Cinta dari Masa Depan

Aku tidak menerima ucapan terima kasih secara lisan



Aku tidak menerima ucapan terima kasih secara lisan

0Dahi Tuan Gu tertarik karena marah, "Ini bukan hanya menghancurkan Yifan, tapi juga menghancurkan seluruh Keluarga Gu kita! Kalian semua! Ini benar-benar tidak berhasil, kalian justru mendapatkan kegagalan yang besar!"      

Tuan Gu berteriak lalu segera menutup teleponnya.      

Ini sudah berakhir, mengapa dia bisa marah seperti ini? Nyonya Gu tidak sabar untuk menghancurkan Mu Siyin!      

"Yifan, kamu diam dulu. Aku pergi ke kantor untuk memeriksanya."      

Jika Tuan Gu menelpon, maka situasi pasti sangat serius. Dia harus pergi ke kantor untuk memeriksa keadaannya. Gu Yifan saat ini tidak bisa bergerak, apa yang bisa dia lakukan? Dia hanya bisa mengangguk, "Baiklah."      

Nyonya Gu pergi ke kantor, tapi Gu Yiling tidak ikut. Dalam waktu singkat, Gu Yifan dan Mu Xingyu ditinggal di ruang bangsal.      

Mu Xingyu yang melihat Gu Yifan selalu memasang wajah tenang menarik tangannya lalu berbisik, "Yifan, keadaannya sudah menjadi seperti ini, jadi di masa depan Mu Siyin tidak akan mengancam kita lagi. Biarkan mereka membuat keributan di internet, kamu hanya perlu merawat lukamu dengan baik."      

Meskipun, hal-hal yang diungkapkan di internet adalah hal yang memalukan, tapi dengan cara ini setidaknya Mu Xingyu merasa dia bisa bersama dengan Gu Yifan tanpa perlu sembunyi-sembunyi. "Orang-orang itu, jika ingin memaki, maki saja."     

Dia berpikir bahwa kejadian memalukan itu hanya akan terjadi di dunia maya, setelah beberapa waktu orang-orang akan melupakannya dan topik itu menghilang begitu saja.      

Gu Yifan tersentuh dengan kata-kata Mu Xingyu. Sebagai gantinya, dia menggenggam kembali tangan Mu Xingyu dan berkata dengan rasa bersalah, "Maafkan aku, karena membiarkanmu merasa tidak adil."      

Mu Xingyu menggelengkan kepalanya dengan wajah penuh perhatian, "Tidak ada yang tidak adil, selama aku masih bisa bersamamu, itu tidak masalah."      

Gu Yifan menyipitkan matanya dan merendahkan suaranya, "Kita harus bisa membuat stabil saham ini!!"      

"Ya!"      

Mu Xingyu yang baru saja mengangguk tiba-tiba terkejut oleh suara tangisan Gu Yiling yang berasal dari pintu luar, "Kak, Kak Xingyu~ Tidak baik~"      

Mata mereka membeku! Gu Yifan tanpa sadar bangkit, tapi saat mulai bergerak wajahnya berubah menjadi pucat kesakitan!     

"Kak Xingyu… Kamu cepatlah pergi untuk memeriksa mamaku~"      

Di tengah kekacauan itu Gu Yiling berlari dengan rambut yang berantakan dari luar dengan mata yang memerah. Mu Xingyu tercengang melihatnya, "Yiling, ada apa?"      

Gu Yiling berusaha berbicara dengan suara tercekat, "Begitu aku dan mama turun ke bawah, kami dikepung oleh para wartawan. Ada terlalu banyak orang, mamaku tidak sengaja terjatuh dan tangannya diinjak-injak. Mama baru saja dibawa ke ruang gawat darurat, kalian berdua cepatlah ikut aku untuk memeriksanya~"      

Gu Yifan dan Mu Xingyu terpaku!!     

Malapetaka tidak datang dengan sekali hantam, akan ada ombak susulan yang menerpa mereka…     

Saat ini Mu Siyin tidak tahu kejadian yang menimpa Nyonya Gu. Dia sibuk menghubungi Shi Beiyu dengan telepon kantornya di waktu istirahat. Panggilan itu berdering cukup lama sampai Shi Beiyu mengangkatnya- "Aku sempat berpikir bahwa kamu tidak akan mengangkatnya~"      

Shi Beiyu berkata dengan suara rendah, "Aku baru saja selesai, di mana ponselmu? Kenapa tidak bisa ditelepon?"      

Shi Beiyu mencoba meneleponnya siang tadi, tapi panggilannya bahkan tidak tersambung.      

Mu Siyin mengerutkan wajah dan mendengus, "Tadi pagi saat baru sampai kantor, aku bertemu dengan Gu Bapo dan dia melempar ponselku."      

Mata Shi Beiyu menggelap, "Apa dia merundungmu?"      

"Tidak! Bagaimana bisa aku membiarkannya melakukan itu!"      

"Baguslah kalau begitu."      

Mu Siyin tertawa lalu berkata, "Video dan foto yang kamu unggah tadi siang itu sangat tepat waktu! Terima kasih~"      

Shi Beiyu tersenyum mendengar itu, "Aku tidak menerima ucapan terima kasih secara lisan."      

Mu Siyin mengangkat alisnya tanpa berpikir, "Kalau begitu kamu ingin ucapan terima kasih yang bagaimana?     

Shi Beiyu berkata dengan suara rendah, "Kamu tahu itu."      

Wajah Mu Siyin dengan cepat menjadi merah ketika mengetahui apa yang dimaksud oleh Shi Beiyu, "Mata hari masih sangat terik, apa yang kamu pikirkan!?"      

Shi Beiyu terkekeh, lalu berkata dengan suara hangat dan ambigu, "Kalau begitu malam ini, biarkan aku melihat ketulusanmu."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.