Mengukir Takdir

Bisa Memastikan



Bisa Memastikan

Fu Qingxuan pernah mendengar seseorang berkata bahwa hanya orang mati yang muncul dalam mimpi, apalagi dia belum memimpikannya selama sepuluh tahun. Dia mati-matian berkata pada dirinya sendiri bahwa ayahnya masih hidup di suatu tempat.     

Tapi kenapa setelah sepuluh tahun aku tidak pernah memimpikannya dan tiba-tiba muncul hari ini?     

Apa yang terlintas di benaknya adalah sosok yang kemarin dilihatnya melalui jendela mobil. Namun, dia segera menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pikiran aneh yang sekilas berlalu.     

**     

Shen Xi awalnya hanya berencana untuk melihat kondisi dari Nyonya Fu. Dia tidak menyangka bahwa penyakit Nyonya Fu begitu serius dan akhirnya dia harus tinggal selama seminggu lagi.     

Keesokan paginya, Nyonya Fu mulai sadar.     

Setelah memberi Nyonya Fu akupunktur, Shen Xi melepas jarum peraknya. Nyonya Fu sudah bangun dan bisa duduk bersandar di tempat tidur. Shen Xi lalu sedikit mengangguk dan beranjak pergi.     

Nyonya Fu melihat ke arah sosok anak laki-laki yang mulai menjauh. Sorot matanya memancarkan kesedihan dan perasaan kehilangan.     

Anak ini kira-kira seusia dengan Qingxuan, tetapi anak ini terlalu dingin. Aku sudah mencoba berbicara dengannya, tetapi dia tidak memberikan jawaban satu pun.     

Aku tidak tahu seperti apa lingkungan tempat tinggal anak ini sejak masih kecil sampai-sampai dia memiliki temperamen yang dingin dan membosankan. Hal ini benar-benar sangat menyedihkan.     

Ketika Nyonya Fu bangun, anggota keluarga Fu akhirnya tenang.     

Fu Qingli selalu bersikap acuh tak acuh. Tidak peduli dalam situasi apa pun, dia pada dasarnya tidak pernah menunjukkan ekspresi berlebihan. Benar-benar tidak ada sesuatu yang bisa membedakan dari wajahnya, terutama ketika berada di depan Shen Xi. Ekspresinya selalu tenang lalu berkata padanya, "Terima kasih, Dokter Jiuzhou."     

Shen Xi mengangguk tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung berbalik untuk pergi.     

Menurutnya, semakin banyak diam, semakin sedikit kesalahan. Dia tahu dengan jelas bahwa jika dia berbicara terlalu banyak, Fu Qingye akan mengenalinya.     

Fu Qingye cerdas dan teliti. Tentu dia akan memperhatikan identitasnya.     

Fu Qingye memandangnya dengan sungguh-sungguh dan berkata dengan penuh terima kasih, "Terima kasih."     

Shen Xi mengangguk padanya sebagai rasa hormat.     

Fu Qingxuan adalah yang paling bersemangat dan bersyukur. Dia mengeluarkan sifat aslinya dan menatapnya dengan penuh harap, "Dokter Jiuzhou, aku ingin bertanya terkait masalah medis, dapatkah kamu mengobrol denganku?"     

Shen Xi hanya mengeluarkan satu kata, "Maaf."     

Fu Qingxuan ditolak, tetapi semangatnya tidak berkurang sama sekali. Dia hanya terdiam dan mengawasinya pergi, kemudian mengejarnya, "Aku pikir Dokter Jiuzhou juga tahu namaku. Kita yang sama-sama ada di bidang kedokteran harus berkomunikasi lebih banyak. Aku hanya ingin meningkatkan keterampilan medisku ke tingkat berikutnya. Jika tidak keberatan, aku ingin membawamu ke laboratoriumku."     

Shen Xi hanya terdiam. Dia selama ini sudah tahu bahwa Fu Qingxuan senang berbicara, tetapi tidak menyangka bahwa dia terlalu banyak bicara dan suaranya berdengung di telinganya seperti lebah.     

Fu Qingxuan tetap bersikeras, "Kamu tidak boleh melakukannya di balik layar seperti ini. Siang ini, ada forum akademik bidang medis di laboratorium kami. Semua orang yang hadir adalah ahli medis terkenal di bidangnya. Kamu tinggal di mana? Sebelum acara dimulai, aku akan menjemputmu."     

Shen Xi ingin mengutuknya karena terlalu berisik dan dengan dingin menolak, "Tidak perlu."     

Fu Qingxuan tidak peduli dan terus membujuknya, "Kenapa? Apa kamu tidak ingin mengejar prestasi medis yang lebih tinggi?"     

