Cinta dari Masa Depan

Aku Mu Siyin, datang untuk bekerja



Aku Mu Siyin, datang untuk bekerja

0Mu Siyin yang duduk di depan meja dengan acuh tak acuh, dia melihat dua orang mendekat ke arahnya dengan marah, "Kalian tidak bisa duduk di kursi dan makan dengan benar?"      

Untuk sesaat wajah Mu Xingyu dan Li Tongzhi berubah menjadi semerah hati babi.      

"Mu Siyin! Kami akan melihat sejauh mana kamu bisa bertingkah seperti ini!" Li Tongzhi menghentakkan kakinya dengan marah.      

"Kalau begitu kalian tunggu dan lihat saja, aku sarapan dulu." Jawab Mu Siyin dengan santai.     

Mu Xingyu menatapnya, "Ini sangat tidak sopan! Ayah dan nenek bahkan belum keluar!"      

Mu Siyin menyesap susunya, "Aku makan dengan lambat, jadi aku tidak perlu menunggu mereka."      

Kedua orang itu terdiam. Setelah beberapa saat, Mu Heyuan dan Nyonya Besar Mu keluar dari kamarnya mereka masing-masing.     

Raut wajah mereka berdua menjadi heran, kesal dan bercampur emosi lain ketika melihat Mu Siyin sarapan sendiri di meja makan dengan bahagia.      

Mu Siyin mengangkat alisnya dengan acuh dan memberikan salam pada mereka, "Pagi ayah, nenek~ Cepatlah sarapan, makanannya tidak enak jika sudah dingin."      

Nyonya Besar Mu bergumam pelan di hatinya, lalu mendekat, "Hari ini mengapa kamu bangun pagi?"     

Mu Siyin tersenyum, "Aku akan pergi ke perusahaan hari ini, bukankah normal aku bangun pagi?"      

Wajah Nyonya Besar Mu dan yang lain membeku mendengar ucapan Mu Siyin.      

Sebenarnya mereka berpikir Mu Siyin tidak akan pergi ke perusahaan lagi setelah menghilang selama dua hari, meskipun sebelumnya mereka juga menganggap Mu Siyin hanya bermain-main di perusahaan. Tidak disangka bahwa dia akan benar-benar pergi?      

"Heh, kamu baru saja lulus, apa yang kamu lakukan di perusahaan? Mempermalukan diri sendiri?" Li Tongzhi mencibir.      

Mu Siyin menjawab pelan, "Tidak peduli seberapa memalukannya, itu masih lebih baik daripada hanya makan nasi saja di rumah."      

"Kamu… "      

"Lagipula, bagaimana kamu tahu aku pergi ke perusahaan untuk mempermalukan diriku?"      

Mu Xingyu mendengus dingin, "Bagaimana kami tahu? Dengan melihatnya saja aku sudah tahu! Perancang perhiasan tidak tidak sesederhana kamu yang hanya bermain-main dengan kuas di kampus!"     

Mu Siyin terkekeh, "Hal itu tidak akan mengganggu kalian."      

Mu Xingyu menjadi marah sampai ingin menuangkan susu di wajahnya!     

Nyonya Besar Mu menatapnya lalu berkata dengan tenang, "Yinyin, karena kamu ingin pergi bekerja di perusahaan, kami akan memberitahumu terlebih dulu. Perusahaan bukanlah tempat untuk bermain-main dengan temperamen seorang nona muda. Kamu harus mengikuti aturan sama seperti yang lainnya."      

Mu Siyin tersenyum hingga matanya menyipit, "Nenek, jangan khawatir. Tidak ada yang bisa dicapai tanpa suatu norma atau standar, aku tahu tentang hal ini."      

"Hm, baiklah jika kamu mengetahuinya."      

Mu Xingyu merasa paru-parunya akan meledak melihat ini! Namun, Nyonya Besar Mu menyetujuinya, jadi apa yang bisa dia lakukan!!     

Mu Siyin belum mempunyai mobil, jadi dia hanya bisa berangkat bersama dengan Mu Heyuan. Mu Heyuan tetap tenang dan tidak mengatakan apapun tentang hal itu.      

Sebenarnya terkadang Mu Siyin benar-benar merasa bahwa dia bukanlah putri dari Mu Heyuan. Dia sama sekali tidak merasakan kasih sayang seorang ayah dari Mu Heyuan.      

Meskipun ada ibu tiri dan ayah tiri, tapi ayah tiri ini juga terlalu kuat, bukan?     

Hei~      

Saat dia sampai di tempat parkir bawah tanah perusahaan, dia berinisiatif untuk keluar dari mobil, lalu dia menjulurkan kepalanya untuk bertanya pada Mu Heyuan, "Ayah, apa kamu sudah memberitahu orang-orang di departemen perancangan?"      

Mu Heyuan mengangguk dengan wajah yang tenang, "Naiklah."      

Mu Siyin membuat isyarat OK dengan tangannya lalu dia berbalik dan berjalan ke arah lift.      

Di kehidupan sebelumnya, dia membuang terlalu banyak hal. Sekarang dia harus mengumpulkan semuanya.      

Departemen perancangan perhiasan ada di lantai 20. Saat Mu Siyin sampai di sana, dia langsung menuju ke resepsionis.      

"Selamat pagi… siapa anda…"      

"Aku Mu Siyin, datang untuk bekerja."      

Mu Siyin menjawab dengan lugas dan membuat mata sang resepsionis terbuka lebar.      

"Nona Muda Mu?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.