Cinta dari Masa Depan

Aku tidak percaya dengan omong kosongnya



Aku tidak percaya dengan omong kosongnya

0Mu Siyin terlihat sedikit konyol sekarang.      

Ini adalah sebuah anugerah!     

Meskipun, dia masih sangat penasaran apa kakak sepupunya bermain dengan wanita muda dan cantik atau semalam dia memang hanya membicarakan tentang bisnis?     

"Yangyang… itu… "      

"Yinyin, apa yang kamu lakukan? Ayo pergi~"      

Mu Siyin ingin kembali bertanya tentang kejadian semalam pada Ji Yang, namun saat pergi Lu Jingchen berbalik lalu memanggilnya.      

Mu Siyin segera menepuk bahu Ji Yang, "Aku akan bertanya padanya." Kemudian dia berlari menuju Lu Jingchen.      

Lu Jingchen melihat Mu Siyin dengan curiga, dia mengerutkan kening lalu bertanya, "Apa kamu mengenal pria itu?"      

Mu Siyin terkejut, "Pria apa, dia itu wanita tahu!"      

"Dari mana dia terlihat seperti wanita? Dia itu jelas-jelas pria!" Lu Jingchen masih bisa merasakan sakit karena tendangan Ji Yang tadi malam.     

Mu Siyin menarik Lu Jingchen, "Kakak sepupu, semalam apa benar kamu…"      

"Semalam itu murni salah paham! Aku semalam benar-benar membicarakan bisnis dengan kedua wanita itu, tapi mereka berdua menginginkan keindahanku dan lompat ke pelukanku. Sebelum aku bisa menjauhkan mereka, wanita dan pria itu dengan cepat masuk!"      

Mu Siyin berkedip, "Benarkah?"      

Lu Jingchen ingin menarik rambutnya, "Kamu tidak percaya?"      

Mu Siyin tersenyum sambil mengangguk, "Percaya, aku percaya! Kamu jangan emosi seperti itu."      

Lu Jingchen mendengus, "Singkatnya, semalam aku sedang tidak beruntung, dan kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi!"      

"Wanita tomboy itu menendang kakiku di depan banyak orang dan membuatku malu. Aku harus mencari kesempatan untuk memperbaikinya!"     

Mu Siyin tersenyum mendengar keluhan Lu Jingchen, "Itu hanya ditendang, kenapa kamu ingin membalas dendam seperti ini?"      

Dahi Lu Jingchen tertarik, "Kamu tidak perlu membahas masalah ini lagi!"      

Mu Siyin terdiam, lalu Lu Jingchen pergi bersama dengan pengacaranya, Mu Siyin hanya bisa tersenyum lemah dan berbalik untuk mencari Ji Yang. Dia menemukan sahabatnya itu terlihat sangat tertekan.     

Meskipun ini adalah kasus prostitusi, tapi bukankah ini adalah tugas pertamanya? Bagaimana bisa dirinya salah menangkap seseorang dan juga dimarahi oleh ketua?     

"Yangyang."      

Raut wajah Ji Yang dengan jelas menunjukkan bahwa dia sedang dalam suasana hati yang sangat buruk. Mu Siyin mendekatinya dan duduk di tangga bersamanya.      

"Kakak sepupu bajinganmu itu sudah pergi?" Ji Yang bertanya tanpa emosi.      

Mu Siyin tersenyum, "Aku akan mengundang kalian berdua untuk makan malam di lain hari. Lalu bagaimana jika kalian berdua berjabat tangan dan berdamai saja?"      

Ji Yang segera mendengus, "Tidak, aku tidak ingin berdamai dengan orang seperti itu."      

Mu Siyin jadi sedikit kesulitan untuk menjelaskan, "Tapi semalam, sepertinya dia benar-benar sedang membicarakan bisnis dengan dua wanita itu."      

"Cukup!" Ji Yang membuat gerakan tangan untuk berhenti. "Aku tidak percaya dengan omong kosongnya." Ji Yang tidak ingin menerima alasan lain karena dia melihat dengan mata kepalanya sendiri bahwa dua wanita itu berada di pelukannya, mereka bahkan hampir melepaskan pakaiannya!      

"Baiklah, baiklah. Apa kamu ingin pergi bekerja? Jika tidak, ayo kita pergi jalan-jalan bersama?"      

Ji Yang sekarang tidak dalam suasana hati yang baik untuk bekerja! "Hari ini aku tidak kerja!"      

Mu Siyin sudah lama tidak pergi jalan-jalan bersama Ji Yang. Hari itu mereka menghabiskan sepanjang hari untuk berbelanja dan makan malam. Setelah itu mereka pulang ke rumah masing-masing.     

Begitu masuk ke kediaman Mu, tiba-tiba terdengar suara mengejek dari Mu Xingyu di ruang tamu, "Setelah pergi bermain-main selama dua hari, akhirnya pulang juga?"      

Mu Siyin mencibir, "Kemana pun aku pergi itu bukan urusanmu."      

"Mu Siyin, kamu benar-benar punya muka? Apa sangat menyenangkan dibesarkan oleh seorang pria?!"     

Mu Siyin tertawa tanpa emosi, dia melihat ke arah Mu Xingyu, "Bukankah sangat menyenangkan bisa berkencan dengan pria yang kamu sukai?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.