Cinta dari Masa Depan

Aku lihat kamu punya potensi untuk membuatnya marah



Aku lihat kamu punya potensi untuk membuatnya marah

0Mu Siyin tidak menemukan kesalahan pada dirinya lalu menarik lengan baju Shi Beiyu, "Bukankah aku sudah bilang padamu bahwa semalam aku kembali ke kediaman Mu."      

Shi Beiyu tetap saja diam, Mu Siyin kembali berkata, "Jangan marah~ Aku akan pergi ke villa malam ini, oke?"      

Shi Beiyu berpikir Mu Siyin terlalu berisik, dia menolehkan kepalanya dan sedikit membungkuk lalu membungkam bibirnya.      

Mu Siyin tertegun…     

Ciuman itu sangat tiba-tiba, hari ini Shi Beiyu terlihat seperti binatang buas yang sedang marah. Dia menggigit bibir Mu Siyin dengan sangat kasar dan gila tanpa ampun sampai membuatnya sedikit kewalahan.      

"Uh… sakit." Mu Siyin akhirnya mengeluarkan dua kata, tapi semua suara Mu Siyin ditelan oleh ciuman Shi Beiyu. Pengawal yang duduk di depan sangat ingin memasang penyekat saat, ini terlalu panas untuk matanya! Tidak heran asisten Yan selalu mengatakan ingin jatuh cinta setelah disiksa baru-baru ini.      

Ciuman Shi Beiyu sangat mendominasi, ganas dan panjang, bahkan hampir membuat Mu Siyin tercekik. Mu Siyin merasa bibirnya seolah-olah terlepas ketika berhasil mendorong Shi Beiyu menjauh. Dia bernafas dengan terengah-engah lalu menatap Shi Beiyu dengan wajah yang kusut, "Apa kamu seekor anjing?"      

Wajah Shi Beiyu menjadi gelap mendengar itu…      

"Masih ingin lagi?" Tanya Shi Beiyu.     

Tangan Mu Siyin terangkat untuk menutup mulutnya ketika mendengar itu, kemudian dia berkedip dan menggelengkan kepalanya dengan kuat. Mu Siyin bingung, apa malam ini Shi Beiyu memakan bahan peledak? Mu Siyin tidak berani untuk mengucapkan sepatah kata agar tidak dicium oleh Shi Beiyu lagi.      

Sesampainya di villa, Shi Beiyu turun dari mobil dengan wajah yang dingin. Mu Siyin mendengus, "Apa dia dia sedang kecanduan?"     

"Shi Beiyu, tunggu!" Teriak Mu Siyin, tapi Shi Beiyu seperti tidak mendengarnya, dia hanya berjalan lurus dengan kakinya yang panjang seolah membiarkan Mu Siyin mengejarnya, dan dia merasa sangat senang dengan itu.      

"Sebenarnya kenapa kamu marah? Apa kamu tidak bisa mengatakannya?" Mu Siyin terus bertanya padanya.     

Zhong Bo yang sedang tertidur di kursi dekat pintu langsung bangun ketika mendengar suara Mu Siyin memanggil Shi Beiyu. Sesaat setelah dia membuka matanya, dia melihat Shi Beiyu yang berjalan menjauh dengan wajah yang dingin. Sedangkan Mu Siyin berlari mengejarnya.      

"Shi Beiyu~ Tunggu aku sebentar~"      

Mu Siyin hendak mengikuti Shi Beiyu, tapi tiba-tiba Zhong Bo merentangkan tangannya untuk menghalangi, "Gadis kecil, kamu memprovokasi Xiao Beibei kami lagi, ya?"      

Jangan katakan seberapa tidak berdayanya Mu Siyin, "Aku tidak tahu. Dia tiba-tiba saja marah."      

Zhong Bo jelas terlihat tidak percaya, dia menatap gadis kecil di depannya, "Bagaimana bisa? Xiao Beibei kami tidak mudah marah."      

Mu Siyin mencibirkan mulutnya, "Kamu bilang dia tidak mudah marah?"      

Zhong Bo berpikir sejenak lalu berkata, "Tapi, aku pikir kamu punya potensi untuk membuatnya marah."      

Mu Siyin tidak bisa berkata-kata. "Ini sudah larut. Zhong Bo, cepatlah kembali ke kamar dan beristirahatlah." Kemudian dia bergegas naik ke lantai atas.      

Zhong Bo mengernyit melihat itu, "Xiao Beibei benar-benar~ Sifat kekanakan apa yang dimainkan oleh pria dewasa?"      

Mu Siyin membuka pintu kamar utama ketika Shi Beiyu sedang berdiri di dekat gantungan untuk melepaskan dasinya, postur tubuhnya yang tinggi, tegap dan seksi membuatnya terlihat tampan!!     

Mu Siyin menutup pintu lalu mendengus pelan dan berjalan mendekatinya, "Kamu sebenarnya marah kenapa? Bisakah kamu mengatakannya dengan jelas?"      

Shi Beiyu hanya meliriknya lalu kembali membuka kancing bajunya dengan elegan. Kepala Mu Siyin berdenyut! Tatapan matanya membeku, dada yang kokoh dan kuat milik Shi Beiyu dengan cepat terekspos di depannya tanpa penghalang. Dia berkedip dan tidak bisa menahan diri untuk melangkah mundur…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.