Cinta dari Masa Depan

Ada Sesuatu…. Di Pikiranmu



Ada Sesuatu…. Di Pikiranmu

0Mu Siyin mendengar ada nada marah dari ucapan Shi Beiyu. Dia terdiam sejenak lalu memberanikan diri untuk mencoba bertanya, "Apa kamu marah?"      

Shi Beiyu hanya terdiam. Setelah kejadian saat ulang tahun kakek Shi, dia dan Mu Siyin seperti memiliki jarak yang cukup jauh. Hal itu membuatnya merasa sangat lemah, kesal dan frustasi.     

"Tidak."      

Mu Siyin mengangguk pelan, "Baiklah kalau begitu, lebih baik kamu kembali bekerja, aku tutup teleponnya."      

"Ya."      

Mu Siyin berbaring di tempat tidur dengan perasaan yang sangat rapuh, saat ini dirinya dan Shi Beiyu sama-sama merasa tertekan, dan dia sama sekali tidak suka dengan situasi ini.      

Tapi… kapanpun dia mencoba untuk tersenyum di hadapan pria itu, pikirannya tidak berhenti membayangkan wanita bergaun putih di pesta itu. Sekarang dia hanya bisa menutup mata tak berdaya, sepertinya dia kembali mendapatkan masalah.      

Mu Siyin menghabiskan siang itu di dalam kamar untuk berpikir, ketika waktu menunjukkan pukul lima lewat, dia mulai berkemas untuk bertemu dengan Ji Yang.      

Mu Xingyu dan Li Tongzhi sudah menyelesaikan pekerjaan mereka dan sekarang sedang istirahat di ruang tamu sambil menonton TV. Alis mereka langsung mengerut bersamaan ketika melihat Mu Siyin yang berpakaian rapi.     

Nyonya Besar Mu yang juga melihat itu berinisiatif untuk bertanya, "Yinyin, apa kamu ingin pergi kencan?"      

Mu Siyin tahu bahwa Nyonya Besar Mu tidak sabar mendapatkan jawaban 'ya' dan anggukan darinya, tapi Mu Siyin tidak memberikan harapan itu.      

"Ji Yang ingin bertemu denganku, aku sudah membuat janji dengannya." Kemudian dia mengabaikan tatapan kecewa Nyonya Besar Mu dan langsung meninggalkan rumah.     

Mu Xingyu dan Li Tongzhi tidak bisa menahan kebahagiaan mereka. "Jika dia tidak kencan dengan pria liar, itu berarti dia sudah putus, 'kan?" Mereka hampir berteriak karena senang!     

Mereka tidak peduli dengan kepentingan perusahaan, mereka hanya berpikir jika Mu Siyin sudah putus dengan kekasihnya, maka gadis itu tidak akan bisa bertingkah sombong dan angkuh lagi.      

***     

Mu Siyin keluar dari gerbang dan ingin memesan taksi, tapi tidak disangka… tiba-tiba dia melihat mobil pengawal yang dia kenal.      

"Nona Mu, silakan masuk."      

Mu Siyin merasa bosan dengan kalimat yang selalu sama itu. Dia tersenyum tanpa bertingkah centil lagi dan langsung masuk ke dalam mobil itu. Dia yakin bahwa Shi Beiyu pasti memberi perintah pengawal ini untuk menjemputnya, tapi hal itu membuat hatinya terasa manis, dia senang tapi juga sekaligus takut, sungguh perasaan yang rumit.     

Ji Yang yang datang lima menit lebih awal melihat Mu Siyin yang berjalan mendekat, dia langsung menunjuk sahabatnya itu sambil mengerutkan kening, "Ada sesuatu… di pikiranmu."      

Mu Siyin segera menutup pintu di belakangnya dan tertawa, "Apa yang bisa aku pikirkan?"      

Ji Yang melipat tangannya, dia sedikit menaikkan dagu dan berubah menjadi seorang interogator, "Bagaimana kamu bisa membodohiku dengan mata ajaibku? Katakan ada apa?"      

Mu Siyin berjalan lemah dan menghembuskan nafas pelan, "Kamu terlalu mengerikan sebagai polisi kriminal."      

Ji Yang mengangkat alisnya, "Tentu saja, bagaimana bisa aku bekerja sebagai polisi kriminal tanpa keunggulan?"      

Mu Siyin tidak bisa menyembunyikan kebohongan dari Ji Yang, benar-benar tidak bisa lagi berpura-pura. Dia pun menatap Ji Yang dengan dagu yang ditumpukan pada tangannya lalu berkata, "Keluarganya tidak setuju jika dia bersamaku."      

Ji Yang terdiam lalu mengangguk sambil berpikir, "Itu masuk akal."      

Mu Siyin tidak bisa menahan diri untuk menunduk, "Apa kamu pikir aku tidak pantas dengannya?"      

Ji Yang menggelengkan kepalanya, "Aku tidak berpikir bahwa kamu tidak pantas untuknya, tapi… jarak latar belakang antara kamu dan dia terlalu besar. Dilihat dari pendapat orang luar saja, kamu dan dia tidak cocok, apalagi menurut keluarganya?"      

Analisis Ji Yang yang masuk akal membuat Mu Siyin mengangguk dan tersenyum kecut, "Jika kamu adalah aku, apa yang bisa kamu lakukan?"      

Ji Yang memotong, "Jika aku adalah kamu, aku tidak akan peduli pada mereka. Pemikiran hanyalah sebuah pemikiran, selama kamu dan Shi Beiyu bahagia itu sudah cukup, 'kan?"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.