Cinta dari Masa Depan

Hadiah Dari Pria Misterius



Hadiah Dari Pria Misterius

0"Yang kamu katakan cukup masuk akal, mungkin karena kontradiksi yang terjadi dua hari yang lalu, jadi kemarin dia tidak masuk."      

"Aku dengar, besok dia juga meminta izin cuti. Aku tidak tahu apa itu kencan atau hanya sendirian saja di rumah."      

Mu Siyin hanya mendengarkan mereka dengan diam, bisa dikatakan bahwa imajinasi mereka sangat tinggi.     

Di sore hari ketika pulang, tiba-tiba petugas resepsionis datang menemuinya, "Siyin, ada kiriman bunga dan hadiah untukmu. Kamu perlu memberikan tanda terimanya."      

Mu Siyin bertanya-tanya, "bunga dan hadiah?"     

Dalam sekejap semua orang yang ada di ruangan itu menatapnya dengan kepala terjulur. Beberapa orang yang baru saja membicarakan Mu Siyin saling pandang dan terkejut.      

Mu Siyin bertanya-tanya, "apakah itu… Shi Beiyu?"     

Dia ingat bahwa kemarin dia mengatakan mereka berdua tidak cocok dengan hari Valentine, "Apa karena itu jadi dia mengirim hadiah lebih awal?"     

Mu Siyin mengikuti wanita resepsionis itu dengan asli terangkat untuk mengambil barang-barang tersebut. Dia melihat petugas pengiriman menunggunya sambil memegang sebuah buket bunga mawar yang lembut.      

"Nona Mu, ini untuk Anda. Silahkan tanda tangani ini." Ucap petugas itu.     

Mu Siyin hanya merespon dengan 'oh' dan mendekat untuk mengambil bunga dan kotak hadiah itu. "Terima kasih."      

"Sama-sama."      

Si resepsionis tersenyum pada Mu Siyin, "Siyin, kekasihmu benar-benar punya inisiatif. Dia mengirimkan hadiahnya begitu cepat."      

Mu Siyin terkekeh, lalu menganggukan kepala padanya, "Ya, terima kasih."      

"Iya, sama-sama."      

Mu Siyin kembali ke mejanya dengan membawa buket bunga di bawah tatapan semua orang di ruangan itu, kemudian dia menemukan kartu berwarna merah muda di sisi bunga. Dia berkedip lalu mengambilnya, tapi dia terkejut ketika membaca kata-kata di sana… "Ternyata bukan Shi Beiyu?"     

[Nona Mu, aku mengucapkan selamat hari Valentine lebih awal. Semoga kamu tulus dan bahagia setiap hari.]     

Mu Siyin mengerutkan kening dan membolak-balikkan kartunya. Dia tidak melihat nama pengirimnya, lalu dia membuka kotak yang ada di sampingnya. Itu adalah gelang berlian warna-warni yang tidak mencolok dan sangat cantik.      

Sebagai seorang perancang perhiasan, Mu Siyin memperkirakan bahwa gelang ini setidaknya seharga enam atau lima digit.      

Dia bertanya-tanya sejenak, siapa yang memberinya hadiah yang sangat mahal dan tidak meninggalkan nama ini? Kemudian dia langsung membalik kotak itu dan tidak menemukan informasi apapun.      

"Tidak mungkin. Aku tidak bisa menerima barang ini." Kemudian dia kembali memasukkan gelang itu ke dalam kotak dan segera berlari menuju meja resepsionis. Namun, petugas pengirimnya sudah lama pergi. Dia segera keluar untuk mengejarnya, tapi tidak menemukannya.      

Mu Siyin semakin bingung. "Sebenarnya siapa itu?" Dia hanya berdiri di tempatnya sambil bertanya-tanya. Saat itu tiba-tiba ponsel yang ada di sakunya berdering, dia kembali tersadar dan segera mengambil ponselnya, itu adalah panggilan dari Shi Beiyu.      

Mu Siyin terdiam sejenak lalu mengangkatnya, "Halo."      

"Apa kamu ingin kembali ke kediaman Mu malam ini?"      

Shi Beiyu tidak memintanya pulang ke villa, tapi dia bertanya dengan cara yang berbeda.      

Mu Siyin berdehem dan berkata pelan, "Hm, besok adalah hari peringatan kematian kakakku. Jika dari rumah maka akan lebih dekat ke pemakaman."      

Shi Beiyu berdehem pelan, "Baiklah, apa kamu sudah pulang kerja?"      

"Masih belum, mungkin sebentar lagi."      

"Pulanglah lebih awal, jangan terlalu lelah."      

"Ya."      

Mu Siyin menutup telepon dan mengerutkan alis semakin dalam. Sebenarnya ketika menerima panggilan dari Shi Beiyu, dia sempat berpikir bahwa pengirim hadiah tadi adalah pria itu, tapi mendengar nada suara Shi Beiyu, Mu Siyin yakin itu pasti bukan dia.     

Lalu siapa sebenarnya pengirim hadiah ini? "Sangat membosankan! Masih saja memainkan hal seperti ini!"     

Mu SIyin kesulitan untuk mengambil nafas saat berbalik dan turun ke bawah, dia harus mengembalikan hadiah itu.      

Tepat ketika dia sampai di bawah, ada sebuah mobil hitam mewah mulai berjalan pelan dari sudut gedung perusahaan Mu kemudian tenggelam dalam lalu kemacetan…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.