Cinta dari Masa Depan

Xiao Beibei Tidak Tahu Malu Sejak Kecil



Xiao Beibei Tidak Tahu Malu Sejak Kecil

0"Apa kamu senang?" Shi Beiyu perlahan mengangkat wajah Mu Siyin dan membiarkan gadis itu menatap wajahnya. Dia ingin mengetahui perasaan Mu Siyin yang sebenarnya saat ini.      

Sebenarnya saat ini Mu Siyin tidak terlalu senang. Tentu saja bukan karena dia tidak ingin menikah dengan Shi Beiyu, tapi ketika dia memikirkan tentang keluarga Shi, dia merasakan tekanan yang tidak ada habisnya. Kombinasi antara kebahagiaan dan kekhawatiran membuat hatinya menjadi sangat berat.      

"Kalau kamu melakukan ini, ibumu, jika mereka tahu…"      

"Jangan pikirkan mereka." Shi Beiyu langsung menyela tanpa membiarkan Mu Siyin menyelesaikan ucapannya.      

"Yinyin, kita sudah dewasa dan bisa mengurus hidup kita sendiri. Sekarang kita sudah menikah dan mereka tidak ada hubungannya dengan ini."      

"Tapi…."      

"Tidak ada tapi." Shi Beiyu meraih tangan Mu Siyin dan menciumnya dengan lembut. Dia menatap gadis itu dengan dalam dan berkata rendah, "Selama hati kita terhubung, tidak ada satu orang pun yang bisa memisahkan kita."      

Pupil mata Mu Siyin melebar, hatinya bergejolak.      

Shi Beiyu menatap Mu Siyin yang tidak mengeluarkan suara, dia bertanya dengan suara pelan, "Bagaimana?"      

Tatapan Mu Siyin menjadi semakin muram, betapa beruntungnya dia disukai dan dicintai oleh pria seperti Shi Beiyu.      

"Ya." Jawaban Mu Siyin membuat darah Shi Beiyu mendidih karena senang. Dia tidak bisa menahan diri untuk memeluk pinggangnya dengan lembut dan mengangkatnya dari kursi meja makan, Shi Beiyu langsung mencium Mu Siyin dengan penuh hasrat dan kasih sayang.     

Zhong Bo yang datang bersama para pelayannya tercengang melihat adegan mesra ini, mereka membeku dengan mata membelalak. Kemudian dia berkedip dan mengangkat tangan untuk membelai dadanya, dia tidak bisa menahannya, "Hati kecilku~"      

Semua pelayan yang ada di belakangnya tidak berani mengangkat kepala, mereka mengikuti Zhong Bo dan bahkan tidak berani bergerak sambil memegang sayuran.      

Zhong Bo yang melihat betapa panasnya dua orang itu, hanya berbalik dan melambai pada pelayan, "Kalian semua keluar dan tunggu di sana."      

Para pelayan itu mengikuti perintah, tapi Zong Bo mengambil kaca pembesar yang tergantung di lehernya dan bersembunyi di balik tanaman hijau untuk mengintip Shi Beiyu dan Mu Siyin, dia terus menerus menggelengkan kepala. "Xiao Beibei dan Xiao Siyin, ciuman mereka lebih panas daripada adegan ciuman di TV. "     

Akhirnya Mu Siyin tidak bisa mengatur nafasnya, dia bisa pingsan jika terus dicium seperti itu, tubuhnya sudah terlalu lemas. Baru saat itulah Shi Beiyu melepaskannya dengan mata berapi-api, "Kedepannya kita harus melatih kapasitas paru-paru kita lebih banyak untuk berciuman dengan waktu yang lama."      

Mu Siyin tersipu malu dan marah, "Kamu, kamu tidak tahu malu!"      

Jika Shi Beiyu mengatakan ingin berciuman di depan umum maka Mu Siyin harus melakukannya, "Tapi bahkan setelah ciuman dia benar-benar tidak punya malu!"     

"Xiao Siyin~ Xiao Beibe memang tidak tahu malu sejak kecil, kamu sama sekali tidak mengetahuinya~"      

Zhong Bo tiba-tiba berjalan dari balik tanaman dan mendekati mereka dengan senyum yang buruk.      

Kepala Mu Siyin seperti akan meledak dengan darah yang mengalir deras ke wajahnya, membuat wajah itu terlihat sangat merah akan mengeluarkan darah. "Astaga! Aku ingin mati saja!"     

Tanpa diduga bocah tua nakal Zhong Bo melihat mereka!     

Shi Beiyu menatap Zhong Bo yang datang dengan tidak senang, "Kenapa kamu ada di mana-mana?"      

Zhong Bo tidak senang mendengar itu. Dia mendengus, "Kamu bilang Xiao Siyin lapar dan memintaku untuk menyiapkan makanan dengan cepat. Ketika makanan sedang disiapkan, kamu mengambil kesempatan melakukan hal ini. Aku bukan bermaksud mengganggumu, tapi sekarang sudah cukup!"      

Mu Siyin sangat setuju dengan ucapan pria tua itu! "Zhong Bo, kamu benar. Aku akan mengacungkan jempol untukmu."      

Shi Beiyu hanya terdiam.     

Zhong Bo sangat bahagia mendengar itu, "Xiao Siyin yang pengertian~ Kamu lapar, 'kan? Aku akan menyiapkan makanan untuk kalian! Isi energi kalian dengan baik!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.