Cinta dari Masa Depan

Tunggu Saja, Aku Pasti Akan Memenuhi Janjiku



Tunggu Saja, Aku Pasti Akan Memenuhi Janjiku

0Shi Beiyu dan Mu Siyin saling bertatapan, mata gadis itu sedang berbinar hingga membuat hati Shi Beiyu meleleh, dia pun mengatupkan bibir dan mengangkat tangan untuk membelai rambut Mu Siyin, "Tunggu di sini, aku lihat dulu di apa di bawah masih ada makanan untukmu."      

Mu Siyin tersenyum sampai menyipitkan mata, "Ya."      

Di bawah, Zhong Bo baru saja menyuruh para pelayan untuk memindahkan makanan dari meja makan, tiba-tiba melihat Shi Beiyu turun, "Oh, Xiao Beibei, ada apa lagi?"      

"Sepertinya Yinyin butuh makan sesuatu." Kata Shi Beiyu.     

Zhong Bo memberi tatapan kosong padanya, "Lihatlah dirimu, tadi aku sudah menyuruhmu untuk membiarkan Xiao Siyin makan sedikit, tapi kamu tidak mendengarkanku!"      

Shi Beiyu tertawa, "Apa yang kau katakan itu benar, kalau begitu suruh pelayan di dapur untuk menghangatkannya kembali."      

"Baik, baik, tunggu sebentar."      

"Ya."      

Zhong Bo pun kembali ke dapur sambil tersenyum. Sedangkan Shi Beiyu masih berdiri di sana untuk sementara waktu, lalu dia masuk ke ruang kerjanya untuk mengambil ponsel, dia mengernyit dan segera menghubungi Shi Ran.      

Shi Ran segera mengangkat panggilan itu di dering pertama, dia bahkan langsung berbicara sebelum Shi Beiyu sempat mengatakan apapun, "Kak, jangan khawatir. Aku sedang mencarinya."      

"Kamu butuh waktu berapa lama?"      

"Aku baru saja mendapatkan satu kandidat dan masih mencari yang lainnya."      

"Apa dia bisa diandalkan?"      

"Dia sangat terkenal di Kyoto, konon dia bisa memperhitungkan kehidupan dan kematian seseorang… bisa…."      

"Yang aku inginkan bukan orang yang terkenal, atau orang yang bisa memperhitungkan kehidupan dan kematian bahkan kekayaan. Aku butuh orang yang bisa berkomunikasi dengan arwah."      

Shi Ran terdiam mendengar itu.     

Shi Beiyu kembali berkata, "Aku ingin dia datang besok siang atau paling lambat sore."      

Shi Ran terkejut lalu menganggukkan kepalanya, "Baik, aku mengerti."      

Shi Beiyu menarik nafas dalam setelah mengakhiri panggilan itu. Meskipun dia tidak mengerti masalah supranatural ini, tapi sering mendengar banyak rumor cerita rakyat. Dulu dia selalu mencibir ketika mendengarnya, tapi sekarang dia harus mencari tahu akar masalah Mu Siyun ini dengan jelas.      

Shi Beiyu kembali ke lantai atas dengan membawa makanan kesukaan Mu Siyin.     

Gadis itu terlihat tidak bisa menunggu lebih lama lagi, matanya langsung berbinar cerah ketika melihat Shi Beiyu masuk. "Aku mau lihat, kamu bawa makanan lezat apa~" Mu Siyin tersenyum lalu segera turun dari tempat tidur dan menghampiri Shi Beiyu.      

Shi Beiyu menaikkan alisnya, "Ini semua adalah makanan kesukaanmu, ayo makanlah yang banyak."      

Mu Siyin mengikuti Shi Beiyu menuju meja teh dan duduk di sana lalu dia menatapnya, "Kamu sudah makan?"      

Shi Beiyu mengangguk, "Aku sudah makan."      

Mu Siyin menaikkan alisnya, "Makan sedikit lagi ya?"      

Shi Beiyu menggelengkan kepalanya, "Tidak, cepat kamu selagi hangat."      

"Baiklah~" Kemudian dia langsung menyantap makanan itu.     

Mu Siyin merasa tenaganya kembali pulih setelah mengisi perut sampai penuh.      

"Sudah kenyang?" Tanya Shi Beiyu yang duduk di seberangnya.      

Mu Siyin menganggukkan kepala dengan tersenyum, "Ya, aku sudah selesai."      

Shi Beiyu tidak bisa menahan tawanya, "Baiklah, sekarang minum obatnya."      

Mu Siyin bertanya dengan bingung, "Aku tidak tahu kapan aku mulai demam seperti ini."      

"Kamu tertidur dan badanmu mulai panas ketika kita sedang di balkon."      

Mu Siyin mengernyit, "Dulu aku tidak pernah sakit meskipun aku kehujanan. Hari ini tubuhku benar-benar lemah."      

"Itu dulu, sekarang kamu harus menjaga tubuhmu dengan baik."      

"Ya, aku mengerti~" Kemudian Mu Siyin meminum obatnya dan mulai mengantuk lagi, tapi dia teringat tentang janjinya pada Shi Beiyu hari ini, dia pun merasa sedikit bersalah.      

Setelah jeda beberapa saat, dia terbatuk lalu menatap Shi Beiyu dan berkata, "Soal itu… maafkan aku."      

Sepertinya Shi Beiyu mengerti untuk apa permintaan maaf ini, tapi dia hanya mengerutkan kening dan bertanya dengan pura-pura tidak mengerti, "Maaf untuk apa?"      

Mu Siyin merasa sangat malu, lalu berbisik, "Aku sakit, tunggu, aku pasti akan memenuhi janjiku!"      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.