Mengukir Takdir

Mimpi Tentang Ayah



Mimpi Tentang Ayah

0Baginya yang selalu mengikuti studi kedokteran, tidak akan mau melewatkan kesempatan untuk mengamati dan belajar sesuatu yang baru.     

Dia memutuskan untuk belajar pengobatan tradisional di lain waktu.     

Waktu berlalu menit demi menit, tetapi setiap detiknya terasa seperti siksaan bagi empat anggota keluarga Fu itu.     

Akhirnya, setelah setengah jam, pintu terbuka.     

Fu Qingxuan tidak punya waktu untuk mendengarkan apa yang dia katakan dan dia adalah orang pertama yang bergegas masuk untuk melihat bagaimana keadaan ibunya.     

Tiga orang lainnya menghampiri Shen Xi, memandangnya, dan menunggunya berbicara.     

Shen Xi berkata, "Perawatan Nyonya Fu untuk hari ini telah berakhir, jadi aku pergi dulu."     

Fu Qingye memandangnya dan bertanya, "Di mana Dokter Jiuzhou tinggal sekarang? Jika berkenan, tinggallah di rumahku? Dokter juga bisa lebih mudah untuk merawat ibuku."     

"Tidak, aku punya tempat tinggal. Jangan khawatir, Tuan Fu. Dalam beberapa hari ke depan, aku akan tiba di sini tepat waktu, jadi tidak akan menunda perawatan Nyonya."     

Fu Qingye berniat untuk membujuknya lagi.     

Namun, Fu Qingli telah memotongnya dan menatap Shen Xi, "Karena Dokter Jiuzhou berkata demikian, kami tidak akan memaksamu untuk tinggal. Aku akan meminta sopir untuk mengantarkanmu kembali ke kediamanmu."     

Kalau dia minta uang, aku akan memberi lebih dari yang dia minta.     

Tapi, untuk balas budi, aku tidak bisa membalasnya.     

Dia bahkan sampai repot-repot menyamar hanya untuk memeriksa ibunya. Mungkin aku tidak akan pernah bisa membalas budi.     

Shen Xi dengan sopan menolak Fu Qingli dan Fu Qingye yang ingin mengantarnya keluar. Pelayan keluarga Fu yang akhirnya mengantarnya sampai ke gerbang. Ketika melihat sebuah mobil terparkir di depan rumah keluarga Fu, Shen Xi dengan tenang berjalan menuju ke arahnya.     

Pelayan keluarga Fu memperhatikan Shen Xi masuk ke dalam mobil dan melihat ada seseorang di dalam mobil, tetapi dia tidak melihatnya dengan jelas. Secara sekilas, dia yakin bahwa orang itu adalah seorang pria. Dia menunggu sampai mobil itu benar-benar pergi sebelum kembali masuk ke rumah.     

Di dalam mobil, seluruh tubuh Shen Xi langsung terkulai lemas. Setelah tiga jam melakukan tindakan pengobatan, seluruh energinya sudah menguap. Masalahnya bukan pada proses rebusan ramuan itu, melainkan sandiwara ini yang menguras tenaganya.     

Li Yuan menatap gadis kecilnya dengan begitu lembut. Seolah-olah di dahinya tertulis 'aku hampir mati kelelahan'. Li Yuan segera mengambil teh susu dan menyerahkannya ke hadapan Shen Xi.     

Wajah gadis kecil itu kuyu dan bibirnya kering dan membuatnya sedikit kesal.      

Keluarga Fu keterlaluan sekali, mereka mengundang Shen Xi dan tidak membiarkannya minum sama sekali?     

Shen Xi sangat lemah sampai terlalu malas untuk menggerakkan jarinya. Terutama setelah melihat Li Yuan, dia menjadi semakin malas dan manja. Walaupun dia bisa bergerak, dia tidak mau bergerak. Setelah minum seteguk teh susu, dia berkata dengan pelan, "Makan."     

Li Yuan tersenyum manis dan mengeluarkan sebuah kue tar telur yang baru saja dibeli dari toko kue terkenal. Kue itu masih panas dan Li Yuan segera menyuapkan sesendok ke mulut Shen Xi.     

Mulut Shen Xi bergantian antara mengunyah dan minum beberapa teguk teh susu. Setelah makan dua kue tar telur dan minum lebih dari setengah gelas teh susu, dia akhirnya mendapatkan kembali semangatnya dan menatap Li Yuan dengan senyum mengembang, "Pengisian energi selesai!"     

Li Yuan kemudian bertanya padanya, "Bagaimana penyakit Nyonya Fu?"     

Shen Xi menghela napas, "Tidak terlalu bagus. Walaupun aku bisa merawatnya dengan baik, semua tergantung pada apakah dia tetap memikirkannya atau tidak. Jika putrinya ditemukan, dia pasti tidak akan sakit."     

Dalam hatinya Shen Xi merasa sedikit menyesal setelah mendengar dari keluarga Fu bahwa Nyonya Fu jatuh sakit seminggu yang lalu, yaitu tepat sehari setelah dia melihatnya di laboratorium.     