Ini adalah pertama kalinya dia ditolak secara langsung. Padahal biasanya dia yang selalu menolak orang lain. Ini juga pertama kalinya dia sangat mengagumi seseorang hingga dia ingin lebih dekat dengannya.     

Shen Xi terus menolak, "Aku tidak mau."     

Fu Qingxuan ingin terus membujuknya, tetapi perkataannya segera disela.     

Fu Qingli memandangnya dan berkata dengan sungguh-sungguh, "Qingxuan, jangan membuat masalah dengan Dokter Jiuzhou."     

Apa Qingxuan tidak bisa melihat bahwa orang ini tidak memedulikannya sama sekali?     

Aku akhirnya tahu sekarang. Shen Xi pernah mengatakan kepadaku bahwa Qingxuan terus menguntitnya.     

Namun, ini adalah pertama kalinya aku melihat Qingxuan sangat tertarik pada seseorang dan bahkan berusaha menyeretnya untuk bisa mengobrol selama tiga hari tiga malam.     

Fu Qingxuan ingin membantah, tetapi saat bertemu dengan mata dingin dan mengancam dari Fu Qingli, dia hanya bisa menekan berbagai pikiran dan rencana besar yang sudah ada dalam hatinya. Saat melihat Shen Xi telah meninggalkan pintu ruang tamu, dia masih tidak bisa menahan diri, " Aku akan mengantarkan Dokter Jiuzhou."     

Namun, Fu Qingli sudah melangkah maju, meraih lengannya, dan menariknya kembali.     

Fu Qingye hanya terdiam sambil memperhatikan setiap reaksi mereka.     

Aku sangat yakin Kakak Tertua pasti mengenalnya, begitupun sebaliknya. Dia beberapa kali menghindari kontak mata dengan Kakak Tertua.     

Fu Qingxuan bergumam dan memprotes dengan jijik.     

Fu Qingli melihat ke arah kepergian Shen Xi dan tatapan matanya menjadi semakin dalam.     

Ini adalah pertama kalinya aku menyadari dengan jelas bahwa Shen Xi benar-benar ingin pergi ke sekolah kedokteran dan selama ini ternyata dia tidak berbohong.     

Padahal ketika dia masuk sekolah kedokteran dengan keterampilan medisnya yang luar biasa ini, mungkin profesor tidak perlu mengajarinya. Justru dia yang akan mengajari profesornya. Saat berbicara tentang keterampilan medis, berapa banyak orang di dunia ini yang bisa menandinginya?     

Aku mengakui kemampuannya, tetapi keputusanku sudah bulat. aku tidak akan membiarkan Shen Xi terlibat dengan keluargaku lagi. Aku tidak bisa terus berpura-pura.     

Beberapa hari berikutnya, Shen Xi rutin datang ke rumah keluarga Fu dua kali di pagi dan sore hari untuk memberikan ramuan dan akupunktur untuk Nyonya Fu.     

Kondisi Nyonya Fu semakin membaik dari hari ke hari, tetapi dia masih tidak tahu apa-apa tentang dokter yang memeriksanya.     

Fu Qingxuan kagum pada keterampilan medis Shen Xi. Walaupun telah diabaikan berkali-kali, dia masih berusaha membujuknya setiap hari untuk pergi ke laboratoriumnya.     

Pada saat yang sama, Fu Qingxuan juga mulai mempelajari keterampilan medis tradisional dan mencari berbagai buku yang berkaitan dengan pengobatan tradisional lalu membacanya dari pagi hingga malam.     

Di sisi lain, Fu Qingye merasa semakin akrab dengan banyak ekspresi dan gerakan kecilnya. Karena Shen Xi datang setiap hari, pengamatannya menjadi semakin teliti dan mulai muncul jawaban di dalam hatinya.     

Dia adalah orang yang sangat berhati-hati dan tidak akan pernah bertindak gegabah saat hatinya belum sepenuhnya mengkonfirmasi kebenarannya.     

Dia menyelidiki nama Jiuzhou dan orang-orang yang melakukan kontak dengannya telah dianalisa secara rinci.     

Namun, Shen Xi bertindak sangat cermat dan tidak meninggalkan kelemahan atau petunjuk apa pun. Ini yang membuat Fu Qingye ragu.     

Sampai pada suatu pagi di jam kedatangan Shen Xi, Fu Qingye berjongkok di balik semak-semak gerbang rumahnya. Embun pagi membasahi rambut dan pakaiannya.     

Setelah menunggu beberapa saat, sebuah Maybach hitam berhenti di depan gerbang.     

Saat pintu mobil terbuka, dia dengan jelas melihat pria yang duduk di dalam mobil. Dalam sekejap, pandangannya terhalang karena pintu mobil sudah tertutup lagi. Namun, dia sudah bisa memastikan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.