Cinta dari Masa Depan

Apa Yang Aku Inginkan Tidak Terlihat



Apa Yang Aku Inginkan Tidak Terlihat

0Akhirnya waktu makan siang tiba, Li Tongzhi dan Mu Xingyu selesai membersihkan semua tempat yang seharusnya mereka bersihkan.      

Mu Siyin menatap dua orang yang kelelahan itu, dia menaikkan alisnya dan tersenyum, "Tidak disangka, kemampuan bersih-bersih kalian sangat bagus. Bibi Li, lebih baik berhentikan dua pelayan di keluarga kita dan alihkan tugas bersih-bersih pada kalian. Lagi pula, kamu juga menganggur, jadi lebih baik kamu melakukan sesuatu untuk mengurangi kebosanan."      

Li Tongzhi ingin sekali menyiramkan sup iga yang sedang dia minum ke wajah Mu Siyin! "Mu Siyin ingin menjadikanku pelayan, dan dia hanya ingin bersolek?!"     

Mu Xingyu mendengus dingin, "Nyonya di rumah mana yang kamu lihat melakukan pekerjaan para pelayan!"      

Mu Siyin mengangkat alisn menatap Mu Xingyu, "Bukankah nyonya rumah itu seharusnya nenek? Sejak kapan berganti menjadi Bibi Li?"      

Tangan Li Tongzhi bergetar sampai sup iga di mangkuk porselen itu hampir tumpah. Dia menatap Nyonya Besar Mu yang tenang dan sedang tersanjung, "Ma, Mu Siyin sengaja membalikkan kata-kata Xingyu untuk membuat Anda kesal. Anda tidak perlu marah."      

Nyonya Besar Mu mendengus, "Maksudmu, seharusnya pemilik rumah ini adalah dirimu?"      

Hati Li Tongzhi melompat, dia dengan cepat meletakkan mangkuknya dan berkata dengan senyum, "Bagaimana bisa? Mama adalah pemilik rumah kita, bagaimana bisa aku? Xingyu hanya marah dan berkata omong kosong."      

Mu Xingyu menggertakkan giginya, dia menekan amarahnya untuk membujuk Nyonya Besar Mu, "Nenek, aku hanya salah berbicara. Anda tidak perlu memikirkannya."      

Nyonya Besar Mu menghela nafas lalu menatap Mu Siyin yang sedang dalam suasana hati baik, dia mendengus, "Lupakan, makanlah."      

Li Tongzhi dan Mu Xingyu ingin merobek Mu Siyin hidup-hidup saat ini!!     

Mereka sedang lelah, tidak berdaya dan tidak dalam suasana hati untuk 'bertengkar menggunakan akal dan keberanian' dengan Mu Siyin. Setelah makan siang, mereka kembali ke kamar masing-masing untuk istirahat dengan wajah yang murung.      

Mu Siyin merasa baik-baik saja, dia pikir bersih-bersih rumah sesekali ternyata membuatnya segar. Ketika dia kembali ke kamar, ponsel yang ada di meja samping tempat tidur sedang berdering. Dia berjalan mendekat dan melihat panggilan dari Shi Beiyu.      

Setelah ragu selama beberapa detik, dia akhirnya mengangkat tangan dan menjawab panggilan itu-     

"Kenapa tidak mengangkat telepon?" Suara Shi Beiyu sedikit berat.     

Mu Siyin merendahkan pandangannya dan berbisik, "Tidak aku bawa, jadi tidak tahu."      

Shi Beiyu terdiam, begitupun dengan Mu Siyin. Apa lagi yang bisa dia lakukan?      

Setelah beberapa saat akhirnya Shi Beiyu berhasil memecah kebisuan, "Kenapa tidak pergi ke perusahaan?"      

Mu Siyin terdiam sesaat dan bergumam, "Hari ini aku bertengkar dengan Mu Xingyu, ayahku meminta kami untuk tetap di rumah dan bersih-bersih."      

Shi Beiyu terkejut, dia tidak menyangka bahwa Mu Siyin tiba-tiba tidak pergi ke perusahaan karena alasan ini.      

"Bagaimana mereka… bisa memperlakukanmu seperti ini lagi?" Shi Beiyu mengerutkan kening dan suaranya sedikit dingin.      

Mu Siyin menghembuskan nafas pelan, "Mereka tidak bisa mempermalukanku, ini hanya pertengkaran biasa, tidak masalah."      

"Baiklah, malam nanti aku akan menjemputmu."      

Mu Siyin segera menjawab, "Aku sudah punya janji dengan Yangyang malam ini."      

Wajahnya Shi Beiyu menjadi murung ketika kembali mendengar nama Ji Yang, "Kenapa dia lagi?"      

Mu Siyin mengangkat alisnya, "Dia adalah teman baikku, makan malam bersama adalah hal yang biasa kami lakukan."      

"Kalau begitu aku adalah kekasihmu, kenapa kamu tidak bisa bertemu untuk makan malam denganku?"      

Mu Siyin seperti kehabisan kata! "Apa aku jarang bertemu dengannya?"     

"Bukankah kemarin malam kita sudah bertemu?"      

"Bukan seperti apa yang aku inginkan."      

Mu Siyin terjerat, "Tapi malam ini aku sudah membuat janji dengannya."      

Shi Beiyu menghela nafas pelan dan hanya bisa berkompromi, "Baiklah, kamu pergilah."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.