Cinta dari Masa Depan

Sedikit…merindukanmu



Sedikit…merindukanmu

0Mungkinkah takdir masih berputar pada garis kehidupan sebelumnya?     

Apakah keluarga Mu hanya bisa diselamatkan oleh Shi Beiyu?     

Mu Siyin tiba-tiba merasa takut menghadapi takdir di depannya, karena dia sangat kecil. Apakah dia benar-benar bisa merubah banyak hal di masa depan?     

Di saat itu, dia tiba-tiba sangat ingin bertemu dengan Shi Beiyu. Benar-benar menginginkannya. Dia ingin bertemu dengan Shi Beiyu dengan segera.     

Ketika pikirannya masih dipenuhi olehnya, dia langsung mengeluarkan ponsel dan menelponnya…     

Shi Beiyu sedang duduk di mobil saat ini, dia sedang memilah dokumen yang akan digunakan saat rapat pemegang saham bersama dengan buku catatannya.      

Saat sedang fokus berpikir, ponsel di dalam sakunya tiba-tiba bergetar.     

Hanya beberapa orang yang mengetahui nomor pribadi Shi Beiyu, dan hanya beberapa orang pula yang bisa menghubungi langsung ke ponselnya.     

Dia pikir itu panggilan dari keluarganya. Saat mengeluarkan ponsel, dia melihat ada kata "Yinyin" yang terpampang di layar.     

Saat itu, mata amber phoenix-nya tidak bisa menahan diri untuk membeku, seolah-olah dia tidak pernah menyangka bahwa Mu Siyin akan mengambil inisiatif untuk menghubunginya.     

Meskipun begitu, di dalam hatinya dia merasa sangat senang. Shi Beiyu terdiam sejenak dan mengatupkan bibirnya, lalu mengangkat jarinya dan menyambungkannya–     

"Shi Beiyu, kamu di mana? Aku ingin bertemu denganmu."      

Suara Mu Siyin terdengar sedikit cemas, dan Shi Beiyu mendengar dia seperti sedang dalam bahaya. Dia mengerutkan kening, "Ada apa?"      

Mu Siyin memandang ke bawah dan memelankan suaranya, "Tidak ada apa-apa, aku hanya sedikit… merindukanmu."     

Suara Mu Siyin dari seberang panggilan terdengar begitu lembut di mobil yang sunyi itu, suara itu selembut kain sutra yang tak terlihat dan mampu membungkus hingga menyentuh dasar hati Shi Beiyu. Seluruh hatinya terikat dengan erat dan dia tidak bisa melepaskan diri.     

Yan Ze yang mengemudi di depan menajamkan telinganya saat ponsel Shi Beiyu berdering. Dia tiba-tiba mendengar "pengakuan kecil" Mu Siyin, dia kaget dan bahkan hampir mengambil jalan yang salah.     

"Oh Tuhan! Nona Mu Siyin ini benar-benar luar biasa!"     

Hati Shi Beiyu bergejolak, kata-kata Mu Siyin sudah cukup membuatnya lumer. "Kamu di mana?"      

Mu Siyin mendongak ke atas dan berkata, "Aku berada di Jalan Binhe Barat, Green City Square."     

"Tunggu di sana, sayang."     

"Ya."     

Setelah menutup telepon Shi Beiyu langsung berkata pada Yan Ze, "Putar balik."     

Yan Ze menggerakkan bibirnya dan mencoba untuk melawan, "Tuan, sebentar lagi kita akan sampai di kantor, para pemegang saham sudah menunggu."     

Hari ini adalah rapat pemegang saham yang diadakan sebulan sekali, rapat itu tidak bisa dipermainkan seperti itu?     

Saat Shi Beiyu mendengar ini, dia berkata lagi, "Turun."     

Yan Ze rasanya ingin mati!     

Dengan menyedihkan, "Tuan, bagaimana bisa aku menangani sendiri orang-orang tua itu!"     

Tanpa tanggung jawab dari tuan muda mereka, dia benar-benar tidak bisa menahan kelompok Rubah Tua Elit itu!     

"Katakan saja aku sedang ada urusan lain, dan dirubah jadi besok saja."     

Yan Ze terdiam, dia diusir keluar oleh Shi Beiyu dan menangis melihat tuan mudanya pergi untuk menjemput kekasih kecilnya.     

Ini bulan september, masih ada panas yang menyengat di musim panas ini.     

Ketika Shi Beiyu tiba di sana, dia melihat Mu Siyin yang duduk di tepi petak bunga sambil memainkan bunga dan tumbuhan di sana. Jika dilihat dari kejauhan, dia seperti anak perempuan di bawah umur.     

Dia membuka pintu mobil, berjalan perlahan ke arahnya dan berkata dengan suara rendah, "Kenapa kamu duduk di sini? Apa tidak panas?"     

Mu Siyin tiba-tiba mendongak ke atas saat mendengar suara Shi Beiyu     

Seketika dia melihat wajah tampan yang bisa membalikkan semua makhluk dan sepasang mata amber phoenix yang tidak bisa dijabarkan dengan kata-kata, dia segera bangkit dan memeluknya, "Akhirnya kamu datang!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.