Cinta dari Masa Depan

Tapi Aku Merindukanmu



Tapi Aku Merindukanmu

0Mu Siyin tiba-tiba merasa sedikit pusing ketika melihat ukiran Dewi Kwan Im di batu giok milik Zhing Bo. Namun itu hanya bertahan sebentar dan dia kembali baik-baik saja.      

Zhong Bo segera menaikkan dagu dengan bangga ketika melihat Mu Siyin terpaku, "Xiao Siyin~ kamu pasti terkejut dengan benda berhargaku, 'kan? Kuberitahu, batu giok ini adalah pusaka milikku. Benda ini sangat berharga~"      

Mu Siyin menatap batu giok Dewi Kwan Im yang cerah itu dan berseru, "Ternyata memang benda yang sangat berharga dan ukirannya sangat sempurna…"     

Mu Siyin adalah seorang perancang perhiasan, dia tahu bahwa biasanya perhiasaan spiritual seperti ini berharga dan orang lain tidak bisa sembarangan menyentuhnya. Dia kembali menatap batu giok itu, "Zhong Bo, apa kamu pernah memperkirakan berapa harga batu giok itu?"      

Zhong Bo segera memasukkan batu giok itu ke dalam bajunya dan mendengus, "Ini adalah pusaka keluargaku, untuk apa aku memperkirakan harganya? Aku tidak mau melakukan itu~"      

Mu Siyin tidak bisa menahan tawa ketika melihat wajah Zhong Bo yang ketakutan karena tidak ingin orang lain mencuri barang berharga itu, "Tidak perlu takut, aku hanya bertanya saja dan tidak akan mencuri barang berharga milikmu."      

"Hm~ Aku juga tidak akan membiarkan kamu mencurinya~"      

Mu Siyin tidak tahu harus mengatakan apa lagi, karena jika setiap kali bersama Zhong Bo si pria tua nakal ini, dia akan selalu bahagia.      

"Xiao Siyin~ Kita sudah setuju. Kamu dan Xiao Beibei sudah melihat barang berhargaku, besok ketika kamu pulang, jangan lupa ambil barang yang sudah diberikan oleh Xiao Beibei dan tunjukkan pada pria tua ini!"      

"Baik, baik, baik. Tidak masalah~"      

Berbicara mengenai batu giok, sebenarnya Mu Siyin juga memiliki benda seperti itu. Batu giok itu adalah peninggalan ibunya yang sangat berharga dan benda itu sudah lama terkunci di dalam rak buku. Besok dia akan pulang ke kediaman keluarga Mu untuk mengambilnya, kalau tidak, Zhong Bo tidak akan berhenti merengek~     

Jam sudah menunjukkan pukul delapan lewat, tapi Shi Beiyu masih belum pulang. Mu Siyin mulai merasa khawatir dan hanya bisa mengirim pesan, [Kamu pulang jam berapa?]     

Hanya berselang dua menit ketika dia mengirim pesan, tiba-tiba terdengar suara khas Shi Beiyu dari pintu, "Merindukanku?"      

Dalam sekejap Mu Siyin jadi tertegun, dia menatapnya dengan wajah yang merona, lalu menemukan Shi Beiyu mengenakan setelan jas dengan gaya western yang dipadukan dengan sepatu kulit, membuat pria itu terlihat seperti Dewa yang keluar dari malam yang gelap. Tidak melihatnya sepanjang hari membuat Mu Siyin sangat merindukannya, terutama di waktu luangnya.      

Mu Siyin segera menyunggingkan senyum dan bangkit dari sofa, lalu menghampiri Shi Beiyu, "Jangan terlalu percaya diri, aku hanya kelaparan. Jika kamu pulang terlalu larut, aku akan makan sendirian." Ucapnya.     

Senyum Shi Beiyu semakin dalam, dia mendekat untuk menarik gadis itu dan memeluknya begitu erat, "Benarkah?"      

"Ya."      

"Tapi aku merindukanmu." Mu Siyin merasa detak jantungnya terhenti ketika mendengar itu.      

Dia terbatuk malu-malu lalu mendorong Shi beiyu pelan, "Lepaskan, semuanya bisa melihat kita."      

Shi Beiyu berkata pelan, "Aku memeluk kekasihku, biarkan mereka melihat apapun."      

Mu Siyin terkejut, "Apa dia sedang menunjukkan kasih sayangnya?"      

"Baiklah, baiklah. Aku lapar, ayo kita makan." Mu Siyin pun segera mengajaknya makan malam.     

Baru saat itu juga Shi Beiyu melepaskannya lalu mengangkat tangan untuk menyentuh ujung hidungnya, "Makanan ringan."      

Ketika mereka berdua duduk di depan meja makan, Shi Beiyu kembali mengajaknya berbicara, "Bagaimana istirahatmu hari ini?"     

Mu Siyin yang sedang memegang peralatan makan pun terdiam sejenak, lalu berkedip dan berkata sambil tersenyum, "Cukup baik, apa kamu berpikir aku masih seperti orang sakit?"      

Shi Beiyu memeriksa dengan seksama dan menganggukkan kepala, "Terlihat sangat baik."      

Mu Siyin tersenyum dengan sedikit perasaan bersalah, lalu mengambil inisiatif meraih sumpit untuk mengambilkan Shi Beiyu makanan, "Ini, kamu juga makan dengan banyak."      


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.