Cinta dari Masa Depan

Kamu Hanya Boleh Menjadi Milikku



Kamu Hanya Boleh Menjadi Milikku

0

Wajah Shi Beiyu menggelap. Dia menatap Mu Siyin yang menundukkan kepala, kemudian berkata dengan suara yang tidak jelas, "Kamu ingin aku membantumu memutuskan pertunanganmu?"

Mu Siyin mengangkat matanya dengan takjub, "Tidak, tidak, aku sudah memberi tahu Gu Yifan hari ini, tapi dia tidak setuju!"

Mata Shi Beiyu sedikit terlihat dingin, "Dia tidak setuju?"

Mu Siyin mengangguk dengan murung, "Ya, aku tidak tahu trik macam apa yang akan Gu Yifan lakukan! Tidak peduli apa yang aku katakan, dia tetap tidak setuju, dia juga mengatakan bahwa dia akan mengadakan konferensi pers pada sore hari untuk membuktikan bahwa dia dan Mu Xingyu tidak ada hubungan apa-apa. Cih, siapa yang akan mempercayainya!"

Shi Beiyu melihat jika Mu Siyin benar-benar tidak memiliki perasaan lagi untuk Gu Yifan, hati yang tadi cemas pun kini sudah kembali lega. Kemudian tangan besar yang memeluknya menjadi semakin kencang, dia berkata dengan posesif, "Kamu hanya boleh menjadi milikku."

Jika saat ini adalah kehidupan sebelumnya, Mu Siyin akan membalasnya, 'Diriku adalah milikku sendiri.'

Tapi sekarang…

Dia menyipitkan matanya sambil tersenyum manis, lalu berkata, "Kalau begitu, kamu juga hanya boleh menjadi milikku!"

Shi Beiyu menjadi sangat bahagia, ketika dia mendengar ini. Matanya berkilau penuh sukacita.

"Tentu saja... Aku akan membantumu membatalkan pertunangan. Sekarang, temani aku makan siang."

Mu Siyin jadi sedikit khawatir, "Tapi, kamu sekarang…" Apakah tak apa jika dia muncul sekarang?

"Kita akan membicarakannya setelah makan siang."

Mu Siyin tidak berdaya dan tidak punya pilihan selain mengangguk, "Oke."

Setelah Yan Ze mengemudi keluar dari Royal Hotel, Lu Jingcheng menelpon lagi.

Mu Siyin memegang telepon dengan wajah kusut, karena tidak tahu bagaimana menjelaskannya kepada Lu Jingchen. Bagaimanapun juga, dia tak mungkin menyalahkan orang lain karena dia tidak menepati janji dengan sepupunya ini, kan?

Ketika Shi Beiyu melihat ini, dia segera mengulurkan tangannya yang besar untuk mengambil ponsel di tangannya.

Mu Siyin terkesiap, "Hei…"

Dia ingin mengatakan hal ini, tetapi dia melihat Shi Beiyu sudah mengangkat telepon, dan meletakkannya di telinganya, kemudian berkata dengan suara dalam, "Jangan ganggu kami lagi."

Lu Jingchen yang baru saja diabaikan oleh Mu Siyin tanpa alasan, merasa cemas. Presiden Zhang masih menunggu di dalam, jadi dia keluar untuk menelponnya lagi…

Dia mendengar suara Shi Beiyu dari ujung telepon!

Dia terkejut dan ingin berteriak, tetapi dia berhasil menelan suaranya ketika mencapai tenggorokannya, dia pun mengangguk dengan senyum kaku, "Oke, oke. Silakan nikmati waktu kalian berdua."

Setelah dia mengatakan itu, dia langsung menutup telponnya!

Meski Lu Jingchen tidak mau mengakui jika dia takut, tapi siapa orang itu? Dia adalah Shi Beiyu!

Dia adalah bos besar yang bisa mengendalikan hidup matinya ekonomi dunia!

Mana berani dia melawannya?

Tapi dia mungkin tidak tahu bahwa Shi Beiyu telah memasukkannya ke dalam daftar hitamnya.

Mu Siyin memandang Shi Beiyu dengan agak kesal. Bukankah dia terlalu mendominasi?

"Dia itu kakak sepupuku, kamu tahu?" Dia adalah satu-satunya yang bersedia membantunya sekarang!

"Hm, aku tahu." Shi Beiyu mengangguk asal. Ekspresi sombongnya itu membuat bibir Mu Siyin berkedut.

Baiklah, baiklah, dia memang seperti ini, tidak ada gunanya membantahnya. Dia bisa menjelaskannya kepada kakak sepupunya nanti.

"Lalu… kemana kita pergi sekarang?" Mu Siyin menatapnya sambil tersenyum hingga matanya menyipit.

Ketika Shi Beiyu melihat senyumnya yang indah dan manis, hatinya seakan bergetar. Dia perlahan-lahan membungkuk…

Ketika Mu Siyin sadar apa yang terjadi, Shi Beiyu sudah menciumnya.

Ciumannya mendominasi dan lama. Dia memeluknya erat-erat dengan kedua tangannya, seolah-olah agar mereka berdua bisa menyatu.

Mu Siyin tidak menolak ciumannya sama sekali. Sebaliknya, dia segera tenggelam dalam ciuman memabukkannya.

Yan Ze, yang mengemudi di depan, benar-benar ingin menarik bola matanya!

Matanya panas, sangat panas… Dia merasa kesal, kenapa dia masih lajang!


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.