Cinta dari Masa Depan

0"Asal jangan bertemu dengan orang-orang yang punya motif tersembunyi saja!" Kakek Shi mendengus.      

Mama Shi tidak punya pilihan, "Untuk poin ini, aku pikir Ah Yu harus memastikannya sendiri. Tidak pernah ada satupun wanita yang ada di sekitarnya selama ini. Tidak mudah untuknya jatuh cinta, jadi aku juga tidak terlalu peduli. Selama gadis itu baik dan latar keluarganya masuk akal, maka biarkan saja."      

Mama Shi saat ini tidak punya cara untuk mengambil hati Shi Beiyu. Saat anaknya itu masuk di usia awal dua puluh lima tahun, dia dan kakek Shi panik mencari seorang wanita untuknya. Seluruh gadis keluarga bangsawan di Kyoto telah diseleksi oleh mereka, tapi Shi Beiyu bahkan tidak meliriknya dan membuat kakek Shi sangat marah.      

"Jika kamu terus begitu, kamu tidak bisa membiarkannya mengacaukan segalanya. Akhirnya pun, dia harus melewati standar kita!"      

Mama Shi tersenyum, "Kalau itu pasti, tapi hubungannya dengan gadis ini sekarang masih belum stabil dan mungkin ini hanya bermain-main saja. Tunggu saja sampai dia bersedia memperkenalkannya pada kita, baru kita membantunya untuk mengambil keputusan."      

Kakek Shi mengangguk mendengar itu, "Hm."      

Setelah makan malam, kakek Shi langsung kembali ke kamarnya. Sedangkan mama Shi duduk di ruang tamu sambil berpikir sejenak, dia tidak bisa menahan dirinya untuk mengambil ponsel dan menghubungi sebuah nomor-     

Setelah beberapa saat menunggu, teleponnya tersambung, "Nyonya, ada yang bisa saya lakukan."      

Mama Shi terdiam sejenak, "Pergi dan cari tahu kekasih seperti apa yang dikencani tuan muda, lebih cepat lebih baik."      

Sebelum ini Shi Beiyu melarang Mama Shi untuk mencari tahu tentang hubungannya, jadi dia tidak menyuruh orang untuk mencari tahu. Tapi perkataan Kakek Shi malam ini membuatnya kembali khawatir. Dia pikir lebih baik menyuruh orang untuk mencari tahu asal usul tentang kekasih anaknya itu.     

Orang di seberang telepon tidak bisa menahan diri untuk tidak berhenti berpikir. Mama Shi mulai mengerutkan kening karena tidak segera mendapatkan jawaban, "Apa kamu mendengarnya?"      

Orang di seberang telepon segera sadar dan terburu-buru menjawab, "Apa Nyonya tidak tahu…. apakah Anda belum melihat berita panas di internet hari ini?"      

Mama Shi terdengar sedikit tidak senang, "Aku tidak punya waktu untuk melihat kekacauan yang ada di internet itu!"      

Mama Shi memang biasanya tidak melihat berita hiburan dan berita panas di internet. Dia pikir melihat hal-hal itu akan membuang-buang waktunya, kecuali… untuk satu tujuan.     

Orang di seberang telepon berhenti lalu menjelaskannya, "Jadi begini, hari ini, ada masalah tentang tuan muda dan nona muda yang tersebar di internet. Saya pikir Anda harus melihatnya dulu, meskipun itu bukan tentang tuan muda."      

"Apa yang kamu katakan?!" Mama Shi langsung terkejut.      

Shi Beiyu tidak pernah muncul di internet, apalagi membiarkan orang lain menunjukkan foto dan urusan pribadinya di internet. Bagaimana mungkin…     

"Nyonya, saya akan mengirimkan tautannya sebentar lagi. Anda akan memahaminya setelah melihatnya."      

Mama Shi segera berkata, "Tidak perlu, aku akan memeriksanya sendiri."      

"Anda mungkin tidak akan menemukannya sekarang."      

Pukul lima sore lewat tadi, Shi Beiyu menyuruh orang untuk menghapus seluruh berita tentangnya dan Mu Siyin di internet. Jika mencarinya sekarang pasti tidak akan bisa menemukan apapun.      

Mama Shi sedikit terkejut lalu menganggukkan kepala, "Ya, segera kirimkan padaku."      

"Baik."      

Orang di seberang telepon segera mengirimkan tautan yang tadi dia maksud setelah panggilan itu terputus. Mama Shi terdiam dan memegang ponselnya sebentar, lalu mengerutkan keningnya dan membuka tautan yang ia dapatkan-     

Dia melewatkan beberapa halaman, lalu foto indah Shi Beiyu dan Mu Siyin di tampilkan pada layar ponsel untuk pertama kalinya. Meskipun itu hanya dari samping, tapi Mama Shi bisa mengenalinya dengan sekilas bahwa itu adalah Shi Beiyu.     

Saat matanya tertuju pada wajah Mu Siyin, saat itu juga dia seperti disambar petir!      

Dia menatap dengan takjub dan tidak percaya pada foto Mu Siyin. Detik berikutnya, kemarahan yang besar langsung menyebar ke seluruh matanya…