Cinta dari Masa Depan

Aku Tidak Ingin Membiarkanmu Menunggu Terlalu Lama



Aku Tidak Ingin Membiarkanmu Menunggu Terlalu Lama

0Percakapan antara Mu Siyin dan Lu Jingchen melalui telepon itu menjadi hening, keheningan yang mati.     

Entah sudah berapa lama sampai akhirnya Mu Siyin berkata dengan pelan, "Kakak sepupu, kenapa tiba-tiba membicarakan tentang ini denganku?"      

Lu Jingchen menghela nafas berat, "Shi Beiyu adalah pria yang pantas bagi ribuan wanita yang ingin menghancurkan dirinya sendiri, tapi Yinyin, aku tidak berharap kamu menjadi salah satunya."      

"Kenapa kamu mengatakan hal seperti itu padaku?" Mu Siyin berusaha untuk tetap menjaga suaranya. Dia juga ingin tahu mengapa kakak sepupunya berkata seperti itu. Lu Jingchen terdiam beberapa saat, lalu melanjutkan perkataannya dengan pelan, "Saat ini semua orang di kalangan bangsawan mengetahui bahwa besok adalah ulang tahun kakek Shi, dan mereka sangat menantikan hari itu, tapi sebenarnya menunggu karena besok adalah waktu bagi Shi Beiyu untuk memilih tunangannya."      

Untuk sesaat detak jantung Mu Siyin seperti berhenti berdetak.      

Lu Jingchen melanjutkan ucapannya, "Semua yang menerima undangan tersebut adalah keluarga yang sangat berpengaruh di Kyoto. Sedangkan perusahaan Mu sama sekali tidak terlihat oleh mereka."      

Mu Siyin terdiam cukup lama sampai dia berbisik, "Dia tidak akan memilih."      

Lu Jingchen tidak berdaya, "Yinyin, pernikahan antara keluarga dengan status yang sama itu benar adanya dan itu tidak berdasar. Bahkan jika dia menyukaimu saat ini, apa kamu bisa menjamin bahwa dia pasti akan menikahimu?"      

"Kakak sepupu, aku percaya padanya."      

"Yinyin!"      

"Aku, aku harus pulang. Sudah dulu, lain kali kita berbicara lagi." Mu Siyin langsung menutup teleponnya. Tubuhnya kaku seperti batu dan pikirannya kacau. "Memilih tunangannya?"     

Dia tahu keluarga Shi tidak akan setuju jika Shi Beiyu bersama dengannya, tapi tidak disangka bahwa mereka sudah merencanakan pernikahannya secepat ini. Mu Siyin kembali duduk di tempatnya dan mulai merenung dan terus berpikir.      

Entah berapa lama dia merenungkan itu sampai tiba-tiba ponselnya berbunyi dan dia kembali tersadar. Mu Siyin menunduk untuk melihat ponselnya, ternyata itu Shi Beiyu.      

Ponsel itu berdering cukup lama sampai dia mengangkatnya. Saat itu juga terdengar suara indah yang sangat familiar di telinganya, "Kenapa belum pulang?"      

Dia berkata pelan, "Hari ini sedikit sibuk, bagaimana kalau… kamu pulang dulu."      

"Aku akan menunggumu di bawah." Shi Beiyu tidak memberi Mu Siyin waktu untuk membantah dan langsung menutup teleponnya.      

Mu Siyin sedikit merapatkan bibirnya, dia percaya bahwa Shi Beiyu tidak akan memilih. Pemikiran ini membuat hatinya cukup lega, dia kemudian melanjutkan berkemas dan pulang. Sesampainya di lantai bawah tentu saja dia melihat mobil yang sangat ia kenali.      

Mu Siyin berjalan mendekat lalu membuka pintu penumpang, dan sebuah tangan besar langsung menariknya masuk. Dalam sekejap dia berada dalam pelukan yang hangat dari Shi beiyu. Mu Siyin membalas pelukan itu dengan erat, merasakan nafasnya, suhu tubuhnya dan juga detak jantungnya.      

Shi Beiyu menyadari gelagat yang tidak biasa dari Mu Siyin, dia menyipitkan mata phoenix-nya lalu mengangkat tangan untuk membelai rambut panjang gadis itu, "Ada apa?" Shi Beiyu merasakan ketakutan dari tubuh Mu Siyin.      

Mu Siyin menggelengkan kepalanya, "Tidak ada."      

Shi Beiyu semakin menyipitkan matanya, "Bukankah kamu tadi bilang masih ada banyak pekerjaan yang harus dikerjakan? Kenapa cepat sekali datang?"      

Mu Siyin terdiam sejenak lalu berkata pelan, "Aku tidak ingin membiarkanmu menunggu terlalu lama."      

Shi Beiyu mengatupkan bibir lalu menatapnya, "Selama itu kamu, tidak peduli seberapa lama aku menunggu, itu tidak masalah."      

Mata Mu Siyin tiba-tiba merasa tidak enak, lalu mengangguk pelan, "Tapi aku tidak ingin membiarkanmu menunggu."      

Yan Ze yang ada di depan melihat bahwa dua orang ini akan berciuman lagi, dia pun bergegas mengangkat papan penyekat. Melihat mereka menebarkan kasih sayang setiap hari membuatnya sekarat!     

Sesampainya di villa mereka langsung makan malam bersama, Shi Beiyu melihat bahwa suasana hati Mu Siyin sedang tidak baik, dia segera mengantarkannya ke kamar dan menyuruhnya untuk beristirahat lebih awal-      

"Aku akan pergi ke ruang belajar, ada sesuatu yang harus aku selesaikan. Kamu tidurlah dulu."      

Mu Siyin mengangguk, "Hm."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.