Cinta dari Masa Depan

Ingat, panggil aku Kak Yu



Ingat, panggil aku Kak Yu

0Mu Siyin tidak bisa menahan mulutnya, "Kamu benar-benar pandai berbicara ya~"      

Ji Yang menatapnya, "Kenapa? Apa dia benar-benar miskin?"     

"Bukan seperti itu. Aduh, tunggu kamu kembali dulu baru aku akan memberitahumu." Kata Mu Siyin dengan susah payah dan malu-malu.     

"Baiklah, baiklah, baiklah, ini giliranku untuk mandi. Kamu istirahatlah lebih awal."      

"Ya, sampai jumpa besok."     

Setelah menutup panggilan video, Mu Siyin juga pergi ke kamar mandi untuk mandi. Beberapa saat kemudian dia berbaring di kasur setelah mengeringkan rambutnya, dia menyadari bahwa ada dua panggilan tak terjawab di ponselnya.     

Itu adalah panggilan dari Shi Beiyu, selain itu juga ada satu pesan masuk, [Kamu sedang apa?]     

Mu Siyin tersenyum dan segera membalasnya, [Baru selesai mandi.]     

Tak lama kemudian Shi Beiyu langsung membalasnya, [Ayo mandi bersama lain kali.]     

Mu Siyin terkejut dan tersipu, [Paman, perilakumu buruk.]     

Shi Beiyu, [Jangan memanggilku paman.]     

Mu Siyin tergelak, [Kamu jauh lebih tua dariku, bukankah lebih baik kamu dipanggil paman? Kamu harus menerima kenyataannya.]     

Shi Beiyu, [Ingat, panggil aku Kak Yu.]     

Mu Siyin tertawa terbahak-bahak, dia tidak menyangka bahwa Shi Beiyu ini punya sifat membosankan dan kekanak-kanakan di dalam hatinya?     

"Memanggilnya Kak Yu? Apa dia tidak malu?"     

[Paman, aku cukup jujur.]     

Shi Beiyu tidak membalas pesan itu, Mu Siyin menunggu beberapa saat hingga mengira bahwa pria itu marah padanya dan tidak ingin berbicara lagi dengannya.     

Saat sedang memikirkan kata-kata untuk menyenangkannya, tiba-tiba pesan Shi Beiyu datang, [Malam ini pergi ke mana?]     

Mu Siyin memikirkan matanya dengan hati-hati dan mulai mengetik, [Di rumah saja.]     

[Katakan yang sebenarnya.]     

Mu Siyin berpikir bahwa Shi Beiyu pasti sedang mengujinya, [Aku benar-benar ada di rumah.]     

[Apakah kamu lelah bersembunyi hari ini?]     

Mu Siyin, Hmm… Sepertinya dia melihatnya?     

[Apa yang kamu berbicarakan? Aku tidak mengerti.] Dia terus berpura-pura bingung.     

Dia tidak menghiraukannya, Shi Beiyu kembali membalas pesan, [Jika aku melihatnya sekali lagi, kamu akan menanggung resikonya.]     

Mu Siyin terkejut, dia tidak menyangka bahwa Shi Beiyu melihatnya. Dia pikir bahwa dia dan kakak sepupunya sudah bersembunyi dengan baik. Bagaimana dia bisa melihatnya? Dasar tuan ini!     

Saat tidak tahu harus membalas apa, Shi Beiyu mengirimkan pesan lain, [Tidak ada yang ingin kamu katakan padaku?]     

Mu Siyin mengerutkan kening kebingungan, Shi Beiyu berharap dia berkata apa?     

Setelah berpikir sejenak, Mu Siyin mulai membalas pesan itu, [Selamat malam.]     

Kemudian, Shi Beiyu kembali mengabaikannya lagi.     

Keesokan harinya, Mu Siyin terbangun karena suara seseorang– "Mu Siyin! Apa kamu tidak mendengar aku memanggilmu!" Sepertinya Mu Xingyu sedang menendang pintu kamarnya dari luar.      

Mu Siyin tidak lagi mengantuk dan dia langsung duduk di tempat tidur dengan rambut yang berantakan, lalu berjalan mendekati pintu.     

Tepat di depan pintu, Mu Siyin membuka pintu itu dengan kasar sampai hampir membuat Mu Xingyu terjerembab!     

"Untuk apa kamu marah pagi-pagi seperti ini?" Mu Siyin menatap Mu Xingyu yang sedang menyeimbangkan tubuhnya dengan kesal.      

Mu Xingyu benar-benar marah! "Kenapa kamu begitu marah? Kamu bahkan tidak melihat jam dan masih ingin tidur? Semuanya menunggumu untuk sarapan bersama!"      

Mu Siyin merasa bosan, "Sejak kapan kalian menungguku untuk sarapan? Apa hari ini matahari terbit dari barat? Ternyata malah kamu yang muncul?"     

Wajah Mu Xingyu terlihat memerah karena marah, "Kamu pikir aku ingin memanggilmu? Ayah yang menyuruhku untuk memanggilmu, cepat membersihkan dirimu!"     

Mu Siyin melihat Mu Xingyu yang berbalik dan pergi, lalu berkata dengan dingin, "Siapa namamu? Pintu ini terbuka karena tendangan kaki gajahmu itu!"     

Mu Xingyu yang mendengar itu hampir jatuh karena marah!     

Kaki gajah? Mu Siyin ini menyebutnya kaki gajah?!     

Dia merenggangkan kakinya dan memeriksanya, bukankah itu terlalu besar?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.