Cinta dari Masa Depan

Perhiasan Langka Apa Yang Sebenarnya Ingin Dia Berikan?



Perhiasan Langka Apa Yang Sebenarnya Ingin Dia Berikan?

0Shi Beiyu sedikit mengangkat alisnya lalu kembali menggelengkan kepala.      

"Pakaian? Tas?" Tanya Mu Siyin penasaran.     

Shi Beiyu tetap menggelengkan kepalanya.      

"Kalau begitu apa?"      

Shi Beiyu terus bersikap misterius, "Teruslah menebak."      

Mu Siyin sedikit mengerutkan keningnya, dia menatap Shi Beiyu dan bertanya dengan ragu, "Bukan sebuah rumah, 'kan?"      

Shi Beiyu terkekeh, "Kalau sebuah rumah pasti sangat mudah ditebak."      

Mu Siyin akhirnya menyerah, "Paman, aku benar-benar tidak bisa menebaknya."      

Mu Siyin sudah lama tidak memanggilnya paman, tapi panggilan itu malah membuat Shi Beiyu merasa senang, dia mengulum bibir dan menggoda Mu Siyin. "Bodoh."      

Mu Siyin merasa kesal, "Semua tebakanku tidak ada yang benar, bagaimana aku aku bisa mengetahuinya?"      

Shi Beiyu tersenyum dengan bahagia, "Nanti malam akan kuperlihatkan padamu."      

Mu Siyin menolak begitu mendengar ucapan Shi Beiyu, "Kamu, bagaimana kamu bisa melakukan hal seperti ini? Kamu membiarkanku menebak selama ini dan akhirnya tidak memberitahuku?"      

Pria jangkung itu menatap Mu Siyin yang tidak sabar, dia mengerutkan keningnya, "Kamu benar-benar ingin tahu?"      

Mu Siyin mengangguk dengan cepat, "Ya, ya, ya.."      

"Sejauh langit dan sedekat mata memandang." Kata Shi Beiyu tetap dengan gaya misterius.     

Mu Siyin terdiam, Shi Beiyu menatap wajahnya yang konyol dan tidak lagi berbicara. Setelah beberapa detik, gadis itu akhirnya kembali tersadar dan menatap Shi Beiyu dengan marah, "Kamu, apa kamu sedang bercanda?"      

Setelah beberapa lama mereka terpisah jarak, akhirnya Shi Beiyu berani menggodanya! "Dasar serigala ekor panjang hitam ini!"     

"Apa yang aku katakan itu benar." Kata Shi Beiyu terlihat polos     

Wajah Mu Siyin memerah dengan tidak terkendali, "Kamu, kamu bermain seperti penjahat!"      

Shi Beiyu terkekeh sambil memeluknya, "Masih belum malam, bagaimana bisa bermain?"      

Mu Siyin ingin sekali mengambil selembar selotip untuk membungkam mulutnya. "Jangan bicara lagi. Jika kamu berbicara lagi dalam waktu satu setengah jam, kamu akan menjadi anak anjing."      

Shi Beiyu tidak menanggapinya.     

Mereka sampai di villa Shi Beiyu saat hari sudah siang. Zhong Bo menyapa dengan terkejut ketika melihat Mu Siyin datang, "Xiao Siyin~ Aku sudah beberapa hari tidak melihatmu, bagaimana kabarmu?"      

Tiba-tiba Shi Beiyu menarik Mu Siyin sebelum gadis itu sempat menjawab, "Zhong Bo, Yinyin lapar. Suruh pelayan untuk menyiapkan makan siang."      

Zhong Bo segera menyela, "Xiao Beibei, biarkan aku bertemu dan berbincang dengannya dulu, kemana saja dia beberapa hari ini?"     

Mu Siyin tersenyum malu mendengar itu, tapi lagi-lagi Shi Beiyu yang menjawab, "Aku juga tidak bertemu dengannya beberapa hari ini, aku dulu yang berbicara dengannya."      

Mu Siyin hanya menyaksikan mereka.     

Zhong Bo hanya bisa bergumam kesal tidak setuju ketika Shi Beiyu semakin menarik Mu Siyin ke dalam pelukannya, "Bajingan kecil ini sangat kejam! Bahkan gadis kecil ini tidak boleh mengatakan apapun!"      

Mu Siyin juga sangat terkejut akan sikap Shi Beiyu, dia menoleh untuk menatapnya, "Apa Zhong Bo dan aku tidak boleh berbicara? Kenapa kamu terlihat begitu marah padanya?"      

Shi Beiyu menatapnya dan berkata dengan pelan, "Karena dia hanya akan mengatakan hal-hal yang tidak penting dan membuang-buang waktumu."     

Mu Siyin tidak tahu harus berkata apa, "Dia benar-benar…. sangat kekanak-kanakan!"     

Sesampainya di meja makan, mereka duduk dan tiba-tiba Shi Beiyu berkata kembali, "Apa kamu ingin melihat hadiah yang sudah aku siapkan untukmu?"      

Mu Siyin menatapnya dengan bodoh, "Kamu tidak…"      

"Tunggu, akan kuambilkan dan kamu bisa melihatnya."      

Awalnya Mu Siyin merasa pria itu hanya bermain-main, tapi dia terkejut ketika melihat Shi Beiyu benar-benar meninggalkannya untuk mengambil hadiah itu. "Beraninya dia benar-benar mempersiapkan hadiah untukku?"     

Mu Siyin mengerutkan kening dan kembali memikirkan hal itu. Dia tidak bisa memikirkan apa yang akan Shi Beiyu berikan padanya, hadiah itu bukan sebuah rumah ataupun perhiasan langka, lalu apa yang sebenarnya akan diberikan oleh pria itu?      

Setelah beberapa saat, Shi Beiyu turun dari tangga dengan membawa kotak hadiah.      

Mu Siyin segera memperhatikan kotak hadiah yang ada di tangannya…     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.