Cinta dari Masa Depan

Kamu kenapa?



Kamu kenapa?

0Mu Siyin merasakan ejekan dan tawa sarkas dari sekelilingnya, dia berhenti sejenak lalu tersenyum, "Bukankah Direktur Wang dulunya juga seorang lulusan baru ketika baru bekerja di sini? Atau.. semua orang yang ada di sini belum lulus? Apa kalian terlahir dengan semua keterampilan itu?"      

Perkataannya membuat seisi ruangan itu menjadi sunyi. Direktur Wang membalas senyuman Mu Siyin lalu menatapnya, "Tentu saja, kami semua dulunya adalah lulusan baru, tapi seorang lulusan baru seharusnya melakukan pekerjaan yang dikerjakan oleh seorang lulusan baru. Cukup lihat saja ratusan daftar ini."      

Mu Siyin mendengus, "Apa aku bilang ingin melakukannya? Jika kamu berkata seperti itu, apa aku tidak boleh bertanya?"      

"Kamu…"      

"Dan juga, beritahu aku pekerjaan apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang lulusan baru? Apa hanya duduk di sini dan melihat atlas yang sangat bagus itu setiap hari?"      

Tanpa sadar wajah Direktur Wang menjadi gelap, "Kalau begitu apa yang ingin kamu lakukan? Kamu tidak mengerti apapun, tentu saja, kamu harus mulai dari yang paling dasar!"      

Mu Siyin tidak bisa menahan diri untuk bangkit dari tempatnya dan berjalan menuju Direktur Wang sambil tersenyum dingin, "Jika kamu berperilaku seperti ini sebagai direktur, maka departemen perancangan sungguh akan mengkhawatirkan."     

Kemudian dia pergi begitu saja. Mu Siyin memprovokasi Direktur Wang di depan banyak orang dan membuatnya menjadi sangat marah!      

Direktur Wang berteriak marah setelah mendengar perkataan Mu Siyin, "Mu Siyin! Sekarang adalah jam kerja, apa yang kamu lakukan!"      

Mu Siyin tidak berbalik dan menjawab dengan mengejek, "Apa kamu akan mengaturku bahkan ketika aku pergi ke kamar mandi?" Direktur Wang segera menutup mulutnya dan menatap punggung Mu Siyin sambil menggertakkan giginya penuh kebencian!     

"Rapat dimulai pukul dua siang!!" Teriak Direktur Wang yang kemudian kembali ke ruangannya dengan marah.      

Mu Siyin pulang dengan tepat waktu di sore hari. Setelah keluar dari perusahaan dia melihat mobil yang dia kenal dalam sekali pandang. Mu Siyin sedikit tidak berdaya dan berjalan mendekat. "Nona Mu, silakan masuk."     

Mu Siyin menaikkan alisnya dan berkata dengan santai, "Kakak tampan, pukul berapa kamu datang?"      

Pengawal itu terkejut mendengar pertanyaan Mu Siyin. Dia mengelap keringat dingin di dahinya diam-diam dan berkata dengan suara yang kaku, "Saya dan tuan muda baru saja sampai."      

Mu Siyin terkejut. "Shi Beiyu juga datang?" Dia benar-benar sangat terkejut.      

Pintu belakang mobil itu terbuka dari dalam dan memperlihatkan wajah tampan Shi Beiyu yang dingin. "Masuk!"      

Mu Siyin berkedip memandang Shi Beiyu yang terlihat marah, "Ini… ada apa?"     

Shi Beiyu menatap Mu Siyin yang tetap berdiri di tempatnya dan tidak bergerak, dengan menekan amarahnya dia mengulurkan tangan dan menarik Mu Siyin masuk ke dalam mobil.     

"Hei, pelan-pelan, tanganku!" Mu Siyin benar-benar terluka karena Shi Beiyu. "Kamu kenapa?" Dia mengerutkan kening dan menatapnya.      

Shi Beiyu tidak mengatakan apapun dan langsung mengarahkan wajahnya menatap jendela.      

"Apa dia marah karena aku tidak pergi ke villa semalam?" Mu Siyin berpikir dalam hati, mungkin saja itu alasannya. Kemudian dia mengangkat tangannya dan langsung menarik wajah Shi Beiyu untuk menatapnya.      

Mobil ini tidak punya fungsi penyekat antara pengemudi dan penumpang, pengawal di depan tidak sengaja melihat tindakan Mu Siyin. Jangan tanyakan betapa terkejutnya dia! Nona Mu ini terlalu berani! Tidak heran semua orang mengatakan bahwa tuan muda sangat memanjakannya. Jika ada wanita yang berani melakukan ini sebelumnya, dia pasti akan dibuang ke tempat terpencil.     

Mu Siyin menatap Shi Beiyu dengan wajah yang serius, dan memelototinya, "Kamu kenapa, katakan!" Bagaimana Shi Beiyu bisa mengatakannya sekarang? Jika dia mengatakannya pasti dia akan sangat malu!      

Dia hanya bisa menenangkan ekspresinya dan kembali menatap ke jendela. Mu Siyin bingung dan berkata dengan tidak berdaya, "Apa kamu marah padaku karena aku tidak pergi ke villa semalam?" Mata Shi Beiyu berhenti bergerak, kemarahan di matanya menjadi semakin kuat…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.