuan telah pergi dan Fu Qingye segera berjalan ke arahnya untuk berbicara.     

Fu Qingli menyela tindakan Shen Xi dan memandangnya sambil berkata, "Dokter Jiuzhou, penyakit ibuku akan aku serahkan padamu."     

Ini adalah pertama kalinya Shen Xi melihatnya begitu sopan. Tidak ada keraguan di mata yang Shen Xi benci itu. Sikapnya sangat tenang dan menaruh kepercayaan penuh. Shen Xi merasa sedikit aneh, tetapi tetap berkata dengan sopan, "Setelah Nyonya Fu selesai minum obat dan efek obatnya mulai hilang, aku harus memberinya akupunktur dan moksibusi."     

Dia ingin pergi sekarang, tapi tidak bisa. Kepercayaan di mata Fu Qingli membuatnya merasa jauh lebih baik dibanding saat membencinya.     

Fu Qingli mengangguk dan menatap Fu Qingye, "Fu Qingye, bawa Dokter Jiuzhou untuk beristirahat sebentar!"     

Jiuzhou?     

Apa yang dia pikirkan saat mengambil nama itu.     

Kenapa tidak memilih Sihai saja?     

Shen Xi telah berpakaian seperti ini dan datang untuk memeriksa ibunya. Dia tidak perlu khawatir bahwa Fu Qingli akan mengungkapkan identitasnya hingga ketahuan oleh Fu Qingye.     

Mungkin karena Fu Qingli memperlakukan Shen Xi dengan jahat sejak awal dan merasa bahwa tindakannya keliru.     

Untuk pertama kali dalam hidupnya, Fu Qingli merasa ragu tentang keputusan dan tindakannya. Benih keraguan pun berakar di hatinya.     

Shen Xi tidak tahu apa yang dipikirkan Fu Qingli terhadapnya. Dari sudut matanya, Shen Xi melihat lagi ke arah wanita yang berbaring di tempat tidur sebelum pergi bersama Fu Qingye.     

Fu Qingli mendengarkan langkah kaki di belakangnya menjauh dan pintu tertutup. Dia melihat ibunya yang terbaring di tempat tidur. Perlahan kepahitan menyebar di hatinya dan Fu Qingli meraih tangannya, "Bu, maafkan aku. Aku sangat tidak berguna."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.