Cinta dari Masa Depan

Jika kamu suka, tinggallah bersamaku



Jika kamu suka, tinggallah bersamaku

0Detak jantung Shi Beiyu menjadi tidak terkendali ketika tubuh mungil gadis itu masuk ke dalam pelukannya.      

Dia mengulurkan tangannya untuk mengusap rambut panjang gadis itu dengan lembut ketika merasakan Mu Siyin memeluknya dengan erat, lalu dia bertanya dengan pelan, "Ada apa?"     

Insting Shi Beiyu mengatakan bahwa hari ini Mu Siyin sedikit berbeda.     

Ketika Mu Siyin memeluk Shi Beiyu dengan erat, dia merasakan detak jantung dan suhu tubuhnya yang gelisah dan panik itu perlahan menjadi tenang.     

"Bukankah aku sudah bilang bahwa aku merindukanmu." Dia membenamkan kepalanya di lengan Shi Beiyu sambil bergumam.     

Dia tidak menyangka bahwa lengan itu terasa hangat, sangat nyaman dan menenangkan sama seperti lengan ibunya.     

Sudut mata Shi Beiyu bergetar dan jantungnya berdetak lebih cepat ketika mendengar itu.     

"Di luar panas, kita masuk ke dalam mobil dan berbicara di sana." Dia membelai kepalanya dan merasakan bahwa gadis itu sudah basah oleh keringat karena sinar matahari.     

Mu Siyin mengatupkan bibirnya dan mendongak, "Hm."     

Shi Beiyu menariknya masuk ke dalam mobil. Tanpa mereka sadari, ada seorang gadis dengan kilatan marah di matanya yang berada di sisi lain petak bunga, gadis itu memotret mereka dengan kamera ponselnya.     

Shi Beiyu membawa Mu Siyin duduk di sebelah kemudi, lalu memasangkan sendiri sabuk pengaman untuknya. Kemudian dia pergi ke sisi lainnya dan masuk ke dalam mobil.     

Dia memasang sabuk pengaman tapi dia tidak langsung menyalakan mesin mobilnya. Dia menoleh ke Mu Siyin dan berkata, "Ada apa? Katakan padaku sejujurnya."      

Shi Beiyu tidak mungkin berpikir bahwa Mu Siyin ingin bertemu dengannya hanya karena merindukannya. Kalau tidak, tidak mungkin di hari yang panas ini dia berjongkok sendirian di pinggir jalan untuk berjemur di bawah sinar matahari.      

Wajah Mu Siyin terlihat tertekan, dia tidak ingin mengganggu Shi Beiyu, namun dia berbalik dan meminta bantuan padanya. Tidak peduli bagaimana memikirkannya, semuanya itu sangat membingungkan.     

Shi Beiyu sepertinya melihat kebingungan Mu Siyin dan berkata, "Pelan-pelan saja, jika sudah selesai berpikir baru katakan padaku." Kemudian dia menyalakan mesin dan mulai mengemudi.     

Mu Siyin ingin berbicara dengannya setelah dia berpikir sejenak. Tapi tiba-tiba dia melihat tanda jalan di luar jendela, "Kamu akan membawaku ke mana?"     

Shi Beiyu menjawab, "Kamu akan tahu saat sudah sampai."      

Mu Siyin meremat jari-jarinya dengan gelisah, dia masih bisa bermain misteri dengannya?     

Tidak, dia hanya ingin membawanya ke rumahnya. Dia hanya bisa hidup selama dua tahun di kehidupan terakhirnya~     

Setelah hampir dua puluh menit, mobil masuk ke area villa paling mewah di distrik timur Kyoto.     

Setiap lahan dan rumah di sini sangat terbatas, bahkan sekarang keluarga Mu sulit untuk mendapatkan satu unit di sini!     

Sesampainya di gerbang villa nomor delapan, gerbang hitam tipis itu langsung terbuka secara otomatis. Shi Beiyu mengarahkan mobil hingga masuk ke halaman dan ada dua pengawal dengan setelan hitam datang untuk menyambutnya.      

Saat Shi Beiyu turun dari mobil, dia sendiri yang menuntun Mu Siyin untuk turun. Kemudian, dia berbisik pada pengawal yang ketakutan itu dengan suara rendah, "Bawa mobilnya turun."      

Kedua pengawal itu akhirnya tersadar dan menundukkan kepalanya, "Baik."      

Mu Siyin mengangkat alisnya ketika melihat villa yang mewah dan indah itu, "Kamu tinggal di sini?"      

Shi Beiyu mengangguk, "Kamu suka?"      

Mu Siyin perlahan mengamati tanaman dan pohon yang dikenalnya, dia berjalan ke arah sekumpulan mawar merah muda, lalu mengatupkan bibirnya dan berkata, "Aku menyukainya."      

Di kehidupan sebelumnya, dia menganggap tempat ini sebagai sangkar dan dia tidak pernah berdiri di halaman untuk menikmati pemandangan ini. Hari ini dia melihat bahwa villa ini benar-benar mewah dan indah.     

Senyum Mu Siyin menyilaukan mata Shi Beiyu, dan tiba-tiba dia teringat satu kalimat 'orang lebih menawan dari bunga'     

Itu benar, karena bunga yang berwarna-warni itu kehilangan warnanya jika Shi Beiyu berada di hadapannya.     

Shi Beiyu mendekatinya dengan perlahan dan dengan lembut memeluknya dari belakang, "Jika kamu menyukainya, tinggallah bersamaku."      

Mu Siyin terkejut saat mendengar ini. Dia segera melepaskan diri darinya dan melihat ke arahnya sambil bersenandung, "Jangan coba-coba menculikku!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.