Mengukir Takdir

Terkena Pukulan



Terkena Pukulan

0Li Yuan     

Pria di dalam mobil itu adalah Li Yuan.     

Itu benar-benar dia.     

Penglihatanku pasti tidak salah.     

Sama seperti biasanya, Shen Xi turun dari mobil dan langsung masuk ke rumah keluarga Fu. Dia memulai proses membuat ramuan, dilanjutkan dengan akupunktur, dan pergi tanpa basa-basi setelah menyelesaikan pekerjaan yang seharusnya dilakukan.     

Fu Qingye mengawasinya pergi sambil berdiri di pintu ruang tamu. Tatapan matanya tiba-tiba berubah dan berbalik untuk melihat Fu Qingli, "Kak, aku punya sesuatu untuk dibicarakan berdua."     

Fu Qingli tahu ada yang tidak beres setelah Fu Qingye keluar pagi-pagi tadi. Saat dia melihat Fu Qingye sudah beranjak, dia segera mengikuti.     

"Apa yang mau kalian bicarakan? Aku ingin mendengarkan juga." Setelah berteriak seperti itu, Fu Qingxuan segera mengejar mereka.     

Siapa sangka saat dia hampir sampai di pintu ruang kerja dan belum sempat masuk, pintu itu sudah dibanting dan tertutup.     

Jika dia tidak berhenti tepat waktu, daun pintu akan menghantam wajahnya. Seketika hatinya terasa sakit dan dia menggumamkan sesuatu dengan wajah tidak puas. Akhirnya, dia hanya bisa berbalik.     

Aku tidak mau menguping, tetapi raut wajah Kakak Kedua tidak terlihat bagus. Saat dia menatap Kakak Tertua, sepertinya memang ada sesuatu yang mengganggunya.     

Keheningan sesaat menyelimuti ruang kerja.     

Fu Qingye berdiri tegak. Dia berusaha menekan kemarahan dan kekecewaan di hatinya, lalu melihat pria di depannya yang selalu dia hormati. Dia pun bertanya langsung kepadanya, "Kamu sudah tahu siapa dia, kan?"     

Fu Qingli segera bereaksi dan sadar bahwa mungkin dia tidak dapat menyembunyikannya lagi. Dia akhirnya mengakui, "Karena dia datang ke sini dengan identitas seperti itu, maka kamu harus berpura-pura tidak tahu."     

Fu Qingye mendengus kesal. Kekecewaan yang belum pernah dia rasakan melonjak ke dalam hatinya. Dia menggertakkan gigi dan bertanya, "Kamu benar-benar tidak mengerti kenapa dia datang ke sini dengan berdandan seperti itu?"     

Ini adalah pertama kalinya Fu Qingli melihat adiknya yang selalu tenang berbicara kepadanya dengan nada tinggi. Dia sedikit mengernyit dan memperingatkannya, "Qingye, kamu sudah tahu keputusanku. Jangan membuatku marah dan jangan membuat masalah."     

Fu Qingye kesal tetapi dia malah tertawa sinis. Tangannya terkepal erat-erat dan menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya, "Jadi, kamu ingin aku pura-pura tidak tahu? Apa kamu tahu kenapa dia datang ke sini?"     

Shen Xi dari awal sudah menolak permintaan Kakak Tertua.     

Kemudian, Qingxuan diam-diam menelepon dan memberitahunya bahwa ibu kami sakit. Akhirnya dia mau datang.     

Pada akhirnya, dia hanya mengatakan pernyataan yang meremehkan seperti itu. Apakah dia tidak punya hati atau dia memang sangat membenci Shen Xi? Memangnya Shen Xi salah apa? Apa yang membuatnya sangat membenci dan menolak Shen Xi?     

Sekarang walaupun dia membawa ibunya ke dokter mana pun, pasti tidak akan lebih baik dari Shen Xi!     

"Aku tidak akan memperlakukannya dengan buruk." Setelah itu, Fu Qingli melihat Fu Qingye yang tiba-tiba mendekat ke arahnya dengan kepalan tangan terangkat yang mengarah ke wajahnya.     

Pukulan Fu Qingye cepat dan keras seolah dia telah menggunakan semua kekuatannya. Keduanya terlalu berdekatan, jadi Fu Qingli tidak bisa mengelak lagi. Pukulannya tepat mendarat di bawah mata kirinya.     

Rasa sakit di wajahnya tidak ada apa-apanya dibanding rasa sakit di hatinya. Fu Qingli menatap adiknya yang marah dan untuk sementara dia tidak tahu bagaimana harus bereaksi.     

Fu Qingye menyerangku hanya demi seorang gadis!     

Emosi Fu Qingye akhirnya pecah. Wajahnya yang tampan penuh dengan kemarahan dan kekecewaan. Dia berteriak padanya, "Lihat apa yang telah kamu lakukan? Apakah kamu ingin memaksanya hingga mati?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.