Nyonya Fu pasti teringat pada putrinya setelah melihat aku. Dia sampai terkena penyakit yang sangat serius dan mengancam nyawanya. Kesimpulannya, ini semua karena aku.     

Setelah mendengarkannya, Li Yuan melihat ekspresi kehilangan dan penyesalan. Dia pun berkata dengan sedih, "Ini hanya kebetulan, bagaimana bisa menyalahkan kamu?"     

Kalau sudah takdirnya bertemu pasti akan bertemu. Semuanya adalah kebetulan. Tidak ada yang harus disalahkan, tetapi aku tetap sangat bersimpati atas apa yang terjadi pada Nyonya Fu.     

Pertama, dia kehilangan putrinya dan Tuan Fu juga menghilang sepuluh tahun yang lalu. Keberadaan dua anggota keluarganya tidak diketahui pasti membuatnya sangat terpukul. Kisahnya sangat menyedihkan.     

Shen Xi sudah berada jauh dari rumah keluarga Fu tapi Fu Qingxuan belum mengetahuinya. Setelah memeriksa kondisi ibunya, dia keluar untuk mencari Shen Xi, "Kakak, Dokter Jiuzhou sibuk sepanjang malam dan kelelahan. Kenapa kamu tidak membiarkan dia makan, lalu menyuruhnya tidur di rumah? Apakah keluarga Fu kita ini miskin dan tidak punya cukup ruang untuknya?"     

Fu Qingli menjawab dengan tenang, "Dia sendiri yang tidak ingin tinggal."     

Fu Qingxuan melangkah maju dengan marah, "Aku pikir dia takut dengan sikapmu! Bisakah kamu berhenti menunjukkan wajah seperti itu sepanjang waktu? Kamu akan menakuti orang yang tidak mengenalmu dan membuat orang salah paham."     

Dia selalu memiliki wajah tanpa ekspresi itu. Keluarga kami mungkin sudah paham bahwa dia tidak sengaja menunjukkannya, tetapi Dokter Jiuzhou tidak.     

Fu Qingli tidak menjawab kata-katanya. Dia langsung mengangkat kakinya ke kamar tidur dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Kembalilah, aku akan menjaga Ibu."     

Fu Qingxuan masih menatapnya dengan ekspresi tidak senang dan mengeluh, "Kak, kamu tidak bisa melakukan ini terus. Tidak akan ada yang menyukaimu!"     

Fu Qingli menoleh dan meliriknya dengan dingin, "Kamu mengganggu istirahat Ibu."     

Dari reaksinya, Fu Qingli tahu bahwa kondisi ibunya telah membaik. Jika tidak, dia tidak akan berisik seperti ini.     

Satu minggu ini, dia berubah menjadi orang yang paling pendiam, sekaligus orang yang paling lelah karena hampir tanpa henti memeriksa ibunya.     

Fu Qingxuan merendahkan suaranya, "Jika Ibu tahu, dia juga akan memberitahumu hal yang sama. Dokter dari Jiuzhou merawat Ibu dan akan datang ke sini setiap hari untuk memberikan ramuan dan akupunktur, jadi setidaknya dia harus tinggal di rumah kita."     

Fu Qingli tidak menyukainya karena ocehannya terlalu mengganggu dan menggertakan giginya, "Pergi!"     

Fu Qingxuan masih mengoceh, "Kamu sebenarnya ingin memujiku bahwa aku telah bekerja keras, lalu ingin menyuruhku kembali dan tidur nyenyak, kan? Kalau begitu kamu bisa mengatakannya. Jika kamu tidak bicara, bagaimana aku tahu apa yang kamu pikirkan?"     

Fu Qingli berkata lagi, "Selamat beristirahat!"     

Jika dia tidak mengatakannya, Fu Qingxuan akan terus mengganggunya di sini. Tidak masalah jika Fu Qingli yang kesal, dia hanya takut mulut Fu Qingxuan itu akan terus berbicara dan mengganggu istirahat ibunya.     

"Kalau begitu awasi Ibu baik-baik dan telepon aku jika terjadi sesuatu." Fu Qingxuan mendapat jawaban yang diinginkannya. Dia yakin kondisi ibunya sudah stabil dan akhirnya dia bisa lega dan kembali ke rumah.     

Begitu sampai di rumah, dia sangat lelah hingga tertidur dengan lelap.     

Dia bermimpi.     

Dalam mimpinya, dia bertemu ayahnya.     

Ayah dalam mimpi itu menatapnya dan memberi isyarat kepadanya sambil tersenyum.     

Dia memanggilnya dengan keras dan mengejarnya dengan putus asa, tetapi semakin dia mengejarnya, ayahnya semakin menjauh darinya sampai akhirnya benar-benar menghilang dari hadapannya.     

Fu Qingxuan tiba-tiba terbangun. Hatinya terasa sangat sakit dan ketika menyentuh wajahnya terasa setetes air mata yang dingin.     

Dia menghela napas dalam-dalam dan menatap kosong pada sinar matahari yang menembus jendela.     

Sudah sepuluh tahun!     

Dalam sekejap mata, sudah sepuluh tahun sejak ayahku menghilang!     

Ini pertama kali aku memimpikannya setelah sepuluh tahun. Apakah sesuatu terjadi padanya?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.